Wabah Corona Masuki Masa Puncak, Rupiah Justru Makin Menguat, Sempat Meroket Kini Turun Tangga Tinggalkan Angka Rp 15.000

Senin, 04 Mei 2020 | 07:42
Pixabay

Ilustrasi Uang

Gridhot.ID - Wabah virus corona memang sedang memasuki masa puncak di Indonesia.

Bahkan jumlah kasus total kini sudah menyentuh angka 11.000.

Namun ada kabar baik yang mengikuti masa-masa sulit ini.

Baca Juga: Bagai Angin Segar di Tengah Pandemi, THR untuk PNS Jadi Dibagikan, Simak Kebijakan Pemberian THR yang Ditetapkan Pemerintah

Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (30/4/2020) menunjukkan penguatan menjadi Rp 14,895 per dollar AS di pasar spot Bloomberg pukul 13.05 WIB.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun bersyukur atas penguatan nilai tukar tersebut.

Menurut dia, selama ini pergerakan nilai tukar yang sempat menembus Rp 16.000 di pertengahan Maret undervalue.

Baca Juga: Tertohok dengan Kritikan Najwa Shihab, Politikus Partai Gerindra Malah Balik Tuding Sang Jurnalis, Andre Rosiade: Seandainya Dugaan Ini Benar

Sebab defisit transaksi berjalan tahun ini, menurut Perry akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan.

"Rupiah hari ini alhamdulillah di bawah Rp 15.000. Sekarang di-trading Rp 14.800 hingga Rp 14.000 dan akan terus menguat," ujar Perry ketika melakukan rapat kerja dengan anggota Komisi XI DPR RI, Kamis (30/4/2020).

Lebih lanjut dia pun mengatakan, pada kuartal pertama tahun ini, defisit transaksi berjalan akan lebih rendah dari 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Juga: Kisah Pilunya Mirip Drama Sinetron, Wanita Ini Digrebek Keluarganya Saat Selingkuh di Kamar Kos, Sang Suami Justru dengan Besar Hati Minta Sang Istri Nikahi Si Pebinor

Angka tersebut lenij rendah dibandingkan perkiraan yang di kisaran 2,5 persen hingga 3 persen dari PDB.

"Kalau CAD rendah, tekor defisit lebih rendah, dan itu mendukung nilai tukar menguat," ujar Perry.

Faktor lain yang mendukung penguatan rupiah adalah perbedaan suku bunga di dalam negeri dan luar negeri yang cukup tinggi.

Baca Juga: Taaruf dengan Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Minta Hari Baik untuk Menikah pada Sang Ibu, Langgogeni Faruk Beri Saran Setelah Lebaran, Shohwa Girang Setengah Mati: Jangan Lama-lama Bang!

Dia mencontohkan, jika Surat Berharga Negara (SBN) pada lelang beberapa waktu lalu sempat menyentuh angka yield (imbal hasil) 8,08 persen saat ini sudah turun di kisaran 7,97 persen.

"Itupun kalau dibandingkan dengan suku bunga Amerika Serikat, perbedaannya lebih dari 7,5 persen.

Nah 7,5 persen ini akan menarik inflow ke dalam negeri, termasuk di SBN," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur BI: Alhamdulillah Rupiah Menguat di Bawah Rp 15.000"

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com