Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Belum lama ini marketplace Tokopedia dikabarkan mengalami masalah keamanan.
Seorang peretas dalam salah satu forum mengklaim berhasil meretas Tokopedia pada Maret lalu dan mengantongi data 15 juta pelanggan marketplace tersebut.
Melansir Kompas.com, sebanyak 15 juta (belakangan jumlah data yang dibobol dilaporkan bertambah, menjadi 91 juta) data pengguna Tokopedia diduga bocor.
Konon, data tersebut dicuri sekitar bulan Maret 2020.
Data yang dikumpulkan termasuk nama pengguna, e-mail, dan hash password yang tersimpan di dalam sebuah file database PostgreSQL.
File tersebut disebar ke dalam sebuah forum online.
Terkait hal ini, pihak Tokopedia pun mengakui bahwa ada upaya peretasan data milik pengguna.
"Berkaitan dengan isu yang beredar, kami menemukan adanya upaya pencurian data terhadap pengguna Tokopedia," kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak.
Tokopedia mengaku sedang menindaklanjuti masalah ini.
"Saat ini, kami terus melakukan investigasi, dan belum ada informasi lebih lanjut yang bisa kami sampaikan," jelas Nuraini dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Sabtu (2/5/2020).
Mengutip Kontan.co.id, Nuraini mengatakan, Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran.
"Seluruh transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit dan Ovo di Tokopedia tetap terjaga keamanannya," kata Nuraini, melalui jawaban tertulis yang diterima Kontan.co.id, Ahad (3/5).
OVO pun akhirnya memberikan tanggapannya terkait kejadian yang menimpa marketplace mitranya.
Dilansir dari Kompas.com, Head of Public Relation OVO, Sinta Setyaningsih, memastikan bahwa layanan pembayaran aman, dan data perusahaan serta pengguna OVO terlindungi dengan baik.
"OVO dan data-data perusahaan terlindungi dengan baik, termasuk data pengguna serta merchant," ujar Sinta saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (3/5/2020).
Ia menjelaskan, OVO telah menerapkan sistem keamanan berlapis untuk melindungi data pengguna dari serangan siber.
Selain itu, lanjut Sinta, sistem keamanan dan perlindungan OVO terdiri dari beberapa tahap dan dilengkapi dengan notifikasi keamanan.
"Fitur keamanan OVO meliputi OTP, PIN, dan notifikasi bila akun OVO diakses oleh perangkat elektronik yang berbeda," ujar Sinta.
" OVO memiliki sistem pengamanan data dan informasi yang tunduk pada peraturan pemerintah serta standar global terkait perlindungan dan keamanan data," lanjut dia.
Dengan adanya dugaan data pengguna Tokopedia bocor, Sinta mengimbau kepada pengguna OVO untuk secara rutin mengubah OVO PIN.
Langkah ini dinilai penting sebagai upaya pengamanan lebih baik serta tidak membagikan OVO PIN dan OTP kepada pihak mana pun.(*)