Find Us On Social Media :

Gaji Layak Sampai Tunjangan Istimewa dari Pemerintah, Algojo Ini Ungkap Nikmatnya Bekerja Sebagai Pemenggal Kepala: Saya Bangga!

Kisah algojo pemenggal kepala di Arab Saudi.

Gridhot.ID - Arab Saudi memang sudah berniat akan menghapuskan beberapa hukuman negara mereka.

Salah satunya adalah hukuman cambuk.

Selain itu, kabar lain juga mengatakan bahwa Arab Saudi berencana menghentikan eksekusi mati bagi anak di bawah umur.

Baca Juga: Takut Pilih Ariel Noah, Luna Maya Akhirnya Jatuhkan Harapannya pada Herjunot Ali dan Ryochin, Sang Sahabat Heran: Kalau Gue Sih...

Karena hal itu melanggar Konvensi Hak Anak PBB, di mana eksekusi mati untuk pelaku kejahatan di bawah umur 18 tahun tidak diizinkan.

Sementara itu Arab Saudi sudah mengeksekusi 184 orang pada tahun 2019, termasuk sedikitnya satu anak di bawah umur.

Seperti diketahui Arab Saudi menerapkan hukum Islam dengan ketat, termasuk rajam, cambuk, potong tangan dll.

Baca Juga: Kena Tuduh Dukun Santet, Rumah Pasutri di Situbondo Diamuk Massa, Warjinah Akui Suaminya Sempat Mau Sumpah Pocong

Arab Saudi diketahui juga melakukan eksekusi mati dengan cara tradisional, yaitu penggal kepala.

Misalnya berikut ini, seorang pria bernama Muhammad Saad Al-Beshi, yang mengaku sebagai algojo pernah membagikan kisahnya kepada The Guardian pada 2003 silam.

Gaji yang layak, jam kerja yang fleksibel, dan paket tunjangan terbaik. Itulah yang diterima oleh seorang eksekutor negara di Arab Saudi.

Baca Juga: Ustaz Muda Ini Panen Nyinyiran Karena Dianggap Terlalu Pamer Gaya Hidup, Netizen: Beda Sama yang Lain yang Lebih Fokus ke Dakwah