Find Us On Social Media :

Suaminya Cuma Nganggur, Wanita Ini Rela Siksa Diri Jalan Kaki 10 Km Bareng 3 Balitanya Hanya Demi Sembako Gratis, Pilih 2 Jam Perjalanan Karena Tak Punya Ongkos Ngangkot

Wanita yang jalan kaki 10 km untuk sembako gratis

Gridhot.ID - Tiap orang memang miliki rejeki yang berbeda.

Wanita satu ini harus mengalami kesulitan ekonomi dan rela lakukan tindakan nekat.

Imas Yani (30) warga Kampung Cikanyere RT 03/04, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur mengajak empat anaknya berjalan kaki ke rumah dermawan yang ia panggil Bu Haji.

Mereka menempuh perjalanan sejauh 10 kilometer untuk mendapatkan sembako gratis dari Bu Haji di kawasan Bilenglang, Kecamatan Cilaku.

Baca Juga: Emosi China Mendidih, Amerika Serikat Malah Suplai Taiwan dengan Torpedo Mematikan Penghancur Kapal, Kata Merdeka Kian Lantang Dilantunkan

Dari empat anak yang diajak, tiga orang masih balita dan mereka tidak mengenakan sandal. Empat anak Imas adalah Iis Samsiah (2,5), Najir (3), Anisa (4), dan Fitria (10).

"Saya berjalan kaki pergi dari rumah tadi pukul 06.00 WIB, tiba di rumah bu haji tadi pukul 08.00 WIB," kata Imas dilansir tribunjabar.id.

Ibu berusia 30 tahun itu bercerita setiap tahun jelang lebaran ia selalu datang ke rumah dermawan itu untuk mendapatkan beras dan minuman.

Setelah bantuan ada di tangan, ibu dan empat anaknya itu kembali pulang jalan kaki. Mereka memilih jalan kaki karena tak memiliki ongkos untuk naik kendaraan umum.

Baca Juga: Pukuli Istrinya yang Sedang Hamil Hingga Babak Belur, Aktor Tampan Ini Dilaporkan ke KPAI, Sunan Kalijaga: Dia Itu Pemabuk, Peminum...

"Saya tidak dapat bantuan Covid-19, sudah setiap tahun saya seperti ini berjalan kaki ke rumah bu haji," kata Imas.

Ia bercerita perjalanan pulang lebih lama. Jika pagi dia membutuhkan waktu dua jam untuk jalan kaki sejauh 10 km karena cuaca masih teduh dan tenaga mereka masih banyak.

Sedangkan saat perjalanan pulang, cuaca sudah panas sehingga mereka kerap berteduh. Selain itu mereka harus membawa barang bantuan di tangan.

"Pulangnya lumayan lama ini, karena panas dan bawa barang jadi kami banyak berteduh, kasihan juga anak-anak ada yang tak pakai sandal jadi kakinya pasti panas," katanya.

Baca Juga: Kapal Perang Amerika Serikat Lakukan Social Distancing dengan Armada Pasukan Iran di Lautan, Bukan Gara-gara Corona, Keduanya Siap Adu Tembak Sampai Titik Darah Penghabisan Jika Saling Mendekat

Saat ditemu Tribun Jabar, Imas dan empat anaknya sedang berteduh di emperan warung yang tutup di jalan perbatasan Kecamatan Cilaku dan Warungkondang.

Keringat terlihat jelas di wajah mereka berlima. Mata Imas juga terlihat nanar ke menatap ke arah beton raya.

Ia terlihat lelah. Sedangkan tiga balitanya bersandar di dinding toko dengan kaki diselonjorkan.

Sedangkan satu anaknya duduk dengan memeluk lutut meniru duduk sang ibu.

Baca Juga: Dua Hari Jelang Lebaran, Asteroid Berukuran Hampir 1.500 Meter Terpantau Meluncur Mendekati Bumi, Benarkah Berbahaya?

Celana panjang tiga baita tersebut diturunkan hingga bagian bawah celana menutupi telapak kakinya.

Bagian bawah sengaja dibasahi air agar tidak panas saat menjadi alas kaki saat berjalan.

Karena dibuat alas jalan, bagian bawah celana mereka kotor dan menghitam.

Suara sang ibu terdengar parau, ia berusaha mengeluarkan suara lirih sambil meminta anak-anaknya untuk duduk mendekat.

Baca Juga: Meninggal Dunia dalam Kondisi Hamil 4 Bulan, Ari Puspita Sari Justru Tak Pernah Merawat Pasien Corona, Pihak Rumah Sakit Selidiki Awal Mula Sang Perawat Tertular Virus

Imas bercerita jika ia masih memiliki suami. Namun sang suami tak bekerja dan menganggur.

Ia tak berdaya dan tak bisa mencari pekerjaan karena masih harus mengurus empat anaknya yang masih kecil-kecil

"Suami ada tapi menganggur," kata Imas.

Tak lama setelah beristirahat, mereka kembali melanjutkan perjalanan.

Baca Juga: Hasrat Perang Kian Membara, AS Jawab Provokasi China dengan Layarkan Kapal Induk Theodore Roosevelt, Tak Mau Tinggal Diam Saat Tahu Pasukan Militernya Dilecehkan

Imas membawa tiga plastik bantuan dari dermawan yang ia panggil Bu Haji.

Satu plastik berisi beras dan mi instan dan dua plastik berisi kecap, telur, dan makanan ringan.

Saat mereka bejalan, sang anak yang masih kecil memilih jalan di rumput dan tanah utnuk menghindari beton aspal yang panas.

Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Ibu di Cianjur Ajak 3 Anak Balitanya Jalan Kaki 10 Km demi Dapat Sembako Gratis.

(*)