Negara Masih Prihatin di Tengah Virus Corona, Anies Baswedan Bikin Ketua DPRD DKI Kaget Malah Belanja Lahan Senilai Rp 720 Miliar: Kok Masih Ada Anggaran yang Bersifat Konsumtif?

Senin, 18 Mei 2020 | 09:42
Kompas.com

Ketua DPRD DKI Jakara, Prasetio Edi Marsudi

Gridhot.ID- Pandemi virus corona laias Covid-19, telah membuat banyak anggaran di berbagai sektor dipangkas untuk dialihkan.

Indonesia bahkan mengambil surat utang negara bertenor setengah abad di masa pandemi.

Hal ini membuktikan besarnya biaya yang dibutuhkan pemerintah di saat krisis seperti ini.

Baca Juga: Gregetan dengan Pernyataan Presiden Soal 'Berdamai dengan Corona', Rocky Gerung Sindir Kelakuan Menteri yang Sedang Bermasalah dengan Gubernur DKI: Mestinya Mereka Berdamai dengan Anies

Namun kabarnya, Gubernur DKI Jakarta menggunakan dana tidak sedikit untuk membeli lahan di situasi ini.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengaku kaget karena mendapat laporan dari Komisi C mengenai masih adanya anggaran yang konsumtif.

Anggaran tersebut merupakan anggaran pembelian lahan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 720 miliar.

Baca Juga: 6 Tahun Lalu Tewaskan 7 Nyawa, Dul Jaelani Selalu Dibayang-bayangi Rasa Bersalah Saat Teringat Kecelakaan Maut Tol Jagorawi, Putra Bungsu Maia Estianty: Tolong Maafkan Saya...

"Saya kaget juga, kok masih ada anggaran yang bersifat konsumtif di sini. Bayangin, di tengah situasi seperti ini, di saat seluruh anggaran di 2020 dipangkas dan dialihkan untuk penanganan dan pemulihan corona, kok ini masih ada belanja lahan," ucap Prasetio dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (16/5/2020).

Belanja lahan tersebut adalah belanja lahan di Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Pemprov DKI, yakni pengadaan tanah untuk ruang terbuka hijau (RTH) hutan di Wilayah DKI Jakarta.

Selain itu pengadaan tanah oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

Dalam Surat Gubernur DKI Nomor 161/-1.713 tertanggal 20 April 2020 tentang Kegiatan SKPD/UKPD Provinsi DKI Jakarta pada Perubahan Anggaran Mendahului Perubahan APBD TA 2020, tercatat anggaran untuk pengadaan tanah untuk RTH di Wilayah DKI Jakarta sebesar Rp 400 miliar.

Lalu anggaran tersebut mengalami pengurangan sebesar Rp 25.940 juta sehingga menjadi Rp 374.059 miliar.

Baca Juga: Dulu Babak Belur Dihajar Corona, Italia Akhirnya Mulai Berani Buka Tempat Wisata, Wisatawan Boleh Masuk Tanpa Harus Karantina Sama Sekali

Sementara, anggaran penetapan pengadaan tanah Bina Marga di Provinsi Jakarta sebesar Rp 577.470 miliar.

Kemudian dikurangi sebesar Rp 230.988 miliar sehingga menjadi Rp 346.482 miliar.

Padahal menurut Prasetio, sebelumnya anggaran tersebut sudah diusulkan untuk dinolkan atau dihilangkan.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tak Berdaya Tambang Minyaknya Diubek-ubek China Sampai Kewalahan Urus Corona, Malaysia Kini Harus Perang dengan Saudara Sendiri, Politik Antar Pejabat Makin Panas Tidak Terkendali

Kemudian anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid-19.

"Saya juga akan merekomendasikan agar anggaran tersebut dinolkan. Karena bukan apa-apa, kita semua di DPRD telah mengalihkan seluruh anggaran kegiatan AKD untuk penanganan dan pemulihan corona. Kok ini malah belanja-belanja seperti itu," jelasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Jupiter mengaku pembelian lahan tersebut tidak terlalu penting di saat seperti ini.

"Sekarang ini ada kepentingan yg lebih besar dari pada pembelian tanah untuk RTH. Padahal masih banyak tanah yang dimiliki Dinas Pertamanan, karena hampir tiap tahun beli lahan, itu saja tidak dimaksimalkan," kata Jupiter.

Politisi Partai Nasdem ini pun mengatakan bakal kembali membahas anggaran tersebut saat rapat di Komisi C pada Selasa (19/5/2020) nanti.(*)

Artikel ini telah tayang di Warta Kota dengan judul "Ketua DPRD DKI Prasetio Bingung, Anies Belanjakan Rp 720 Miliar untuk Beli Lahan di Tengah Pandemi"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Wartakotalive.com