Grid Hot - Seputar peristiwa terkini

Sambungan Telepon Terputus Tiba-tiba, Enam Pemuda Palembang Menghilang 3 Tahun, Sempat Kirimi Foto Liburan

Rabu, 20 Mei 2020 | 04:13
Grid Networks Ita menunjukkan foto putranya, Agam (19) yang menghilang 3 tahun dan hingga kini tak diketahui keberadaaanya
Kompas.com

Ita menunjukkan foto putranya, Agam (19) yang menghilang 3 tahun dan hingga kini tak diketahui keberadaaanya

Gridhot.ID - Enam orang pemuda asal Palembang menghilang sejak September 2017 lalu.

Mereka berpamitan hendak berlibur ke Jawa Barat.

Dilaporkan bahwa posisi terakhir mereka berada di Garut, Jawa Barat.

Baca Juga: Gebrak Meja Hingga Teriak-teriak, Viral Video Petugas Hilang Kontrol Marahi Pria Tak Bermasker, Netizen: Jangan Arogan!

Sudah 3 tahun Ita (42) dan Iwan (52) tidak mengetahui kabar keberadaan putra pertama mereka, Kevin Kenzona Pratama alias Agam (19).

Pemuda yang merupakan warga Jalan H Azaari, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan itu dilaporkan hilang sejak 6 September 2017 lalu.

Tak hanya Agam, lima temannya yang lain yakni Aditya Wiratama (20), Muhamad Ihsan (29), M Ali Topan alias Topan (33), Dian Wahyudi alias Cekok (27) dan Aat Hadi Yatna (24) juga menghilang tanpa jejak.

Baca Juga: Kesan Garangnya Hilang, Gengster Kelas Kakap Yakuza Banting Stir dari Bisnis Mafia, Alih Profesi Jadi Penjual Masker Selama Pandemi Corona

Ita menceritakan, awalnya Agam pamit dari rumah sekitar 30 Agustus 2017, untuk berlibur ke Garut, Jawa Barat.

Agam baru selesai ujian semester di Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang.

Sebelum menuju ke Garut, mahasiswa Fakultas Ekonomi itu sempat mampir ke rumah tantenya bernama Desi di Serang, Banten, untuk meminjam sepeda motor.

"Saya cuma pesan, jangan lama-lama Nak, Agam nanti mau kuliah. Setelah itu anak saya pergi pakai pesawat bersama lima temannya,"kata Ita saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Senin (18/5/2020).

Baca Juga: 18 Bulan Dinyatakan Tewas Hilang Terseret Ombak di Pantai Selatan, Wanita Ini Tiba-tiba Muncul Kembali dengan Pakaian yang Sama, Berikut Kesaksian Keluarga Korban

Selama berlibur lebih kurang satu pekan di Garut, Agam selalu berkomunikasi dengan Ibunya untuk memberikan kabar.

Agam sempat mengirimkan foto-foto wisata seperti saat sedang berenang dan lain sebagainya.

Setelah itu, pagi sebelum menghilang, Agam menghubungi Ita dan mengatakan akan segera pulang ke Palembang.

Baca Juga: Misteri 6 Kali Telpon Tak Terangkat Ilham Husaeni, Mahasiswa Indramayu yang Hilang Usai Pulang dari Jerman, Pesawat yang Ditumpanginya Sudah Tiba di Bandara Soekarno Hatta Sejak Februari Lalu

"Antara jam 09.00 WIB dan Jam 10.00 WIB, Agam juga masih sempat video call sama Kakeknya," ujar Ita.

Kemudian, pada pukul 11.00 WIB, Ita kembali menghubungi putranya tersebut.

Agam mengatakan bahwa dia sedang dalam perjalanan pulang ke Serang untuk menuju ke Palembang.

"Saya tanya Agam shalat jumat enggak Nak, enggak sempat Ma masjid jauh ini lagi di jalan. Waktu itu suaranya memang seperti lagi di atas motor,"ucap Ita.

Baca Juga: Harta Duniawi Hilang Sekejap, Kekayaan Keluarga Terkaya se-Indonesia Ini Lenyap Rp 196 Triliun Akibat Pandemi Corona

Hati Ita sebagai seorang Ibu mulai gundah setelah saluran telepon kepada putranya itu mendadak terputus.

Ia mencoba berkali-kali mengubungi nomor ponsel Agam, namun tidak lagi aktif.

Ita lalu menghubungi Indra, suami dari Desi yang berada di tempat Agam meminjam motor.

Baca Juga: Mayat Terbungkus Plastik Bergeletakan di Jalanan, Negara Ini Mengakui Dirinya Telah Gagal Atasi Krisis Kesehatan, 6700 Nyawa Hilang dalam Waktu 2 Minggu, Ternyata Bukan Corona Penyebab Utamanya

Saat itu, Indra juga mengaku kesulitan menghubungi Agam.

"Saya mulai berpikir, apa mungkin Agam disesatkan orang di jalan? Akhirnya kami menghubungi keluarga temannya yang lain. Ternyata sama," kata Ita.

Setelah tak kunjung ada kabar, keluarga teman-teman Agam langsung berangkat menuju Garut, untuk mencari keberadaan mereka.

Sementara, Ita menempuh perjalanan menggunakan kereta selama dua hari hingga akhirnya sampai ke Garut pada 16 November 2017.

Saat itu Ita tidak memiliki uang untuk membeli tiket pesawat.

Baca Juga: 3 Tahun Lalu Diresmikan Ketua MPR, Patung Dewa Kung Co Runtuh Tak Bersisa Tanpa Sebab, Penilik Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban: Pertanda Wabah Corona Akan Segera Hilang

Setelah satu pekan pencarian, Ita bersama keluarga teman Agam yang lain akhirnya memutuskan untuk melapor ke Polda Jawa Barat atas kasus kehilangan.

"Sampai ke pasar, di tempat-tempat ramai saya cari tidak juga ada. Saya sempat naik ke atas makam Prabu Kiansatang sampai malam, tapi tidak ketemu juga. Anak saya sempat bilang datang ke situ," ujar Ita.

Ita berharap agar Agam cepat ditemukan dan kembali berkumpul bersama keluarganya.

Baca Juga: Secuil Kisah Carmi, TKW Cirebon yang 31 Tahun Hilang di Arab Saudi, Lupa Bahasa Indonesia Hingga Cuma Sosok Ini yang Bisa Mengenali

Ita berharap putranya bisa kembali dalam keadaan selamat, bisa melanjutkan kuliah dan meraih mimpi menjadi seorang polisi.

"Saya yakin Agam masih hidup, tapi lokasinya di mana kami tidak tahu. Sampai sekarang kami masih berusaha mencari," kata Ita.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulPamit Liburan ke Garut, 6 Warga Palembang Hilang Selama 3 Tahun(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com