Gubernur Bank Indonesia Punya Kabar Baik di Tengah Wabah Corona, di Balik Rencana Amerika Cari Hutang Besar-besaran, Dollar Bakal Melemah, Rupiah Kembali Kuat

Jumat, 08 Mei 2020 | 03:13
Harper's Bazaar

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Gridhot.ID -Wabah virus corona membuat Amerika Serikat harus mengahdapi krisis ekonomi mengerikan.

Amerika Serikat (AS) berencana menerbitkan obligasi senilai US$ 3 triliun atau senilai Rp 45.300 Triliun.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan AS tersebut akan memberi dampak pada Indonesia.

Baca Juga: Lepas Jabatan PNS Demi Jadi Pesulap, Begini Lika-liku Perjalanan Karier Master Limbad, Sempat Nyalon Bupati Tegal Pula

"Dampaknya memang ada dua, ke pasar obligasi dan ke nilai tukar rupiah kita," terang Perry, Rabu (6/5) via video conference.

Bila AS kembali menerbitkan obligasi senilai 3 triliun dolar AS, berarti suplai US Treasury akan meningkat sehingga likuiditasnya pun akan meningkat.

Ini bisa berpotensi meningkatkan suku bunga US Treasury.

Baca Juga: Pecundangi Israel Hingga Tinggalkan Malaysia Jauh di Belakang, Indonesia Kembali Masuk Daftar Militer Terkuat di Dunia, Ini yang Bikin TNI Menang Telak dari Pasukan Negeri Yahudi

Meski begitu, Perry melihat bahwa peningkatan suku bunga tersebut tidak akan terlalu tinggi, sehingga membuat Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia masih akan tetap dilirik oleh investor global.

"Memang suku bunga akan naik, tapi nggak terlalu tinggi."

"Kalau lihat yield, SBN kita yang bunganya 7Terbitkan ,9% - 8,08%."

"Perbedaan suku bunganya masih tinggi sehingga masih menarik investor global untuk membeli SBN kita," tambah Perry.

Baca Juga: Nyaris Tak Terekspos, Inilah Sosok Istri Pertama Didi Kempot, Tak Lontarkan Sepatah Kata Kecuali Doa Saat Antar Jenazah Suaminya ke Liang Lahat

Ia menambahkan, penerbitan obligasi ini berpotensi membuat dollar AS melemah.

Dengan pelemahan dollar AS dan masih adanya prospek inflow ke SBN Indonesia, maka ini menjadi peluang emas bagi penguatan nilai tukar rupiah ke depan.

"Jadi kekuatan dollar berkurang dan inflow ke Indonesia masih tinggi."

Baca Juga: Darah Keluar dari Paha Tapi Tak Ada Luka, Betrand Peto Alami Kejadian Mistis Sama Seperti Ruben Onsu Dulu, Suami Sarwendah Langsung Katakan Ini

"Jadi masih ada ruang penguatan rupiah. Itu pengaruhnya," imbuh Perry.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul "AS Akan Terbitkan Obligasi hingga US$ 3 Triliun, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kontan.co.id