Heboh Tokopedia Diretas, Keamanan OVO Sempat Diragukan, Mitra Marketplace Hijau Pastikan Keamanan Berlapis Ini Mampu Lindungi Data Pengguna

Minggu, 03 Mei 2020 | 17:25
Dok. Tokopedia

Tokopedia

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Belum lama ini marketplace Tokopedia dikabarkan mengalami masalah keamanan.

Seorang peretas dalam salah satu forum mengklaim berhasil meretas Tokopedia pada Maret lalu dan mengantongi data 15 juta pelanggan marketplace tersebut.

Melansir Kompas.com, sebanyak 15 juta (belakangan jumlah data yang dibobol dilaporkan bertambah, menjadi 91 juta) data pengguna Tokopedia diduga bocor.

Baca Juga: Galau Cinta Tak Direstui Calon Mertua, Hacker Ini Nekat Retas Situs Pengadilan Agama Sleman: Salam untuk Ayah Ibumu

Konon, data tersebut dicuri sekitar bulan Maret 2020.

Data yang dikumpulkan termasuk nama pengguna, e-mail, dan hash password yang tersimpan di dalam sebuah file database PostgreSQL.

File tersebut disebar ke dalam sebuah forum online.

Baca Juga: Bagai Angin Segar di Tengah Pandemi, THR untuk PNS Jadi Dibagikan, Simak Kebijakan Pemberian THR yang Ditetapkan Pemerintah

Terkait hal ini, pihak Tokopedia pun mengakui bahwa ada upaya peretasan data milik pengguna.

"Berkaitan dengan isu yang beredar, kami menemukan adanya upaya pencurian data terhadap pengguna Tokopedia," kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak.

Tokopedia mengaku sedang menindaklanjuti masalah ini.

"Saat ini, kami terus melakukan investigasi, dan belum ada informasi lebih lanjut yang bisa kami sampaikan," jelas Nuraini dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Sabtu (2/5/2020).

Baca Juga: Tertohok dengan Kritikan Najwa Shihab, Politikus Partai Gerindra Malah Balik Tuding Sang Jurnalis, Andre Rosiade: Seandainya Dugaan Ini Benar

Mengutip Kontan.co.id, Nuraini mengatakan, Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran.

"Seluruh transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit dan Ovo di Tokopedia tetap terjaga keamanannya," kata Nuraini, melalui jawaban tertulis yang diterima Kontan.co.id, Ahad (3/5).

OVO pun akhirnya memberikan tanggapannya terkait kejadian yang menimpa marketplace mitranya.

Baca Juga: Kisah Pilunya Mirip Drama Sinetron, Wanita Ini Digrebek Keluarganya Saat Selingkuh di Kamar Kos, Sang Suami Justru dengan Besar Hati Minta Sang Istri Nikahi Si Pebinor

Dilansir dari Kompas.com, Head of Public Relation OVO, Sinta Setyaningsih, memastikan bahwa layanan pembayaran aman, dan data perusahaan serta pengguna OVO terlindungi dengan baik.

"OVO dan data-data perusahaan terlindungi dengan baik, termasuk data pengguna serta merchant," ujar Sinta saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (3/5/2020).

Ia menjelaskan, OVO telah menerapkan sistem keamanan berlapis untuk melindungi data pengguna dari serangan siber.

Selain itu, lanjut Sinta, sistem keamanan dan perlindungan OVO terdiri dari beberapa tahap dan dilengkapi dengan notifikasi keamanan.

Baca Juga: Kim Jong Un Hanyalah Manusia Biasa, Ogah Pamor Kejamnya Rusak Begitu Saja, Korea Utara Sampai Lancarkan Misi Rahasia Demi Antar Sang Pemimpin Main-main ke Disneyland

"Fitur keamanan OVO meliputi OTP, PIN, dan notifikasi bila akun OVO diakses oleh perangkat elektronik yang berbeda," ujar Sinta.

" OVO memiliki sistem pengamanan data dan informasi yang tunduk pada peraturan pemerintah serta standar global terkait perlindungan dan keamanan data," lanjut dia.

Dengan adanya dugaan data pengguna Tokopedia bocor, Sinta mengimbau kepada pengguna OVO untuk secara rutin mengubah OVO PIN.

Baca Juga: Langkah Kaki Jokowi Berhenti Tepat di Rumahnya, Keluarga Marbot Ini Kaget Bukan Main Saat Presiden Datang Jam 10 Malam, Sempat Gemetaran Dapat Bantuan Sembako dan Uang

Langkah ini dinilai penting sebagai upaya pengamanan lebih baik serta tidak membagikan OVO PIN dan OTP kepada pihak mana pun.(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, kontan

Baca Lainnya