Gridhot.ID - Pemerintah Indonesia sepertiya sudah mulai mendorong agar masyarakat bisa segera menerapkan kenormalan baru di tengah wabah corona ini.
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai kebijakan Presiden Joko Widodo dalam penanganan virus corona (Covid-19) tidak jelas.
Termasuk kebijakan saat ini yang melibatkan TNI dan Polri untuk pendisiplinan menuju kenormalan baru.
Agus menilai kebijakan yang dikeluarkan tak memiliki dasar. "Tebak-tebak saja, kira-kira, ga ada dasarnya (membuat kebijakan)," ujar Agus saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (26/5).
Agus bilang seluruh dunia telah memiliki acuan dalam membuat kebijakan terkait penanganan Covid-19.
Salah satunya adalah hasil tes untuk menunjukkan kurva penularan Covid-19.
Acuan tes yang digunakan minimal 10.000 per satu juta penduduk.
Sementara Indonesia sendiri masih jauh di bawah angka tersebut sehingga belum memiliki data yang empiris.
"Ketika itu tidak ada lalu kita ambil kebijakan berdasarkan apa, kira-kira kan, kalau berdasarkan kira-kira pertanggungjawabannya bagaimana," terang Agus.
Sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa bilang tes Covid-19 baru sekitar 743 per satu juta penduduk.
Satu bulan ke depan akan digenjot tetapi target yang diperkirakan masih rendah sekitar 1.838 per satu juta penduduk.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Hadapi corona, kebijakan Jokowi dinilai tak jelas dan seperti main tebak-tebakan.
(*)