Perusahaannya Tetap di Atas Angin, Pebisnis Asal Solo Ini Punya Cara Jitu Selamatkan Usahanya, Kini Banjir Keuntungan di Tengah Pandemi Corona

Sabtu, 25 April 2020 | 20:42
Wartakotalive/Angga Bhagya Nuraga (kiri) dan Endeavoiindonesia.org (kanan)

Vuce Chief Executive Officer PT Pan Brothers Tbk, Anne Patricia Sutanto

Gridhot.ID -Sejumlah perusahaan di Indonesia ikut terkena imbas virus corona.

Pasalnya, pemerintah mengambil keputusan untuk melakukan pembatasan besar-besaran kepada masyarakat.

Meski begitu, salah satu pebisnis kelahiran Solo, Anne Patricia Sutanto berhasil mempertahankan perusahannya di tengah pandemi corona.

Baca Juga: Tertangkap Jelas di Kamera, Pria Ini Tak Sengaja Selfie dengan Latar Tulisan Allah di Sungai Musi Palembang, Fotonya Kini Jadi Viral: Alam Berdzikir, Meminta Wabah Corona Segera Berakhir

Anne menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Anggota Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Anne juga merupakan Vice CEO dariPT Pan Brothers Tbk.

Sebelum kasus virus corona melonjak, Anne sudah memutar otak agar tak gulung tikar karena perusahaannya di tutup di tengah pandemi.

Baca Juga: Di Tengah Keadaan Darurat Corona, Adik Ipar Zaskia Adya Mecca Tiba-tiba Bagikan Kabar Haru, Yuda Fajrin: Hancur Banget Hati Gue!

Awalnya, perusahaan yang di bawahinya memproduksi kain, benang, dan juga pakaian jadi.

Pan Brother mengoperasikan 25 pabrik di tiga provinsi di Pulau Jawa dan memasok 46 merk ternama dunia seprti Adidas, Nike, Uniqlo, dan New Balance.

Mereka pun memiliki merk sendiri diantaranya Salt n Peppers dan Zoe.

Baca Juga: Sunan Kuning Semarang di Lockdown, Puluhan Wanita Pemandu Lagu Ngaku Kesulitan Pulang Kampung Karena Dianggap Bawa Virus Corona, Ditolak Warga Hingga Harus Nomaden

Di balik pakaian yang terancam tak lagi ramai seperti biasanya, Pan Brotherberhasil melihatpeluang usaha baru.

PT Pan Brothers banting setir memproduksi masker kain dan baju hazmat.

Alat pelindung diri (APD) yang diproduksi mereka telah diimpor karena diminati oleh pasar luar negeri.

Baca Juga: Miris! Potret Keluarga Miskin di Jember Saat Pandemi Corona, Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah Hingga Jual Mangkok dan Gelas Buat Makan: Saya Pernah Berpikir untuk Bunuh Diri

Hal ini disebabkan karena fungsi APD yang dibuat,masker medis yang dibuat oleh mereka dapat dicuci hingga 30 kali.

Hingga saat ini, telah ada 10 juta lebih masker yang diproduksi.

Selain itu, Anne juga membuat kebijakan yang bisa mempertahankan pekerjaan para karyawannya.

Baca Juga: Corona Masih Mewabah, Hong Kong Jadi Wilayah Pertama di Dunia yang Nekat Laksanakan Ujian Akhir Sekolah, Siswa Masih Takut Lihat Angka Kasus yang Belum Menurun

Pasalnya, banyak sekali pekerja yang kehilangan pekerjaan karena virus corona hingga kelaparan.

Sejak Maret, Anne telah mewajibkan seluruh karyawannya yang berjumlah 38 ribu orang menggunakan masker.

Anne pun meminta para karyawannya untuk menjaga pola hidup yang higienis.

Baca Juga: Corona Seakan Belum Cukup Mengerikan, Peneliti Malah Sebut Indonesia Terancam Tsunami Besar, Wilayah Ini yang Bakal Terkena Dampaknya

Anne bahkan memberikan sanksi bagi karyawan yang tak mau pakai masker.

"Bisa surat peringatan (SP) 1, 2, 3," ungkapnya.

Salain itu, Anne pun menyuruh karyawannya yang berstatus ODP atau suspect untuk bekerja di dalam rumah dan melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga: Berbeda, Begini Kebijakan Negara-negara Timur Tengah Terkait Pelaksanaan Ibadah Ramadhan Selama Pandemi Corona, Pelarangan Buka Puasa Massal Bagi Orang Miskin

Terbukti bahwa ketegasan Anne ini malah dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaannya di tengah wabah.

Menurut Anne, kedisiplinan sangat dibutuhkan oleh para pengusaha di Indonesia di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Anne pun menceritakan para pengusaha harus siap untuk bekerja lebih ekstra di tengah pandemi.

Baca Juga: Bikin PBB Pening Bukan Kepalang, Wabah Corona Belum Berakhir, Muncul Prediksi Dunia Bakal Dilanda Bencana Kelaparan Massal: Ini Adalah Pukulan Godam Bagi Jutaan Jiwa

Anne pun memacu tubuhnya untuk bekerja lebih keras dari hari-hari biasa.

Menurutnya, andil terbesar dalam menciptakan budaya higienis dan sehat merupakan tanggung jawab para pengusaha.

Dengan menerapkan pola hidup higienis, para karyawan pun menyadari betapa pentingnya menjaga diri dari virus corona.

Baca Juga: Terlalu Diremehkan Pejabat Medis Tiongkok, Peneliti Dapati Virus Corona Sudah Bermutasi Jadi 30 Variasi, Amerika Lumpuh Karena SARS-Cov-2 Bertransformasi

"Setiap pegawai akan membawa budaya kerjanya ke rumah dan menerapkan kepada keluarga," ungkapnya.

Menurutnya, perusahaan yang sehat dapat menjaga kesejahteraan pegawai dan keluarganya.

Artikel ini telah tayang diWarta Kotadengan judul: "Pengusaha Sukses Anne Patricia Sutanto, Cepat Menangkap Peluang Bisnis di Balik Virus Corona."

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Warta Kota