Beda Jauh dengan Indonesia, Malaysia Punya Rekor Buruk dalam Mempertahankan Wilayahnya, Sadar Diri Angkatan Militernya Lemah dan Pasrah Lautnya Diobok-obok Orang Asing

Minggu, 24 Mei 2020 | 17:13
straitstimes.com/mark cheong

Kapal badan laut Malaysia (kiri) dihadang oleh kapal coastguard Singapura (kanan) di perairan Tuas.

Gridhot.ID - Indonesia memang punya nyali yang tiada dua.

Patut diacungi jempol setiap aparat yang menjaga wilayah laut Indonesia.

Bukan hanya berani, mereka juga bakal berbuat nekat jika kedaulatan Indonesia di lautan dilecehkan oleh pihak lain.

Baca Juga: 32 Jam Mengudara di Langit Tiongkok, Amerika Kembali Provokasi China dengan Pesawat Pembom B-1B, Spesialis Militer Negeri Tirai Bambu: Sementara Ini Masih Kami Amati

Sebab itulah sekarang Indonesia dikenal dunia dengan ketegasannya menjaga setiap jengkal teritori negara.

Terbaru tentu insiden KRI Tjiptadi 'adu banteng' dengan kapal Vietnam Fisheries Resource Surveillance di perairan Natuna pada Sabtu, 27 April 2019 lalu.

Tapi siapa sangka, walau terkadang banyak pihak sangsi akan ketegasan Indonesia di lautan, justru negara tetangga Malaysia mempunyai rekor buruk dalam menangani pelanggaran teritori lautnya.

Baca Juga: Saingan Terberat KSAD Andika Perkasa Gantikan Panglima TNI, KSAL Yudo Margono Luncurkan 9 Program Ini untuk Kuatkan Marinir Indonesia, Modernisasi KRI Jadi Sorotan Utama

Pada 2017 lalu, publik Malaysia dibuat heran dengan lenyapnya KD Perdana milik Tentera Laut Di Raja Malaysia (TLDM) di perairan Sedili, Malaysia.

Mengutip malaysiadateline.com, (1/5/2019) KD Perdana sejatinya hendak mengejar kapal nelayan Vietnam yang melakukan pencurian ikan.

Hal ini mengakibatkan adanya anggapan di sana saat itu jika Penguatkuasa Maritim Malaysia teramat lemah sehingga tak bisa menangkap kapal-kapal pencuri ikan.

Baca Juga: Buat Deg-degan NATO, Negeri Beruang Merah Turunkan Enam Kapal Perang Baru, Kepala Angkatan laut Rusia: Ini Pertanda Kami Semakin Kuat

Usut punya usut, ada seorang pejabat pihak Maritim Malaysia yang tak mau disebutkan namanya mengatakan jika kapal peronda TLDM dan Maritim mereka sudah berusia sangat tua, 40 tahun! sehingga senang rosak.

Bahkan peralatan komunikasi KD Perdana sudah usang sehingga tak bisa memanggil bantuan ketika melakukan usaha pengejaran itu.

Utusan
Utusan

KD Perdana

Itu sebabnya mereka dilaporkan hilang.

Baca Juga: Dijuluki 'Tante Pemersatu Bangsa', Inilah Sosok Ernie Judojono Wanita Berusia Senja yang Viral karena Foto-foto Seksinya, Ternyata Suaminya Bukan sosok Sembarangan

Insiden hilangnya KD Perdana TLDM, sepatutnya membuka mata kerajaan dan rakyat Malaysia tentang besarnya situasi masalah pencerobohan Nelayan rakyat asing, khususnya dari Vietnam.

Pejabat itu juga menunjukkan betapa tidak seriusnya pemerintah Malaysia mengatasi pencerobohan nelayan-nelayan asing di laut mereka.

Ia juga menyebut harusnya TLDM harus seperti Navy Indonesia yang nekat bergelut hebat demi tegaknya kedaulatan negara di lautan.

Baca Juga: Viral Foto Sekelompok Pemuda Bukber di Tengah Pandemi Covid-19, Diingatkan Tentang Pengorbanan Petugas Medis Malah Jawab Begini, Warganet Geram: Bisa Kali Nyusul Ferdian Paleka

"Saya menuntut jawapan dan penyelesaian jangka masa panjang di rangka oleh Kerajaan. Masalah utamanya adakah kerajaan betul betul mempunyai kesungguhan azam politik- political will, untuk mengambil langkah langkah yang sewajarnya ?" katanya.

Sementara itu Bekas Jeneral Malaysia Datuk Arshad Raji juga pernah membeberkan jika pertahanan negara Malaysia lemah dan mengkritik parade-parade angkatan bersenjata Malaysia yang menghabiskan banyak biaya.

Artikel ini telah tayang di Gridhot.ID dengan judul Mending Indonesia Berani Saling Tabrak, Kalau Kapal Maritim Malaysia Malah Lenyap Saat Kejar Nelayan Vietnam.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber GridHot.ID