Produktif Perangi Pandemi Covid-19, Vokalis Band Ini Kenalkan 'Jimat' Kearifan Lokal Bali Penangkal Corona, Simak Khasiat dan Fungsinya!

Minggu, 10 Mei 2020 | 03:00
KOMPAS.COM/EKA JUNI ARTAWAN

Tuak segar yang baru disadap dari pohonnya langsung. Proses ini ditampung dalam sebuah Beruk atau batuk kelapa. Proses pembuatan arak tradisional ini dapat dijumpai di Desa Tri Eka Bhuana, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali.

Gridhot.ID- Di tengah pandemi corona yang kian menyebar di Indonesia, masyarakat mencoba semakin menjaga dirinya supaya sehat.

Hingga kini, jumlah pasien Covid-19 dari hari ke hari terus mengalami penambahan.

Pada, Jumat (8/5/2020), diketahui ada penambahan 336 pasien Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: 5 Tahun Lalu Pernah Muak dengan Permintaan Maaf Mulan Jameela, Amarah Al Ghazali Seketika Luntur Karena Hal Ini, Istri Ahmad Dhani Auto Puas: Alhamdullilah

Walhasil, penambahan itu menyebabkan total ada 13.112 pasien Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Sementara itu, cerita-cerita baru terus bergulir seperti halnya cerita unik yang terjadi di Bali.

Dalam upaya melawan virus corona, ternyata arak yang diproduksi di desa Jungutan, Karangasem, Bali, memiliki peranan yang cukup besar.

Baca Juga: Didesak Cetak Uang hingga Rp4.000 Triliun untuk Bantu Masyarakat di Tengah Pandemi, BI Justru Bakal Buat Indonesia Melarat Jika Nekat Dilakukan, Berikut Imbasnya!

Seperti diungkap oleh Robi Navicula pada video Apa Kabar Bali episode ke-6, ada project dari Embun Natural Utama Spice untuk mengubah arak menjadi hand sanitizer.

Karangasem sendiri sebagai area terluas populasi pohon kelapa diketahui merupakan tempat penghasil arak dan alkohol yang diproses dari bahan-bahan alam seperti kelapa, aren, dan lontar.

Proses mengambil nira dari pohon hingga menjadi cairan dengan kadar alkohol 96% sendiri membutuh waktu dengan 3 kali distilasi.

Tahap pertama nira difermentasi selama 3 hari, kemudian lanjut ke proses pengeliman, alkohol akan naik ke udara dan proses pendinginan dilakukan secara alami.

Baca Juga: Gara-gara Narkoba Sekarang Diciduk Polisi, Roy Kiyoshi Sempat Bikin Geger Usai Pertontonkan Ritual Menyesatkan di Televisi, Ada Adegan Minum Sperma Brondong 2 Minggu Sekali

FB/ Robi Navicula
FB/ Robi Navicula

Mengubah arak menjadi hand sanitizer

Yakni menggunakan bambu dan pelepah pisang.

Alkohol yang naik dan kemudian mengembun ini akan berubah menjadi bentuk cair atau arak yang lebih sempurna dan cepat.

Pada proses distilasi pertama, alkohol yang dihasilkan sekitar 30-40%, inilah arak yang biasa dikonsumi untuk minum.

FB/ Robi Navicula
FB/ Robi Navicula

Mengubah arak menjadi hand sanitizer

Sedangkan untuk bahan dasar hand sanitizer, diperlukan 2-3 kali distilasi lagi.

Baru setelah arak dengan kandungan 96% alkohol tercipta, bisa diproses untuk membuat hand sanitizer yang akan disalurkan ke puskesmas, rumah sakit, dan masyarakat.

Ada seribuan pengrajin arak di Bali dan kegiatan ini secara signifikan menaikkan ekonomi lokal Karangasem.

Tak hanya itu, kearifan lokal pun semakin diberdayakan dan mempu menyerap tenaga kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat di masa sulit.

Sekaligus memenuhi kebutuhan hand sanitizer di masyarakat.

Baca Juga: Tanah Kuburan Didi Kempot Masih Belum Kering, Sang Istri Kini Harus Pura-pura Bahagia Saat Lihat Putrinya Lakukan Ini, Yan Vellia: Aku Nggak Akan Nangis di Hadapanmu Nduk...

Daily Star

Ilustrasi hand sanitizer

Berbeda dengan seperti yang dilakukan di Karangasem secara alami, proses ekstrak pemurnian alkohol di Bali lainnya menggunakan peralatan di laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Udayana.

Ini merupakan bentuk kerja sama Polda Bali dengan Universitas Udayana dalam hal pembuatan cairan disinfektan dan hand sanitizer yang aman dan sesuai standar WHO.

"Jika kandungan disinfektan yang dihasilkan memenuhi standar, maka akan digunakan pertama kali di lingkungan Polda Bali dan Universitas Udayana."

Baca Juga: Naik Helikopter dari Panggung ke Panggung, Mendiang Didi Kempot Pernah 4 Kali Manggung dalam Sehari, Demi Sobat Ambyar yang Tersebar di Penjuru Negeri

"Selanjutnya cairan pembersih tangan dan disinfektan ini akan dipergunakan untuk masyarakat Bali," ujar Inspektur Jenderal Polisi Petrus Golose, Kepala Polda Bali, sebagaimana dilansir Kompas.com, Senin (31/3/2020).

Pembuatan cairan disinfektan dan cairan pembersih tangan ini dalam bentuk skala besar.

Untuk itu Golose berharap melalui kerja sama ini dapat membantu pemerintah dalam mengatasi kelangkaan disinfektan dan cairan pembersih tangan di Bali, khususnya dalam bidang pelayanan masyarakat.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisarti-Online.com dengan judul "'Jimat' Kearifan Lokal di Tengah Pandemi, Tangkal Virus Corona dengan Arak Bali"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber intisari-online.com