Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Pada awal April lalu pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dikabarkan menjalani operasi kardiovaskular.
Kabar tersebut hampir tak diketahui lantaran akses informasi di Korea Utara yang minim.
Namun selain penyakitnya itu, Kim Jong Un juga memiliki penyakit jantung dan obesitas.
Namun baru-baru ini ada sebuah utas di Twitter mengenai kondisi Pemimpin Tertinggi Republik Demokratik Korea Utara.
Utas tersebut diunggah oleh akun Twitter @KeeNand_ pada Minggu (26/4/2020).
Menurut akun tersebut, kondisi Kim Jong Un saat ini dimungkinkan sudah mangkat.
"Aku jelasin ya kondisi kim jong un menurut media China, Weibo ada tanda tanda mencurigakan mengenai kondisi Korut yang berbatasan langsung dengan China yang mungkin aja mengkonfirmasi Kim Jong um Un memang benar meninggal," tulisnya mengawali utas tersebut.
Pasalnya, pada Minggu (26/4/2020) ada sekitar 50 orang dokter dari China yang dikirim ke Pyongyang.
Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh pemerintah China.
Adapun dokter-dokter yang dikirim ke Pyongyang itu bukanlah dokter asal Negeri Tirai Bambu, melainkan dokter dari Korea Utara yang tengah mendapat pelatihan di China.
Menurut pemaparan utas tersebut, Kim Jong Un jatuh ketika berkunjung ke sebuah desa di Korea Utara.
Oleh karenanya, pemerintah Korea Utara meminta bantuan untuk mengirim tim dokter sebanyak 50 orang.
Di samping menunggu ke 50 dokter yang datang dari China, dokter Korea Utara melakukan hal yang dapat dilakukan sembari menunggu kedatangan dokter dari China.
Desas-desus meninggalnya Kim Jong Un semakin kencang lantaran terdapat delegasi dari Beijing yang berangkat ke Pyongyang, dan 2 orang dari delegasi Chinatersebut kedapatanmembakar 2 buah lilin.
"Nah yang paling mencurigakan netijen china mengenai kondisi kim jong un ini adalah 2 orang dari pejabat china membakar 2 buah lilin, pembakaran 2 buah lilin ini semacam jadi desas desus bagaimana kondisi kim jong un sebenarnya," tuturnya.
Diketahui bahwa Korea Utara rupanya memiliki kebiasaan unik, yakni ketika pejabatnya meninggal pengumuman kematiannya akan dilakukan setelah berhari-hari.
Misalnya, ketika Kim Il Sung meninggal dunia, berita duka diumumkan setelah 51 hari meninggal.
Pun ketika Kim Jong Il mangkat, kabar duka diumumkan setelah 30 hari, yakni setelah mayatnya di balsem terlebih dahulu.
"Di China sendiri kondisi Kim Jong Un itu masih hidup atau meninggal masih bersifat “tentative” beberapa kecurigaan mengenai kondisi korut terjadi tapi perlu konfirmasi dr Korut, karena memang korut hal hal kaya gini sangat tertutup," paparnya.
Akun Twitter tersebut juga mengungkapkan bahwa kalaupun memang Kim Jong Un telah tiada, tidak akan ada perubahan besar bagi Korea Utara.
Pasalnya kekuasaan akan tetap dipegang oleh keturunan Kim Il Sung.
"Seandainya kim jong un meninggal pun, trah kekuasaan korut ttp berada dibawah kekuasaan keturunan kim il sung, kandidat terkuat ya adiknya Jong Un, Kim Yo Jong ini berapa kali memimpin delegasi pertemuan dengan presiden Korsel Moon Jae In," imbuhnya.
Bukan tanpa alasan Kienand mengungkapkan hal tersebut.
2 kakak Kim Jong Un, yakni Kim Jong Chul tak tertarik dengan dunia politik sehingga namanya dicoret dari trah kepemimpinan.
Lain hal dengan Kim Jong Chul, Kim Jong Nam justru meninggal karena dibunuh oleh intelijen Korea Utara di Kuala Lumpur ketika dalam perjalanan menuju Macau.
Melansir The Guardian, Kim Jong Nam dibunuh pada 13 Februari 2017 lalu di terminal bandara internasional Kuala Lumpur.
Iaberjalandengan sebuah tas ransel tergantung di satu bahu ketika seorang wanita mendekatinya dan menyeka bahan berminyak di wajahnya sebelum menghilang, tindakannya yang tidak biasa tertangkap di CCTV.
Kurang dari 20 menit kemudian Jong Nam meninggal akibat agen saraf VX, salah satu senjata kimia paling mematikan di dunia.
"Makanya calon terkuat penerus Kim Jong Unn itu Kim Yo Jong, kim yo jong diketahui memimpin berbagai delegasi penting yang mewakili korut mulai dari pertemuan dgn korsel, pertemuan di vietnam, bahkan pertemuan penting di beijing berapa kali dipimpin Kim Yo Jong," terangnya.
Namun rupanya ada kandidat lain yang berpotensi menjadi penerus keluarga Kim Il Sung, yakni Kim Hansol, yang merupakan anak dari kakak tiri Kim Jong Un, Kim Jong Nam.
"Kim Hansol sendiri menetap di Macau dengan ibunya, berpendidikan barat dan mendapat perlindungan dari pemerintah China karena Kim Hansol sendiri juga jadi target pembunuhan Kim Jong Un karena berpotensi jadi pesaing dlm kepemimpinan Korut," ungkap Kienand.
Kim Hansol rupanya berpotensi menjadi pemimpin masa depan bagi Korea Utara lantaran ia pernah mengatakan ingin mereformasi ekonomi Korea Utara seperti China.
Rupanya Kim Hansol beberapa kali menjadi target pembunuhan oleh intelijen Korea Utara, namun selalu berhasil digagalkan oleh intelijen China.
"Beberapa elit partai komunis China ditenggarai lebih menyukai kim hansol ini dibandingkan adik/ kakak kim jong un,hansol mendapat perlindungan pemerintah China, jika sewaktu waktu rezim Kim Jong Un colaps, kemungkinan besar Kim Hansol ini yg “dikirim” China menjadi pemimpin Korut," tulis @KeeNand_.(*)