Manajemen Bazooga juga tetap mempekerjakan sejumlah sekuriti untuk menjaga kawasan seluas 14 hektar tersebut.
"Hanya pegawai harian yang di rumahkan," kata Sulhan.
Tercatat ada 38 keeper yang memberikan pakan satwa.
Mereka masuk bergantian menyediakan pakan satwa yang saat ini terpaksa dikurangi dari jumlah biasanya.
"Seperti harimau Bengala yang makan dua kali dalam sehari, satu kali makan bisa 10 kilogram. Kini pakannya dikurangi jadi 8 kilogram. Jadi pengurangannya tetap di batas kewajaran, begitupun dengan satwa lainnya," kata Sulhan.
Menurut Sulhan, pengurangan ini berdasarkan rekomendasi dari tim medis dan pemantauan kesejahteraan satwa Bazooga.
"Itu masih masuk, ternyata pakan selama ini cukup mewah. Sekarang di kondisi pandemi seperti ini terpaksa harus dikurangi," kata Sulhan.
Bersiap dampak terburukPihak manajemen memprediksi persediaan pakan satwa masih aman hingga 4 bulan ke depan sejak penutupan dilakukan.
Namun apabila lebih dari itu, pihak Bazooga harus siap dengan dampak terburuk untuk menyelamatkan satwa-satwa yang ada.
"Kalau pemerintah tidak membantu, ya kita potong lah rusa untuk satwa harimau sumatera kita. Kan, tinggal dipilih mana yang harus diprioritaskan untuk diselamatkan," ujar Sulhan.