Gridhot.ID - Wabah corona sudah buat para tenaga medis harus korbankan diri demi merawat para pasien terjangkit.
Namun nyatanya, perjuangan para tenaga medis tersebut harus terganjal stigma penyakit yang menular.
Beberapa perawat bahkan dilaporkan diusir dari indekos miliknya.
Kejadian perawat rumah sakit diusir kembali terjadi.
Kali ini 3 perawat RSUD Bung Karno Solo diusir oleh pemilik indekosnya.
Mereka pun terpaksa hidup seadanya sembari melanjutkan bekerja di rumah sakit.
Kasus pengusiran perawat dan tenaga medis lainnya sudah terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Alasan utamanya adalah karena takut tertular virus corona.
Beberapa tenaga medis kini sudah diberikan tempat tinggal oleh pemerintah dan rumah sakit tempat mereka mengabdi.
3 perawat tersebut kini tinggal di lantai 5 RSUD Bung Karno, Solo.
"Sekarang mereka tinggal sementara di rumah sakit. Di sana masih ada ruang yang bisa dipakai untuk menampung mereka," ucap direktur rumah sakit kepada Kompas.com.
Direktur Wahyu Indianto juga menyayangkan sikap warga yang mendiskriminasikan para perawat.
Ia menjelaskan bahwa tenaga medis sudah melewati prosedur keamanan yang disiplin.
"Keluar masuk area isolasi sudah mandi. Karena alurnya sudah jelas. Jadi, ketakutan warga itu tidak masuk akal," ujarnya.
Mendengar kabar buruk itu, walikota Solo pun turut berkomentar.
"Tidak manusiawi kalau sampai ada perawat ditolak dalam satu daerah itu. Itu keterlaluan," ujar FX Hadi Rudiyatmo.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun langsung menghubungi ketiga perawat tersebut.
RSUD Bung Karno Solo sendiri memang menyediakan lantai 5 rumah sakitnya untuk dijadikan tempat tinggal sementara bagi tenaga medis yang terdampak.
Artikel ini telah tayang di Nova dengan judul Terulang Lagi, 3 Orang Perawat di Solo Diusir Pemilik Kost karena Takut Tertular Corona, Kini Terpaksa Hidup Seadanya di Rumah Sakit.
(*)