Awalnya Menggebu-gebu Kampanyekan Penemuan Vaksin Corona, Kini WHO Justru Lembek Perangi Pandemi, Tegas Sebut Vaksin Covid-19 Tak Akan Ada Sampai Akhir 2021

Senin, 11 Mei 2020 | 08:13
Pinterest

Ilustrasi vaksin virus corona

Gridhot.ID- Pandemi virus corona kini masih jadi perhatian dunia.

Namun belakangan mulai banyak muncul kabar sudah adanya penemuan vaksin atau antivirus Covid-19 ini.

Penelitian pengembangan vaksin virus corona yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan kini telah memasuki uji klinis.

Baca Juga: 11 Anggota Keluarganya Jadi Tersangka, Inilah Kronologi Pembunuhan Remaja yang Darahnya Ditampung untuk Ritual Gaib, Para Pelaku Alami Kesurupan Massal Sebelum Gorok Korban

Berbagai perusahaan di beberapa negara seperti Jerman dan China bahkan mengklaim sudah bisa mengedarkan vaksin ini dalam waktu dekat.

Akan tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa kecil kemungkinan untuk memiliki vaksin tersebut sebelum akhir 2021.

Pengembangan dan distribusi massal vaksin secara luas dipandang sebagai cara yang paling mungkin untuk mengendalikan Covid-19.

Baca Juga: Balik Lancarkan Aksi Bejatnya Usai Dapat Asimilasi, Dua Eks Napi Pencabulan Anak di Medan Ini Tega Bunuh Mantan Pacarnya dengan Sadis, Setubuhi Mayatnya Sebelum Akhirnya Dibakar

Pemerintah di seluruh dunia telah menggelontorkan dana untuk penelitian vaksin ketika perusahaan farmasi, universitas, dan lembaga penelitian saling berlomba dalam mengembangkan vaksin.

Tiga perusahaan farmasi terbesar AS, Inovio, Moderna, dan Pfizer kini telah memulai uji klinis, yaitu tahap pertama dalam pengembangan vaksin.

Sementara itu, para peneliti di Oxford University yang didukung oleh Pemerintah Inggris mengatakan mereka bertekad untuk memproduksi vaksin pada musim gugur nanti.

Pengumpulan data awal

Pejabat Senior WHO Dale Fisher menyebut vaksin untuk Covid-19 tidak akan siap hingga akhir tahun depan.

"Saya pikir akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal," kata Fisher dilansir dari CNBC, Senin (4/5/2020).

Menurutnya, fase 2 dan 3 uji coba akan memakan waktu yang lama untuk memastikan mereka aman dan dapat diandalkan.

Baca Juga: Klaim China Kembali Diragukan, Punya Pasukan Militer Sebanyak 2,3 Juta Personel, Tiongkok Ngaku Nggak Ada yang Terinfeksi Corona Hingga Detik Ini

Uji coba fase 1 saat ini baru akan memungkinan pengumpulan data awal untuk menilai apakah vaksin potensial benar-benar bekerja, sebelum dilakukan uji coba fase selanjutnya.

Fisher bahkan menyebut komentar Presiden Donald Trump yang meyakini bahwa vaksin virus corona akan dikembangkan pada akhir 2020 sebagai sesuatu yang prematur.

Baca Juga: Sempat Dirawat dan Dipantau Prabowo Subianto, Mantan KSAD Djoko Santoso Berpulang, Dahnil Anzar Ceritakan Sosok Mantan Panglima TNI, Disebut Paling Sering Dibanggakan Sang Menteri Pertahanan

Gilead Silences

Sementara itu, CEO Roche, salah satu raksasa farmasi Severin Schwan juga menyatakan keraguannya atas kerangka waktu yang diusulkan oleh Trump.

"Saya tidak ragu bahwa karena begitu banyak perusahaan bekerja secara paralel dan seperti yang kita lihat kolaborasi yang hebat dengan regulator termasuk FDA, kita benar-benar dapat mempercepat persetujuan vaksin," kata Schwan.

"Tapi tetap saja, biasanya butuh bertahun-tahun untuk mengembangkan obat baru. Sebagian besar ahli sepakat bahwa dibutuhkan setidaknya 12 hingga 18 bulan hingga kita melihat vaksin yang tersedia dalam jumlah yang diperlukan untuk pasien," sambungnya.

Seperti diketahui, hasil awal dari uji klinis untuk antivirus yang dikembangkan Gilead Sciences memberikan hasil yang menjanjikan dan dapat mempersingkat waktu pemulihan pasien di rumah sakit.

Baca Juga: Di Indonesia Dicerca, di Luar Negeri Dipuja, Kalahkan Jokowi, Anies Baswedan Banjir Sanjungan Hingga Disamakan dengan Gubernur New York, Media Asing: Mereka Selamatkan Hidup Kota Padat Penduduk

Namun, Fisher menegaskan bahwa vaksin itu masih jauh dari kata selesai.

Sampai vaksin siap, kata dia, setiap individu harus memahami peran yang harus mereka mainkan dalam kesehatan masyarakat.

Alih-alih hanya mengandalkan langkah pelacakan kontak, upaya sederhana termasuk physical distancing dan tidak keluar rumah ketika sakit merupakan hal yang sangat penting.(*)

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021".

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com