Find Us On Social Media :

Banyak Pernikahan Ditunda Karena Corona, Pengusaha Dekor Banting Setir Bikin Peti Mati Jenazah Covid-19

Sebuah usaha dekorasi pernikahan di Bogor beralih menjadi pembuat peti mati khusus covid karena imbas pandemi

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Dampak dari pandemi global virus corona merembet ke mana-mana.

Kota Bogor kini telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Penerapan PSBB ini termasuk bagian dari upaya penanganan wabah virus corona.

Baca Juga: Corona Mewabah di Freeport, Pihak Manajemen Justru Bungkam Soal Kondisi Karyawannya yang Terjangkit: Silakan Tanyakan ke Petugas Gugus Tugas

Oleh karenanya sebagian besar aktivitas masyarakat menjadi terbatas.

Setelah selesai dengan PSBB putaran pertama, Bogor kini memperpanjangnya selama 2 pekan.

Melansir Kompas.com, PSBB diperpanjang selama dua pekan dan akan dimulai pada Rabu (29/4/2020).

Baca Juga: Ogah Jalani PSBB Meski Wilayahnya Digerogoti Corona, Ganjar Pranowo Belajar dari Sikap Jakarta dan Tegal yang Buat Rakyatnya Protes Tak Karuan: Enggak Usah!

"PSBB Bodebek akan diperpanjang 14 hari ke depan, mulai hari Rabu besok, sudah diputuskan," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, saat dikonfirmasi, Senin (27/4/2020).

Menurut Emil, selama dua pekan terakhir, terjadi penurunan tren penyebaran atau penularan Covid-19.

Hal itu khususnya di tiga wilayah, yaitu Kota dan Kabupaten Bogor serta Kota Depok.

Semakin lama adanya PSBB, semakin lama pula masyarakat dapat beraktivitas secara normal di luar rumah.

Baca Juga: Pemerintah Sudah Repot Urus Wabah Corona, Anak Indigo Ini Ungkap 2020 Bakal Jadi Tahun Panen Bencana: Letusan di dalam Laut, Ada Kekacauan Antara Alam dan Manusia

Pun semakin banyak pula acara pernikahan yang tentu saja dibatalkan.

Hal ini tentu merugikan bagi pemilik usaha dekorasi pernikahan.

Namun rupanya hal itu tak menyurutkan semangat para pendekor di Kabupaten Bogor satu ini.

Baca Juga: Teror Virus Corona Belum Juga Mereda, Negeri Paman Sam Kini Dihantui Serangan Tawon Ndas, Bukan Hanya Penduduk Amerika Serikat, Ini Juga Jadi Korban

Ia memilih untuk banting setir membuat peti mati.

Dilansir Gridhot dari Tribunnewsbogor.com, tepatnya di Kampung Jakimun, Desa Sulamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, ada tempat usaha yang membuat peti mati khusus jenazah Covid-19.

Peti mati ini dibuat dari kayu multiplek (plywood) yang dibangun sesuai ukuran pesanan dari para pelanggannya.

Mulai dari pemotongan kayu, perakitan, pengecatan hingga pengeringan dilakukan di satu tempat yakni sebuah lahan bekas usaha pencucian mobil.

Baca Juga: Bolak-Balik Membuat Ulah, Pasien Covid-19 Pukul Tenaga Medis Lantaran Tak Diizinkan Pulang, Direkur RSUD IA Moeis: Kondisi Perawat Kami...

Bagian dalam peti mati itu juga dipasangi busa dan kain khusus berbahan plastik.

Sedikitnya ada kurang dari 10 karyawan yang bekerja membuat peti mati di lokasi tersebut.

Mereka rupanya merupakan karyawan sebuah usaha dekorasi pernikahan.

Baca Juga: Pengorbanan Tenaga Medis di Tengah Wabah Corona Minim Apresiasi, Hadi Tjahjanto Justru Sebut Fenomena Ini Bisa Diteliti, Sang Panglima TNI Pertanyakan Kemajuan Teknologi

Pandemi Covid-19 membuat pemilik usaha memutar otak dan akhirnya membuka usaha dadakan membuat peti mati khusus Covid-19.

"Sebelumnya saya gak punya keterampilan buat peti mati, saya furniture awalnya, dekor nikahan," kata salah satu karyawan, Edwin (23), Minggu (3/5/2020).

Meski begitu, Edwin mengaku tidak begitu menemui banyak kesulitan saat membuat peti mati khusus jenazah korban virus corona ini.

Untuk membuat 10 peti mati, kata dia, mampu diselesaikan dalam 3 hari dengan melibatkan karyawan yang ada.

Baca Juga: Jadi Sarang 900.000 Turis, Bali Nyatanya Lebih Santai dan Minim Kasus Corona Dibanding Jakarta, Tetap Tenang Tanpa Darurat Tenaga Kesehatan

Usaha membuat peti mati ini, kata dia dimulai sejak merebaknya pandemi virus corona sejak atasannya sang pemilik usaha menerima tawaran permintaan pembuatan peti mati.

"Peti mati ini memang untuk Covid-19 aja. Awalnya pas mulai corona, ada pesanan, kita ambil. Awalnya ada yang nyari-nyari pembuat peti mati, terus kita sanggupin," kata Edwin.

Pemesanan pun, kata dia, jarang yang datang per orangan, kebanyakan datang dari dinas-dinas pemerintah daerah (Pemda).

Baca Juga: Wabah Corona Masuki Masa Puncak, Rupiah Justru Makin Menguat, Sempat Meroket Kini Turun Tangga Tinggalkan Angka Rp 15.000

Bahkan pemesanan peti mati khusus jenazah Covid-19 ini juga datang dari berbagai daerah dari luar Bogor.

"Yang pesan biasanya dari BPBD kayak gitu, ada juga yang keluar Bogor, seperti Jakarta, Depok, Sukabumi," kata Edwin.(*)