Find Us On Social Media :

Dapat Kabar dari Notifikasi M-Banking, Tiga Warga Boyolali Dapat Transferan Misterius Senilai Rp 600 Ribu, Belum Diketahui Pengirimnya Hanya Tertera Bantuan COVID-19 Tahap 1

Rekening milik warga Boyolali yang tiba-tiba mendapat saldo Rp 600 ribu bertuliskan BST COVID 19

 

Gridhot.ID - Baru-baru ini seorang warga Kabupaten Boyolali kaget lantaran mendapat uang sebesar RP 600 ribu.

Notifikasi ponsel dari MBanking lah yang memberitahunya.

Kabar tersebut sempat diunggah oleh akun Instagram @infocegatansolo.

Baca Juga: Gegerkan Jagad Dunia Maya, Bupati Klaten Ketahuan Tempel Stiker Foto Dirinya di Bantuan Kemensos, Urat Malu Sri Mulyani Dipertanyakan Netizen

Transfer uang sebesar Rp 600.000 bertulis BTS COVID 19 tahap 1 yang diunggah warga Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali bernama Daham semakin diberbincangkan.

Bantuan misterius itu ternyata tak berhenti di Daham saja, ada beberapa warga Kabupaten Boyolali yang menerima hal yang sama seperti diungkapkan oleh Daham.

Daham menuturkan sudah 2 warga Boyolali yang mengadu kepadanya.

Baca Juga: Stiker Foto Dirinya di Bantuan Kemensos Jadi Polemik, Bupati Klaten Beri Klarifikasi, Sri Mulyani Justru Salahkan Ini

Kedua warga Boyolali tersebut bukan berasal dari kecamatan yang sama dengan Daham.

"Barusan ada yang lapor ke saya juga," papar Daham saat dihubungi Rabu (29/4/2020).

"Warga Simo dan Cepogo," tuturnya.

Yakni setelah postingan yang di ungguh viral di media sosial (medsos).

Anehnya, kedua warga yang mengadu pada Daham itu tidak berprofesi yang sama dengannya.

Baca Juga: Miris! Potret Keluarga Miskin di Jember Saat Pandemi Corona, Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah Hingga Jual Mangkok dan Gelas Buat Makan: Saya Pernah Berpikir untuk Bunuh Diri

Kedua warga Boyolali tersebut merupakan ibu rumah tangga dan pekerja pabrik.

"Yang dari Simo ibu rumah tangga, yang Cepogo pekerja pabrik," terangnya.

Sampai saat ini, ia belum melapor pada pihak kelurahan setempat mengenai bantuan miaterius itu.

Meskipun begitu, ia tak berniat mencairkan bantuan karena ia merasa cukup mampu ketimbang orang lain di sekitarnya yang lebih membutuhkan.

Baca Juga: Gegara Tanya Jatah Sembako, Wanita Ini Babak Belur Dihajar Bu RT, Pelaku dan Korban Tak Terima dan Saling Lapor ke Polisi

"Belum laporan, tapi uangnya belum saya cairkan," ungkap Daham.

"Karena bukan apa-apa, saya sebenarnya gak seharusnya dapat ini, saya merasa masih mampu" jelasnya.

"Kalau memang kebijakan pemerintah dengan sistem random acak saya pikir ini salah sih, karena gak akan sesuai sasaran," terangnya.

Daham menduga bantuan misterius yang ia terima tersebut berasal dari Kementrian Sosial.

Praduganya itu menguat setelah ia membaca berita Kemensos yang mencairkan bantuan sejumlah sama yang ia terima.

Baca Juga: Ngakunya Diperuntukkn Bagi Rakyat Miskin, Bantuan Sosial dari Pemkot DKI Jakarta Nyatanya Banyak yang Salah Sasaran, Disebut Asal Comot Data Sampai Anggota DPRD Ikut Menerima

"Dari Kementerian Sosial, ada di berita, penyalurannya lewat pos, transfer dan diserahkan langsung," pungkas Daham.

Viral

Seorang pria warga Kabupaten Boyolali kaget mendapat uang nyasar ke rekeningnya sebesar Rp 600 ribu.

Hal tersebut diketahuinya melalui notifikasi MBanking Bank BRI dalam ponselnya.

