Gridhot.ID - Masyarakat kini dalam keadaan siaga seperti himbauan dari pemerintah lantaran merebaknya virus corona di Indonesia.
Bahkan banyak kampung di berbagai daerah di Indonesia secara sukarela menutup akses kampung demi mencegah penyebaran covid-19 di wilayahnya.
Kedatangan orang ke kampung mereka pun terkadang membuat masyarakat was-was lantaran takut orang tersebut membawa virus dari luar.
Hal itu menjadi latar belakang beberapa kasus mengenai pengusiran warga termasuk dengan kasus pemandu karaoke ini.
Dianggap membawa wabah corona, 25 pemandu karaoke di kawasan eks lokalisasi Gambilangu (GBL) dan Sunan Kuning Semarang, Jawa Tengah, mengaku ditolak warga di kampung saat pulang.
Mereka pun terpaksa indekos di sekitar GBL dan Sunan Kuning, sembari menunggu kepastian dari pemerintah kota setempat.
"Tempat karaoke sudah ditutup. Tapi masih ada pemandu lagu yang mau pulang ke kampung halamannya katanya ditolak. Maka mereka indekos di lingkungan GBL ini. Kita beri mereka pembinaan hari ini. Kami akan mengawal kepulangan mereka besok," kata Kepala Satpol PP Fajar Purwanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/4/2020).
Sejatinya, menurut Fajar, kondisi kesehatan 25 pemandu sorak tersebut terus dipantau dan tidak ada dari mereka yang menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19 atau corona.
"Tadi kita cek suhu badan mereka normal semua rata rata 36 derajat. Maka akan kami kawal kepulangan mereka ke daerah masing-masing paling lambat sebelum 24 April besok," katanya.