Grid Hot - Seputar peristiwa terkini

Wabah Belum Sepenuhnya Selesai, Jakarta Sudah Dibuat Pusing dengan Sampah Masker yang Menumpuk, Tak Hanya Tenaga Medis, Petugas Sampah dan Pemulung Kini Juga Butuh APD

Selasa, 28 April 2020 | 19:25
Grid Networks Ilustrasi Pemulung. Artis ini dulunya ternyata jadi pemulung, lalu berkarier menjadi artis, hingga sukses menjadi pejabat
Kompas Yogya

Ilustrasi Pemulung. Artis ini dulunya ternyata jadi pemulung, lalu berkarier menjadi artis, hingga sukses menjadi pejabat

Gridhot.ID - Wabah virus corona masih menyimpan berbagai permasalahan.

Namun ada juga keuntungan yang sedang dialami para waga perkotaan terutama di Jakarta.

Akibat pandemi virus corona (Covid-19) jumlah sampah di DKI Jakarta memang mengalami penurunan.

Baca Juga: Bikin Geger Masyarakat Garut, Gadis Ini Tiba-tiba Pingsan di Jalan Hingga Dievakuasi Tim Medis Pakai APD Lengkap, Faktanya Bikin Geleng Kepala

Sayangnya hal ini justru membuat sampah masker sekali pakai meningkat tajam.

Bahkan karena menumpuknya sampah masker membuat para petugas sampah dan pemulung pun rentan terinfeksi virus corona.

Menanggapi hal ini, pemerintah diminta memperhatikan atau mengimbau para petugas sampah dan juga pemulung untuk memakai Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja.

Baca Juga: Tragis! Dikarantina Sendirian di Gedung Sekolah, Wanita Ini Malah Dijadikan Pemuas Nafsu Warga Lokal, Begini Kronologinya

Hal itu disampaikan oleh Peneliti di Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ajeng Arum Sari PhD.

"Jumlah sampah masker dan sarung tangan sekali pakai yang meningkat ini bisa menjadi sumber penyakit baru," kata Ajeng dikutip dari Kompas.com, Rabu (22/4/2020).

Data Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyatakan bahwa sejak penerapan imbauan bekerja dari rumah (WFH) akibat penyebaran virus corona yang semakin masif, jumlah sampah dari Jakarta menuju Tempat Pembuangan Sampah (TPS) seperti Bantargerbang dan Bekasi mengalami penurunan hingga rata-rata mencapai 620 ton per hari.

Baca Juga: Anggap Pemudik Bukan Kerbau, Bupati Wonogiri Tak Akan Tolak Warganya yang Pulang dari Perantauan, Joko Sutopo: Secara Medis Bisa Ditangani, Kenapa Paranoid?

Namun, data DLH DKI Jakarta juga menyebutkan bahwa sampah masker dan sarung tangan sekali pakai mengalami peningkatan di tengah pandemi Covid-19.

Ajeng juga mengatakan bahwa meski jumlah sampah di DKI Jakarta menurun, ada kemungkinan jumlah sampah di wilayah penyangga lainnya meningkat, khususnya sampah rumah tangga.

Masker dan sarung tangan sekali pakai, misalnya.

Baca Juga: Identitas Darah Daging Kim Jong Un Masih Jadi Misteri, Legenda NBA Dennis Rodman dan Menlu AS Beri Kesaksian Soal Anak-anak Sang Diktator, Siap Saingi Kim Yo Jong Jadi Pewaris Takhta

Meski biasanya hanya digunakan di fasilitas kesehatan, saat ini masker dan sarung tangan sekali pakai banyak dipakai di tingkat rumah tangga.

Peningkatan masker dan sarung tangan sekali pakai ini menjadi risiko bagi orang-orang yang pekerjaannya berkontak langsung dengan sampah.

Pasalnya, tidak diketahui apakah sampah masker dan sarung tangan tersebut berasal dari Orang Dalam Pemantauan (ODP) ataupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sementara virus corona diketahui bisa menempel pada benda-benda hingga berhari-hari dan menimbulkan risiko infeksi.

Baca Juga: Dul Jaelani Getol Pepet Tiara Idol, Pakar Mikro Ekspresi Ungkap Makna di Balik Senyum Anak Maia Estianty yang Kepergok Tatap Mata Pujaan Hati

Untuk diketahui, setidaknya ada sekitar 300.000 petugas persampahan dan 600.000 pemulung yang tetap bertugas mengangkut sampah di tengah pandemi corona.

Dalam persoalan ini, para petugas persampahan dan kebersihan ini menjadi orang yang rentan terinfeksi virus corona, dan seharusnya dilengkapi dengan APD.

Hal ini dianggap perlu karena, tumpukan sampah tersebut tidak diketahui apakah sampah yang akan mereka sentuh adalah bekas dari ODP atau PDP.

Baca Juga: Konon Berkhasiat Tinggi Tangkal Corona, di Vietnam Kucing Hitam Laris Diburu Untuk Dibantai Kemudian Dikonsumsi, Aktivis Pecinta Hewan: Ini Tingkat Kekejaman yang Tak Masuk Akal!

"Kalau ODP atau PDP tidak menjaga sampah tisunya atau bekas maskernya, kan kasihan pemulung atau petugas persampahan itu," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Gridhealth dengan judul Jakarta Mulai Dipusingkan Menumpuknya Sampah Masker, Petugas Sampah dan Pemulung Butuh APD.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Gridhealth.id