Baca Juga: 10 Tahun Berjuang Membuka Jalan Desa Hanya Pakai Linggis, Kakek Asal Bulukumba Ini Awalnya Tak Mendapat Bantuan Apapun, Baru Diapresiasi Pemerintah Provinsi Setelah Kelihatan Hasilnya

Dalam notifikasi itu terterta nominal uang yang diterima dan tulisan BST COVID 19 TAHAP 1.

Postingan ini awalnya dibagikan oleh akun Info Cegatan Solo.

Satu-satunya keterangan yang didapatnya dari uang itu merupakan Bantuan Covid-19.

Dalam notifikasi yang dia terima, tertulis BST COVID 19 TAHAP 1, yang dikirim pada Selasa (28/4/2020) pukul 21.36 WIB.

Yang membuat dia heran, dia mengaku sama sekali tak didata atau memberikan identitas kepada siapapun, belakangan ini.

Baca Juga: Warganya Kelaparan 2 Hari Tak Makan dan Hanya Bisa Minum Air Galon, Pemkot Serang Minta Tak Disalahkan Usai Kematian Yuli, Ibu Empat Anak yang Viral Karena Ngaku Tak Diberi Bantuan

Ketika dihubungi lewat akun Instagram-nya, pria itu megaku bernama Daham Fathoni.

Dengan besaran uang Rp 600.000, seperti jumlah uang yang akan diberikan pemerintah melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Notifikasi tersebut sempat diunggah oleh akun @infocegatansolo dan sempat viral, namun saat ini postingan tersebut telah dihapus.

Ia ingin tahu, apakah ada orang lain yang bernasib sama dengan dirinya.

Baca Juga: Ajukan Bantuan untuk 60 Keluarga Terdampak Corona, Ketua RT di Depok Bingung Cuma 13 yang Disetujui Pemkot: yang Benar-benar Butuh Terlewat, yang Bukan Prioritas Malah Dapat

"Iya, saya ke kirim ICS (@infocegatansolo) itu," papar Daham, pengunggah cerita bantuan misterius pada Rabu (29/4/2020).

"Saya bener-bener mau tahu, ini yang dapat emangnya ada selain aku," imbuhnya.

Dia mengatakan, dalam postingan yang diloloskan admin @infocegatansolo itu, sempat di komentari banyak netizen.

"Dalam postingan kemarin, yang komen dapet juga ada lho," imbuhnya.

Namun, karena menimbulkan kegaduhan tersendiri, ia meminta admin @infocegatansolo untuk menghapus unggahan ceritanya itu.

Baca Juga: Sukses Jadi Panutan, Mulan Jameela Dipuji Setinggi Langit Usai Kirim 500 Paket Sembako untuk Masyarakat yang Terdampak Virus Corona, Netizen: Cantik Luar Dalam, Semoga Istiqomah

Ia tak ingin membuat masyarakat resah dengan bantuan misterius yang ia terima.

"Karena gaduh, malam itu juga saya minta dihapus," ungkapnya.

Terpisah, Sekretaris Kecamatan Ngemplak, Edy Maryanto, menambahkan jika uang yang diterima salah satu warganya itu bukanlah uang dari Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Baca Juga: Ogah Kalah Satu Langkah dari Maia Estianty, Mulan Jameela Gercep Lakukan Donasi, Istri Ahmad Dhani Pamer Video Bagi-bagi Sembako Saat Pandemi Corona, Netizen: Semoga Tetap Istiqomah Jadi Wakil Rakyat!

Pasalnya, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap warga miskin yang berhak mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Rp 600 Ribu per bulan.

“saat ini kami belum mencairkan dana sebesar yang diterima oleh Daham itu,” kata Seketaris Kecamatan Ngemplak, Edy Maryanto, Rabu (29/4/2020).

Selain itu, kalaupun dari Pemerintah Desa (Pemdes) telah melakukan pencairan, Kecamatan belum mendapatkan laporan tersebut.

Syarat Mendapatkan

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memberikan BLT senilai Rp 600.000 per bulan selama tiga bulan bagi keluarga miskin.

Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, berbagai kebijakan telah dibuat pemerintah untuk keluarga kurang mampu.

Baca Juga: Jangan Senang Dulu, Ahli Virologi Bongkar Alasan Persebaran Virus Corona di Asia Tenggara Lebih Rendah Daripada Eropa, Bawa-bawa Soal Kematian Misterius

Setelah memberikan listrik gratis selama tiga bulan, kini, pemerintah juga akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi keluarga miskin.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memberikan BLT senilai Rp 600.000 per bulan selama tiga bulan bagi keluarga miskin.

