Find Us On Social Media :

Ditemukan 2 Abad yang Lalu, Cuci Tangan Kini Jadi Cara yang Diandalkan untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona, Ternyata Sosok Inilah Pencetusnya

Mencuci tangan dengan sabun dan air.

Sejumlah dokter tidak senang karena penemuan Semmelweis menyiratkan, para dokter bersalah atas kematian dan berhenti cuci tangan.

Serta bersikukuh bahwa air adalah penyebab potensial dari penyakit.

Semmelweis mencoba membujuk dokter-dokter lain di rumah sakit Eropa tentang manfaat cuci tangan tetapi tidak berhasil.

Baca Juga: Dapat Dukungan dari Teman-temannya, Teuku Wisnu Diisukan Akan Menikah Lagi, Shireen Sungkar Akui Tak Sanggup Jika Harus Dipoligami: Nggak Mau...

Florence Nightingale

Beberapa tahun kemudian, tokoh cuci tangan bernama Florence Nightingale muncul di Scutari, Italia ketika terjadi Perang Krimea.

Saat itu kebanyakan orang percaya bahwa penyebab infeksi adalah bau busuk yang disebut miasmias.

Florence Nightingale menerapkan cuci tangan dan praktik kebersihan lainnya di rumah sakit perang tempat dia bekerja. Praktik cuci tangan Nightingale menghasilkan pengurangan infeksi.

Baca Juga: Ancaman Bagi Umat Manusia, Prabowo Subianto Sebut Virus Corona Bak Musuh Tak Kasat Mata, Menhan Bongkar Cara Mengalahkannya

Sejak kapan cuci tangan dianggap penting?

Sayangnya praktik kebersihan tangan yang dipromosikan Semmelweis dan Nightingale tidak diadopsi secara luas.

Secara umum, promosi mencuci tangan berhenti selama seabad.