Berbeda, Begini Kebijakan Negara-negara Timur Tengah Terkait Pelaksanaan Ibadah Ramadhan Selama Pandemi Corona, Pelarangan Buka Puasa Massal Bagi Orang Miskin

Jumat, 24 April 2020 | 05:13
Freepik

Bulan Ramadhan

GridHot.ID - Bulan Ramadhan tahun ini terasa sedikit berbeda.

Sebab, pandemi virus corona (Covid-19) sedang menerjang dunia.

Terkait hal tersebut,sejumlah negara pun telah mengeluarkan protokol terkait pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Punya Kuasa Setelah Duduki Kursi DPR RI, Mulan Jameela Terang-terangan Tak Setuju dengan Kebijakan Ahok yang Beri Diskon BBM 50% untuk Ojek Online, Istri Ahmad Dhani: Menimbulkan Kecemburuan!

Berikut kebijakan 3 negara di dunia terkait pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadhan saat pandemi virus corona.

Mesir

Pemerintah Mesir telah melarang pertemuan keagamaan publik selama bulan Ramadhan untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Biasanya berbuka puasa massal diadakan di Mesir untuk orang-orang miskin.

Baca Juga: Tuanya Punya Julukan Hot Mama, Ternyata Seperti Ini Potret Masa Kecil Sandra Dewi, Istri Harvey Moeis Dipuji Netizen Habis-habisan

Waktu buka puasa juga sering dimanfaatkan warga untuk berkumpul dengan keluarga.

Larangan itu juga akan berlaku untuk kegiatan iktikaf di masjid ketika memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Universitas al-Azhar yang menjadi rujukan keagaaman di Mesir telah mengeluarkan fatwa seputar kewajiban berpuasa di saat pandemi virus corona.

Baca Juga: 36 Tahun Setia Dampingi Raja Dangdut Rhoma Irama, Aktris Cantik Era Tahun 80-an Ini Nyatanya Rela Dijadikan Istri Kedua, Begini Kabarnya Sekarang

"Seorang Muslim harus berpuasa di bulan Ramadhan, kecuali secara ilmiah ditemukan bahwa tidak minum air memiliki dampak kesehatan pada mereka yang berpuasa, seperti tindakan pencegahan agar tidak terinfeksi virus corona," kata fatwa itu, dilansir dari Al Arabiya, Kamis (18/4/2020).

Sementara itu, Grand Sheikh al-Azhar Ahmed al-Tayeb mengatakan bahwa mematuhi instruksi pemerintah untuk mencegah infeksi meluas merupakan sebuah kewajiban

Arab Saudi

Pemerintah Arab Saudi juga telah mengeluarkan instruksi kepada warganya untuk melakukan ibadah shalat tarawih dan shalat Idul Fitri di rumah masing-masing.

Baca Juga: Geram Bukan Main, Istri Stefan Wiliam Sebut Orang-orang Ini Punya Potensi Membunuh: Ini Gak Akan Selesai Kalau Ada yang Keluar Rumah

Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Agama Abdul Lathif al-Sheikh pada Rabu (15/4/2020).

"Penangguhan shalat lima waktu di masjid lebih penting daripada penangguhan shalat tarawih. Kita memohon kepada Allah yang Esa untuk menerima ibadah shalat tarawih kita baik itu di masjid atau pun di rumah," kata Abdul Lathif.

Dengan instruksi itu, maka pelaksanaan ibadah di seluruh masjid telah ditiadakan, termasuk di Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi.

Baca Juga: Membekas di Ingatan Ahok, Luna Maya Ternyata Pernah 2 Kali Kunjungi BTP di Mako Brimob Bareng Sosok Ini, Komisaris Utama Pertamina Sampai Beri Buku Tanda Ucapan Terima Kasih

Hal itu diperkuat dengan fatwa dari Grand Mufti Arab Saudi Sheikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Muhammad al-Sheikh.

"Terkait dengan kebijakan peniadaan shalat tarawih di masjid tahun ini untuk mencegah penyebaran virus corona, maka shalat tarawih dilakukan di rumah," kata Sheikh Abdul Aziz, dilansir dari Sky News Arabia, Jumat (17/4/2020).

"Telah ditetapkan bahwa Nabi Muhammad melakukan shalat ini di rumah. Perlu diketahui bahwa shalat tarawih hukumnya sunah, bukan wajib," sambungnya.

Baca Juga: Mantan Narapidana, Ahmad Dhani Dukung Penuh Kebijakan Menkumham Yasonna Laoly di Tengah Pandemi Corona, Suami Mulan Jameela: Saya Yakin 98 Persen Napi yang Bebas Banyak Manfaatnya

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah meminta warganya untuk mengubah aktivitas yang biasa dilakukan di bulan Ramadhan, seperti berkumpul dan berbelanja menjelang berbuka puasa.

"Harus disadari bahwa bulan Ramadhan tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kita harus menyesuaikan prilaku kita agar seusai dengan situasi sekarang, termasuk tinggal di rumah dan tidak bergaul dengan orang lain," kata Asisten Wakil Menteri Kesehatan Abdullah Asiri.

Iran

Pemimipin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga mengajak warganya untuk mematuhi perintah soal ibadah di rumah dan tidak berkunjung ke tempat-tempat suci selama bulan Ramadhan tahun ini.

Baca Juga: Takut Artis Banyak Hilang Pekerjaan Gara-gara Demam Drama Korea, Pesinetron Cantik Ini Lantang Singgung Kualitas Sinetron Indonesia: Jeleknya Luar Biasa

"Kita harus menghindari segala pertemuan selama bulan Ramadhan, tetapi kita tak boleh meninggalkan shalat dan doa dengan keterbatasan kondisi kita," kata Ali Khamenei melalui saluran televisi, dilansir dari France24, Jumat (10/4/2020).

Iran sendiri saat ini telah melonggarkan penguncian mereka dengan mengizinkan kegiatan ekonomi berisiko kecil untuk beroperasi kembali.

Kebijakan itu dikeluarkan seiring menurunnya tren penularan virus corona di negara itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Melihat Kebijakan Arab Saudi, Iran, dan Mesir soal Pelaksanaan Ibadah Ramadhan Selama Pandemi Corona"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com