Bantuan ini diberikan sebagai upaya meminimalisasi dampak pandemi virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: Kisah Pilu Fabyan Devara, Awalnya Cuma Kebas Biasa, Remaja Ini Tertidur Hingga 23 Jam Sehari, Sempat Dikira Stroke Nyatanya Virus Corona yang Menginfeksi, Tutup Usia di Hari Keempat Isolasi

Warga yang mendapatkan BLT adalah mereka yang berdomisili di luar Jabodetabek.

Sementara di Jabodetabek, saat pandemi Covid-19, warga miskin akan mendapatkan sembako dengan nilai sama, yakni Rp 600.000 per bulan.

"Presiden menyetujui usulan kami untuk memberikan bantuan langsung tunai atau disingkat BLT selama tiga bulan, dengan indeks juga Rp 600.000 per keluarga," kata Menteri Sosial Juliari Batubara usai rapat dengan Presiden, Selasa (7/4/2020).

Juliari menyebutkan, BLT ini akan diberikan kepada seluruh keluarga yang tercatat dalam data terpadu Kemensos.

Namun syaratnya, keluarga tersebut belum menerima bansos lain, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai, ataupun Kartu Pra-Kerja.

Baca Juga: Ekonomi Meksiko Terpukul karena wabah Corona, Putri Raja Kartel Narkoba 'El Chapo' Kepergok Bagikan Bantuan untuk Masyarakat yang Terdampak, Analis Krisis: Hanya untuk Alihkan Perhatian

Selain mengandalkan data Kemensos, pemerintah juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

"Nanti kami juga minta data tambahan dari pemda," kata Juliari.

Juliari menyebutkan, BLT akan mulai disalurkan bulan ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, setidaknya ada 9 juta keluarga yang akan mendapatkannya.

Baca Juga: Susah Payah Tahan Air Matanya Agar Tak Tumpah, KSAD Andika Perkasa Tak Kuasa Dengar Sendiri Kesaksian Perawat, Suami Diah Erwiany Minta Istrinya Kirim Madu Lagi ke Tim Medis: Ya Tu Mami, Seminggu Habis tu!

"Di luar Jabodetabek ada 9 juta keluarga, tapi masih harus dibersihkan datanya," kata dia.

Juliari menambahkan, dari data Kemensos, jumlah keluarga yang berhak mendapatkan BLT saat wabah Covid-19 kurang dari 9 juta.

Khusus Warga di Luar Domisili Jabodetabek

Satu di antaranya adalah dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai atau BLT.

Dikutip dari Kompas.com, BLT yang diberikan sebesar Rp 600.000 untuk satu keluarga.

Bantuan tersebut akan diberikan selama tiga bulan.

Terhitung bulan April ini hingga Juni 2020 mendatang.

Baca Juga: Masuk Kuping Kiri Keluar Kuping Kanan, Pasien Positif Covid-19 Asal Lombok Tengah Ini Malah Ceramahi Petugas Medis Pakai Hadis Saat Dinasihati, Direktur RSUD Praya Sampai Ngelus Dada

"Presiden menyetujui usulan kami untuk memberikan bantuan langsung tunai atau disingkat BLT," terang Menteri Sosial Juliari Batubara dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/4/2020).

"Selama tiga bulan, dengan indeks juga Rp 600.000 per keluarga," tambahnya.

Berikut cara untuk mendapatkan BLT dari pemerintah terkait pandemi corona:

1. Warga yang mendapatkan BLT juga sudah tercatat ke dalam data terpadu milik Kementerian Sosial (Kemensos).

Baca Juga: Gejolak Sosial dan Ekonomi Indonesia di Tengah Pandemi Makin Memburuk, TNI Turunkan Pasukan Khusus Untuk Amankan Situasi, Siap Libas Oknum Anarkis dan Kriminal

2. Untuk mendapatkan BLT, pemerintah pusat akan memberikan kepada keluarga yang ekonominya masuk ke dalam kategori ke bawah atau miskin.

3. Selain itu, hanya warga yang berdomisili di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang akan mendapatkan BLT.

4. Warga yang ingin mendapatkan BLT tidak boleh menerima bantuan sosial lain.

Seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako, serta Kartu Pra-Kerja.

