Find Us On Social Media :

Bulan Juni Sekolah dan Mal Tertulis Akan Dibuka Kembali, Jubir Tim Gugus Tugas Covid-19 Justru Merasa Tak Dilibatkan dalam Perundingan, Kementerian Ini Dituding Jadi Dalang Rencana Pernormalan Indonesia Walau Belum Bebas dari Corona

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.

Gridhot.ID - Sedang heboh di Tanah Air mengenai kajian pemerintah untuk kembali melancarkan kegiatan ekonomi di masa wabah corona.

Beberapa waktu lalu, pemerintah mengkaji akan membuka mal, sekolah, tempat ibadah, dan pusat keramaian lainnya pada bulan Juni 2020.

Semua itu dilakukan untuk membangkitkan perekonomian Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral meluruskan informasi soal rencana pemerintah untuk kembali membuka mal, pasar, dan sekolah pada Juni mendatang.

Baca Juga: Bocor ke Publik, Beredar Rencana Pasar dan Mal Kembali Buka Setelah Lebaran, Tertulis Akhir Juli Semua Kegiatan Bisnis Sudah Kembali Normal, Jokowi: Kita Harus Berdamai dengan Corona

Ia menegaskan, hal tersebut merupakan rencana yang baru direalisasikan jika ada kemajuan signifikan dalam penanganan pandemi virus corona ( Covid-19).

"Salah satu syaratnya adalah penurunan pasien positif selama 14 hari berturut turut sampai kemudian tak ada penambahan pasien positif lagi," kata Donny kepada Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).

Oleh karena itu, Donny menyebutkan, saat ini pemerintah berupaya keras agar penerapan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa berjalan efektif.

Mulai dari bagaimana protokol kesehatan dijalankan, penegakan hukum dilakukan terukur, serta dipatuhinya larangan mudik.

Baca Juga: Kecup Pipi Kakak Nadiem Makarim, Aktor Ini Tak Lagi Sungkan Umbar Kemesraan Bareng Rayya Makarim, Bakal Segera Lepas Status Duda?

"Apakah Juni sudah bisa dilonggarkan atau tidak, kita tidak tahu. Kita tak mau terjadi second wave (gelombang kedua)," kata Donny.

Sebelumnya, foto skenario pemulihan ekonomi Indonesia beredar luas dan diperbincangkan di jagat maya.

Foto tersebut menunjukkan timeline beroperasinya kembali berbagai sektor.

Kementerian Koordinator Perekonomian menyampaikan, foto yang beredar luas tersebut merupakan bagian dari kajian awal pemerintah dalam menentukan kebijakan pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Terlanjur Viral di Media Sosial, Kisah Haru Kakek Hanya Dapat Rp 1.500 Sehari, Kebenaran Mencengangkan Dibongkar Tetangganya Sendiri

"Yang beredar di masyarakat tersebut merupakan kajian awal Kemenko Perekonomian, yang selama ini secara intens melakukan kajian dan kebijakan pemerintah menjelang, selama, dan pasca-pandemi Covid-19," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (7/5/2020).

Berikut isi kajian awal Kemenko Perekonomian tersebut:

1. Fase pertama, yang dilakukan pada 1 Juni 2020 ialah membuka kembali operasional industri dan jasa bisnis ke bisnis (B2B), dengan tetap menerapkan social distancing.

2. Fase kedua yakni pada 8 Juni 2020, toko, pasar, dan mal diperbolehkan beroperasi kembali.

3. Fase ketiga, 15 Juni 2020, tempat-tempat kebudayaan dan sekolah mulai dibuka kembali dengan tetap menerapkan social distancing dan beberapa penyesuaian.

Baca Juga: Yang Satu Pernah Terlibat Skandal Video Panas, Yang Satu Mantan Ariel Noah, Begini Reaksi Cut Tari dan Sophia Latjuba Saat Bertemu di Satu Acara, Sempat Sewot Karena Hal Ini

4. Fase keempat, 6 Juli 2020, difokuskan pada evaluasi terhadap pembukaan berbagai fasilitas seperti restoran hingga tempat ibadah.

5. Fase kelima, 20 Juli dan 27 Juli 2020, evaluasi fase keempat dan pada akhir Juli atau awal Agustus 2020 diharapkan seluruh kegiatan ekonomi sudah dapat beroperasi dengan normal.

Dalam kesempatan lain, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tidak dilibatkan dalam pembuatan kajian awal pembukaan fasilitas publik untuk pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 oleh Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian.

Oleh karena itu, Yuri enggan berkomentar banyak mengenai kajian tersebut.

Baca Juga: Jadi Diva di Atas Panggung Tapi Pecandu Narkoba di Balik Kamera, Krisdayanti Pernah Terjebak di Jalan yang Salah, Ketahuan Anang dan Kedua Anak Saat Mabuk Sabu di Rumah

"Orang Kemenko juga enggak bikin rencananya sama kita kok (gugus tugas)," kata Yuri pada Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).

Ia mengatakan, kajian itu belum dikomunikasikan antar kementerian dan lembaga.

Yuri pun menilai kajian itu hanya sebatas pendapat satu kementerian saja dan belum menjadi rencana.

"Itu masih pendapat kan itu. Itu masih pendapat bukan rencana," ucapnya.

Baca Juga: Istrinya Telat Dijemput Belanja, Adik Orang Nomor Satu di Qatar Ini Langsung Bunuh Karyawan di Depan Teman-temannya

Diketahui, foto skenario pemulihan ekonomi Indonesia beredar luas dan diperbincangkan di jagat maya.

Foto tersebut menunjukkan timeline beroperasinya kembali berbagai sektor.

Kementerian Koordinator Perekonomian menyampaikan, foto yang beredar luas tersebut merupakan bagian dari kajian awal pemerintah dalam menentukan kebijakan pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.

"Yang beredar di masyarakat tersebut merupakan kajian awal Kemenko Perekonomian, yang selama ini secara intens melakukan kajian dan kebijakan pemerintah menjelang, selama, dan pasca-pandemi Covid-19," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (7/5/2020).

Artikel ini telah tayang di Gridhits dengan judul Seolah Berlawanan dengan Istana, Jubir Gugus Covid-19 Merasa Tak Dilibatkan Saat Pemerintah Berencana Buka Mal dan Sekolah Pada Bulan Juni.

(*)