Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Klaim China Kembali Diragukan, Punya Pasukan Militer Sebanyak 2,3 Juta Personel, Tiongkok Ngaku Nggak Ada yang Terinfeksi Corona Hingga Detik Ini

None - Minggu, 10 Mei 2020 | 19:13
Seorang tentara China sedang melakukan latihan
National Interest

Seorang tentara China sedang melakukan latihan

Gridhot.ID - Wabah virus corona terkenal akan penularanya yang sangat cepat.

Itu sebabnya akan jatuh banyak korban jika pemerintah di tiap negara tak segera melakukan lockdown.

Salah satu negara yang mengklaim telah berhasil tangani wabah adalah negara China.

Baca Juga: Mati Tragis Dibunuh Pacar Sesama Jenis, Ilmuan China Ini Padahal Hampir Saja Ungkap Kebenaran Tentang Virus Corona, Sang Profesor Kini Bawa Rahasia Hingga Liang Lahatnya

Militer China mungkin telah terhindar dari infeksi virus corona, tetapi krisis kesehatan global telah memperlambat kemajuan rencana Presiden China Xi Jinping untuk mengubah Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menjadi pasukan tempur modern yang mampu melakukan operasi kekuatan jangka panjang.

Dilansir dari South China Morning Post, menurut Kementerian Pertahanan China, angkatan bersenjata terbesar di dunia dengan sekitar 2,3 juta personel ini tidak memiliki kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.

Sebaliknya, militer AS dan Rusia yang mengisi peringkat kedua dan ketiga terbesar di dunia, telah melaporkan masing-masing lebih dari 4.000 dan 1.000 kasus.

Baca Juga: Polisi Kecolongan Video Ferdian Paleka Diplonco Sesama Narapidana, Begini Nasib Petugas yang Berjaga di Tahanan, Handphone Selundupan Jadi Bumerang

Tetapi PLA telah dipengaruhi dengan cara lain oleh penyakit yang pertama kali dilaporkan di Wuhan pada bulan Desember, hingga kini menginfeksi 3,9 juta orang di seluruh dunia ini.

Media pemerintah China Xinhua melaporkan masalah keamanan menunda program rekrutmen musim semi tahunannya, sementara Angkatan Laut PLA terpaksa mengubah pengaturan pelatihannya, beralih ke studi kelas tentang teori dan taktik militer.

"PLA masih merupakan pasukan wajib militer dan, mengingat pergantian tentara yang besar setiap tahun dan rencana rekrutmen dan pelatihan yang terlambat tahun ini, pandemi coronavirus telah mempengaruhi efektivitas tempur," kata Adam Ni, Direktur Pusat Kebijakan China, organisasi penelitian nirlaba yang berbasis di Canberra, Australia.

Baca Juga: Makin Berani, Tiongkok Bentengi Diri dengan 100 Rudal Antarbenua yang Bisa Lumat Amerika dalam Sekejap, China: Kami Menggunakan Mereka Semua, Diam-diam

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x