Find Us On Social Media :

Makin Semena-mena, China Mulai Buat Peraturan Sendiri di Laut Sengketa, Vietnam dan Filipina Marah Besar

AL Vietnam paling keras menentang klaim China di LCS

Gridhot.ID - Gelombang panas justru diciptakan China sendiri.

Ketegangan diperkirakan akan semakin meningkat di Laut China Selatan.

Penyebabnya, China memberlakukan larangan musim panas tahunan pada penangkapan ikan di perairan yang disengketakan di Laut China Selatan. Kebijakan ini mengundang aksi protes dari negara tetangga.

Baca Juga: Dendam Kesumat, Amerika Serikat Keluarkan Aturan Super Ketat untuk Wartawan China di Negaranya, Gelombang Permusuhan Keduanya Kian Memanas

Melansir South China Morning Post, China mengatakan akan melarang kegiatan penangkapan ikan di perairan yang diklaim Beijing di atas paralel ke-12 - termasuk daerah di dekat Scarborough Shoal, Kepulauan Paracel, dan Teluk Tonkin - untuk melestarikan cadangan.

Larangan itu mulai berlaku sejak siang hari pada 1 Mei hingga 16 Agustus mendatang. China bahkan menegaskan, penjaga pantai mereka akan mengambil "langkah-langkah ketat" untuk menghentikan "kegiatan penangkapan ikan ilegal".

Menanggapi hal itu, komunitas nelayan di Vietnam dan Filipina telah mendesak pemerintah mereka untuk mengambil sikap yang tegas.

Baca Juga: Sudah Jadi Legenda Sejak Dulu, Didi Kempot Ternyata Hanya Dapat Honor Belasan Juta Sekali Manggung, Gofar Hilman Bongkar Bayaran Sang Maestro Setelah Sukses di Acara Ngobam

Pada hari Jumat (8/5/2020), juru bicara kementerian luar negeri Vietnam Le Thi Thu Hang mengatakan Hanoi menolak "keputusan sepihak".

"Vietnam meminta China untuk tidak memperumit situasi di Laut China Selatan," katanya dalam sebuah pernyataan.

“Nelayan Vietnam memiliki hak penuh untuk menangkap ikan di perairan di bawah kedaulatan mereka,” demikian pernyataan Asosiasi Perikanan Vietnam dalam sebuah pernyataan di situs webnya awal pekan ini.

Baca Juga: Kalang Kabut Para Petinggi Korut, Kim Jong Un Biarkan Isu Kembaran dan Sengaja Menghilang Demi Sebuah Pukulan, Kini Banyak Pihak yang Ketakutan