Gridhot.ID - Video seorang pedagang pakaian dalam di Tangerang, Banten yang tengah diamankan petugas viral di media sosial.
Dalam video itu, sang pedagang sempat enggan ketika ditertibkan aparatur Polisi Sektor (Polsek) Cisoka.
Dalam video berdurasi 2 menit itu, pedagang yang bernama Yernis menangis sambil mengungkapkan isi hatinya kepada dua anggota polisi.
Yernis mengatakan bahwa para pedagang masih perlu mencari nafkah.
Apalagi, Yernis mengaku masih memiliki anak yang berusia di bawah umur dan butuh makan.
"Kalau bisa Pak, kalau boleh ya Pak ya. Saya mewakili ibu-ibu, kami butuh makan Pak, anak kami masih kecil-kecil. Di luar, kami mati karena corona, di rumah kami mati kelaparan Pak," ungkapnya di dalam video itu.
Hadir di acara Indonesia Lawyers Club, Yerni kembali mengungkapkan perasaannya.
"Udah 10 hari saya di rumah, namanya saya punya keperluan banyak, anak masih pada kecil, masih ada angsuran juga," kata Yerni dikutip dari YouTube ILC, Rabu (14/4/2020).
Yerni menjelaskan dirinya nekat berdagang demi menyambung hidup keluarganya.
"Saya enggak ada pemasukan, daripada mati di dalam rumah kelaparan, nekat jualan keluar pak," ucap Yerni.
"Itu saya lakukan untuk menyambung hidup," imbuhnya.
Yerni menegaskan selama 10 hari di dalam rumah ia tak menerima bantuan sembako sama sekali.
"Sama sekali enggak ada bantuan yang datang ke keluarga saya, daripada saya mati sia-sia, mending saya mati berjuang demi anak-anak, Allah juga tau saya keluar untuk apa," ucap Yerni.
"Kami mau istirahat Pak, tapi bagaimana kami bisa istirahat kalau perut anak-anak kami lapar," imbuhnya.
Setelah video Yerni viral di media sosial, ia akhirnya mendapatkan bantuan berupa sembako dari Camat setempat.
"Alhamdulilah tadi pagi bapak camat dan pak polisi sudah mengirim sembako pak, Alhamdulilah," ucap Yerni.
Yerni menegaskan apabila pemerintah memberikannya sembako dan menangguhkan kredit cicilan rumahnya, maka ia bersedia berdiam di rumah sesuai anjuran pemerintah.
"Paling enggak bantu kami sembako, kami akan menuruti apapun perintah pemerintah," kata Yerni.
"Kasih kami sembako dan tangguhkan cicilan, udah itu aja," imbuhnya.
Di akhir perbincangan, Karni Ilyas berharap bantuan yang diterima Yerni bukan hanya karena pedagang pakaian dalam itu diundang ke televisi.
"Semoga betul-betul dapat bantuan, tidak cuma hanya sekali dari Pak Camat," ucap Karni Ilyas.
"Kita titiplah Pak Camat, ibu saya undang ke sini sudah heboh di kampung ibu,"
"Jangan gara-gara mau diundang ke TV One dikasih sembako terus enggak dikasih lagi," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: "Nekat Berdagang Demi Menyambung Hidup, Ibu Penjual Pakaian Dalam: di Rumah Kami Mati Kelaparan."
(*)