Find Us On Social Media :

Abaikan Latar Belakang Keluarganya yang Bependidikan Tinggi, Presenter Ini Akui Pernah Kerja Jadi Kuli Panggul di Pasar, Buat Ibunya Malu Hingga Menangis Histeris

Uya Kuya

GridHot.ID - Presenter Uya Kuya sebenarnya lahir dari keluarga berkecukupan.

Namun, karena suatu hal, Uya Kuya menjadi kuli panggul di pasar dan membuat orang tuanya syok.

Hal itu terungkap saat Uya Kuya menjadi bintang tamu dalam acara Okay Bos di kanal Trans7 Official, Selasa (5/5/2020).

"Enggak banyak yang tahu Uya Kuya dididik dari keluarga seperti apa, tapi katanya ibunya pernah nangis gara-gara Uya Kuya pernah jadi kuli pasar," ujar Raffi Ahmad.

Baca Juga: Rela Manggung Cuma-cuma Tanpa Dibayar, Kebaikan Hati Glenn Fredly Semasa Hidup Terungkap, Uya Kuya Jadi Saksinya: Padahal Full Band Itu Isinya Musisi Top

"Emang orang tua lu dulu seperti apa sih kang sampai lu pernah jadi kuli pasar," sambungnya.

Diberi pertanyaan seperti itu, Uya Kuya mengatakan bahwa sebenarnya ia lahir dari keluarga yang sangat berkecukupan dan berpendidikan.

Ibunda Uya Kuya diketahui adalah seorang notaris dan ayahnya bekerja di departemen keuangan.

"Nyokap gue bokap gue dulu cukup," ucap Uya Kuya

Baca Juga: Bukti Roda Pasti Berputar, Dulu Hanya Jadi Asisten Artis, Pria Ini Sekarang Sukses Membangun Kerajaan Bisnisnya, Mulai dari WO Hingga Restoran Ternama

"Nyokap gue notaris, bokap gue di departemen keuangan. Jadi dulu gue sangat bersyukur dilahirkan dari keluarga yang bercukupan," tambahnya.

"Bokap nyokap yang pinter-pinter, keluarga yang pinter semua, berpendidikan," imbuh Uya Kuya.

Dikonfirmasi Raffi Ahmad, Uya Kuya merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Karenanya, hal itu pun tentunya menjadi kurang wajar bagi seorang Uya Kuya untuk menjadi seorang kuli.

Baca Juga: Tertawa Waktu Dicecar Pertanyaan Uya Kuya, Barbie Kumalasari Ngeles Saat Dituding Pernah Pacaran dengan Farhat Abbas, Pakar Ekspresi Bongkar Makna Senyum Istri Galih Ginanjar

"Lu berapa bersaudara?" tanya Raffi Ahmad.

"Gue tiga bersaudara, gue anak tengah," jawab Uya Kuya.

"Oh berarti punya kakak punya adik, tapi kenapa lu bisa sampai jadi kuli pasar?" tanya Raffi Ahmad lagi.

Usut punya usut, menjadi kuli pasar ternyata dilakukan hanya untuk iseng semata.

Baca Juga: Dibongkar Anak Indigo Masalah Saldo ATM Rp 3 Miliar, Barbie Kumalasari Disebut Ngutang Teman Rahasianya, Istri Galih Ginanjar Mati Kutu di Hadapan Uya Kuya

Hal itu diketahui terjadi saat presenter itu masih berada di bangku sekolah dasar.

"Iseng, iseng dulu pengen nyoba aja," ujar Uya Kuya.

"Usia berapa waktu itu?" tanya Vicky Prasetyo.

"Masih kecil, masih sekolah masih SD," kata Uya Kuya menimpali.

Uya Kuya menegaskan, bahwa tindakannya tersebut murni coba-coba karena rasa penarannya bersama teman-teman.

Baca Juga: Buktikan Pernyataannya Tidak Halu, Barbie Kumalasari Berhasil Bikin Uya Kuya Percaya ke Amerika Hanya Butuh Waktu 8 Jam

Namun, ia kurang beruntung saat ada seseorang yang mengetahui dan melaporkan ke ibunya.

"Bener-bener pengen nyoba karena waktu itu gue diajak sama temen-temen gue buat, eh kita cobain yuk, ngangkat-ngangkat yang ibu-ibu di pasar kuli panggul tuh," ujar Uya Kuya.

"Nah ada temen nyokap gue yang ngelihat, diomongin dong," sambungnya,

Hal itu sontak membuat ibunda Uya Kuya syok dan malu melihat anaknya menjadi kuli pasar layaknya tidak punya uang jajan.

Baca Juga: Masih Ingat Ciripa? Dulu Cuma Asisten Uya Kuya Kini Tajir Melintir Berkat Bisnis WO dan Desainer Gaun Pengantin

Sebab, ibunya tidak tahu menahu terkait Uya Kuya yang memang sengaja iseng tersebut.

Bahkan kejadian tersebut sampai membuat ibunya menangis dan memarahinya sampai berhari-hari.

"Nyokap gue malu, masak anak mamah jadi kuli panggul, kayak enggak punya uang buat jajan," tutur Uya Kuya.

"Ya tapi nyokap gua kan enggak tahu dipikirnya," lanjutnya.

"Nangis tuh?" tanya Raffi Ahmad.

"Nangis. Nangisnya jerit-jerit. Sampai berhari-hari marah sama gue," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Ngaku dari Keluarga Berkecukupan, Uya Kuya Pernah Jadi Kuli: Nyokap Gue Malu, Nangis Jerit-jerit"

(*)