Sementara itu, untuk wilayah di Jabodetabek juga akan mendapatkan bantuan, namun dengan bentuk yang berbeda.

Baca Juga: Bikin Perantau Sumringah, Bagi yang Tak Bisa Pulang Kampung di Tengah Pandemi Corona Akan Dapat Bantuan Sembako, Semak Syarat-syaratnya!

Juliari Batubara menyebutkan sejumlah wilayah yang akan mendapatkan bantuan.

Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (7/4/2020).

Wilayah yang akan mendapatkan bantuan antara lain DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, serta Kota Depok.

Kemudian terdapat Kota Bekasi, Tangerang, hingga Tangerang Selatan.

Baca Juga: Cuma Dikasih Kupon Belanja dari Pemerintah, Warga Miskin Italia Justru Lebih Makmur Dapat Bantuan dari Mafia Besar, Penyelidik: Jika Negara Tidak Bertindak, Mereka yang Tunjukkan Kendali

Seluruh wilayah yang berbatasan langsung dengan Jakarta itu akan diberikan bantuan sosial khusus.

Bantuan sosial akan diberikan dengan bentuk sembako.

Juliari Batubara mengatakan, bantuan akan diberikan selama tiga bulan mendatang sejak April 2020.

Pembagian sembako tersebut akan dimulai dua minggu lagi.

Sembako yang diberikan akan senilai Rp 600.000 untuk setiap satu keluarga.

Seperti bantuan yang diterima oleh warga di luar Jabodetabek.

Baca Juga: Caranya Dibilang Aneh, Bupati Daerah Ini Justru Berhasil Efektif Cegah Penyebaran Covid-19, Kabupatennya Bersih dari Corona Ketika Sedang Pandemi Makin Mengganas

Warga yang berhak untuk mendapatkan bantuan adalah keluarga yang ada di dalam data terpadu milik Kemensos.

Tak hanya itu, Kemensos juga bekerja sama dengan pemerintah daerah terkait data keluarga yang berhak mendapatkan bantuan.

"Wilayah Jakarta, yaitu DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Tangsel, Tangerang, itu wilayah yang berbatasan dengan DKI," ungkap Juliari Batubara.

"Kami akan memberikan bansos khusus berupa sembako dengan durasi selama tiga bulan yang akan kita mulai dalam waktu dua minggu dari sekarang."

Baca Juga: 'Merokok Membunuhmu', Ilmuwan Perancis Justru Sebut 80 Persen Perokok Lebih Rendah Tertular Covid-19, Klaim Nikotin Bisa Bunuh Virus Corona

"Yaitu indeksnya adalah Rp 600 ribu per keluarga untuk wilayah tersebut," ucap dia.

"Data yang kami gunakan adalah keluarga yang ada di dalam data terpadu kami, ditambah masukan dari data-data pemerintah daerah," lanjutnya.

Dilansir oleh Kompas.com, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani menjelaskan perihal tujuan diberikan BLT di tengah pandemi corona.

Masyarakat diharapkan dapat mengikuti aturan pemerintah terkait meminimalisir risiko penularan corona.

Yakni bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal.

Baca Juga: Pemerintah Disebut Jadi Sebab Utama Masker Jadi Mahal, Kebanyakan Ekspor ke China Sampai Lupa Jatah Negeri Sendiri, Semua Fakta Terbongkar Setelah Harga Kembali Normal

Selain itu, dengan adanya BLT diharapkan dapat menjaga tingkat konsumsi masyarakat saat perekonomian mulai melemah.

"Dengan demikian bisa membantu untuk bisa mengikuti arahan dan pedoman mengurangi aktivitas dan interaksi," jelas Sri Mulyani dilansir oleh Kompas.com.

"Dan tidak melakukan kumpul sehingga bisa memerangi penyebaran virus ini."

Baca Juga: 2 Hari Dua Malam Terjaga untuk Gali Makam Jenazah PDP Corona, Tukang Gali Kubur Ini Ungkap Perasaan Ngerinya, Subhan: Mau Lari Juga Ke Mana?

"Namun tetap mendapatkan bahan pokok terutama bagi pekerja harian," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng dengan judul  Tercatat 3 Warga Boyolali Dapat Transferan Misterius ke Rekening Rp 600 Ribu BST COVID 19 TAHAP 1  (*)