Marah Besar Saat Tahu Australia Akan Menyelidiki Virus Corona, China Langsung Berikan Ancaman Menakutkan, Memang Apa yang Sebenarnya Disembunyikan Negeri Tirai Bambu?

Rabu, 29 April 2020 | 06:42
Daily Mirror/Kolase

Baru saja bernafas lega terlepas dari Corona, kini China terpaksa kembali lakukan lockdown karena hal ini

GridHot.ID -China menjadi negara tempat virus corona (covid-19) pertama kali muncul

Namun demikian, hingga kini, China belum mau terbuka tentang asal muasal bagaimana virus itu menyebar.

Selain itu, China juga belum mau enyebutkan identitas pasien zero.

Oleh karenanya, China dituduh menutupi banyak informasi penting soal virus corona, hingga membuat banyak negara seperti Amerika dan negara Eropa turun tangan untuk menyelidikinya.

Baca Juga: Wabah Belum Sepenuhnya Selesai, Jakarta Sudah Dibuat Pusing dengan Sampah Masker yang Menumpuk, Tak Hanya Tenaga Medis, Petugas Sampah dan Pemulung Kini Juga Butuh APD

Keraguan terhadap China tampaknya juga terjadi pada Australia.

Sebab, baru-baru ini, Australia dilaporkan tertarik untuk menyelidiki virus corona secara independen.

Sayangnya melihat banyak negara besar ingin menyelidiki tentang virus corona, justru membuat China naik pitam.

Melansir Daily Mirror pada Selasa (28/4/20), Perdana Menteri Australia yang membuat permintaan untuk penyelidikan terhadap pandemi virus corona, justru meyulut amarah China.

Baca Juga: Sudah Korbankan Diri Hadapi Pasien Corona, 3 Perawat Ini Malah Diusir Oleh Pemilik Kos Sampai Harus Tinggal di Rumah Sakit, Wali Kota Solo Meradang, Ganjar Pranowo Turun Tangan

Duta besar China Cheng Jingye mengancam Australia akan lakukan boikot besar-besaran hingga milyaran dollar AS, jika negara itu nekat melakukan penyelidikan independen.

Cheng Jingye menyebut, tindakan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison sangat berbahaya.

Dia menambahkan, jika Australia terus tidak ramah pada China, orang-orang, pelajar, maupun turis asal Australia dilarang masuk ke negeri tirai bambu.

Namun, Jingye juga mengatakan bahwa China memang belum sempurna dalam mengatasi pandemi ini.

Baca Juga: Tragis! Dikarantina Sendirian di Gedung Sekolah, Wanita Ini Malah Dijadikan Pemuas Nafsu Warga Lokal, Begini Kronologinya

Menurut The Australian Financial Review, Jingye mengatakan, "saya pikir dalam jangka panjang suasana kan berubah menjadi sangat buruk."

"Orang-orang berpikir, mengapa kita mengizinkan orang-orang dari negeri yang tidak ramah kepada China," katanya.

Dengan tindakan boikot tersebut, diyakini akan memukul keras ekonomi Australia, karena banyak siswa yang mengenyam pendidikan di Australia dengan bantuan beasiswa dari negeri panda.

Jingye menyangkal semua tuduhan tentang sumber virus yang menyebar, dari Lab Wuhan, dan mengancam pemerintah Australia, karena bersekutu dengan AS untuk melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Terobosan Baru Lawan Covid-19, Peneliti Hong Kong Klaim Temukan Lapisan Antivirus Corona Mirip Disinfektan, Aman untuk Kulit dan Tidak Beracun!

Meski demikian, tampaknya Australia masih akan melanjutkan wacana penyelidikan independen tersebut.

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne mengatakan, kerja sama global bukan paksaan ekonomi yang diperlukan.

Dia menambahkan, "Australia telah menyerukan prinsip untuk peninjauan independen terhadap wabah Covid-19, krisis global yang belum pernah terjadi sebelumnya."

"Penilaian peristiwa yang transparan dan jujur sangat penting, karena kami muncul untuk meningkatkan respon di masa depan," imbuhnya.

Baca Juga: Anaknya Ngadu ke Gubernur Anies Gara-gara Masjid Dekat Rumahnya Masih Gelar Tarawih, Ayah Pelapor Justru Diamuk Masa: Anak Saya Melapor Karena Takut Saya Kena Corona

"Kami berharap semua anggota WHO akan bekerja sama dengan kami, dalam upaya memperkuat peran WHO, merespon pandemi," jelasnya.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu AS sudah berencana mengirimkan ilmuwannya ke Wuhan untuk melakukan penyelidikan, namun ditolak oleh China, lapor Daily Express.

Kali ini Australia juga berencana melakukan tindakan serupa namun ditentang keras oleh China.

Hingga kini jumlah pasien virus corona di seluruh dunia sudah mencapai, 3 juta kasus dengan 207.104 kematian.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Apa yang Sebenarnya Disembunyikan China? Kali Ini China Marah Besar dan Mengancam Akan Menuntut Milyaran Dollar Pada Australia Jika Nekat Menyelidiki Virus Corona"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber intisari online