Rivalnya Perlu Waspada, Poseidon 'Nuklir Hari Kiamat' Milik Rusia Dapat Ciptakan Tsunami Setinggi Puluhan Meter, Mampu Meluncur Mengarungi Lautan Dunia

Sabtu, 30 Mei 2020 | 18:25
Defence Blog

Drone nuklir Poseidon milik Rusia

GridHot.ID - Rusia memang menjadi salah satu negara dengan kepemilikan senjata nuklir terbesar.

Baru-baru ini, Negeri Beruang Merah tersebut mengumumkan akan menguji senjata strategisnya.

Hal ini tentu perlu diperhitungkan oleh para rivalnya.

Baca Juga: 'Nuklir Hari Kiamat', Inilah Senjata Pemusnah Massal Poseidon Milik Negeri Beruang Merah, Rusia Bisa Jangkau Puluhan Ribu Kilometer Tanpa Diretas

Rusia mengumumkan akan menguji coba senjatanya tersebut pada musim gugur ini.

Rusia berencana untuk menguji kapal selam tak berawak berhulu ledak nuklir di perairan Kutub Utara.

Uji coba itu dilakukan satu tahun setelah kecelakaan rudal bertenaga nuklir yang fatal menyebabkan lonjakan radiasi di kota terdekat.

Baca Juga: Hampir 3 Dekade Berhasil Tahan Nafsu, Amerika Serikat Diduga Bakal Kembali Lakukan Uji Coba Nuklir Mematikan Setelah Sekian Lama, Grasa-grusu Tak Sabar Termakan Kabar Burung Rusia dan Chinarasa-grusu Tak Sabar Termakan Kabar Burung Rusia dan China

Drone bawah air bernama Poseidon yang bertenaga nuklir akan menjalani uji coba dan meluncur dari kapal selam Belgorod, sumber industri pertahanan Rusia yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti, Selasa (26/5), seperti dilansir Moscow Times.

Rusia membuat drone berbentuk seperti torpedo raksasa untuk membawa hulu ledak nuklir seberat hingga dua megaton.

Analis senjata menyebutnya sebagai "senjata nuklir hari kiamat".

Mendapat dukungan reaktor nuklir kecil, Poseidon memiliki jangkauan 10.000 kilometer untuk mengarungi lautan dunia.

Baca Juga: Buat Deg-degan NATO, Negeri Beruang Merah Turunkan Enam Kapal Perang Baru, Kepala Angkatan laut Rusia: Ini Pertanda Kami Semakin Kuat

Meluncur dari Laut Barents atau perairan lain di Kutub Utara, drone bawah air tersebut bisa melintasi Atlantik Utara.

Jika diledakkan di lepas pantai timur Amerika Serikat (AS), hulu ledak nuklir yang Poseidon bawa bisa menciptakan gelombang tsunami setinggi puluhan meter di samping kerusakan yang disebabkan oleh ledakan nuklir itu sendiri.

Maret 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi keberadaan drone bawah air raksasa.

Baca Juga: Indonesia Masih Tarik Ulur Belum Jelas Kapan Datangnya, Mesir Diam-diam Langsung Bayar Tunai Rp 29 Triliun ke Rusia untuk Pinang Su-35, Negeri Piramid Jadi yang Pertama Miliki Jet Tempur Berbahaya

Poseidon adalah salah satu dari enam senjata nuklir strategis baru negeri beruang merah.

Pada Juli 2018, Departemen Pertahanan Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan fasilitas tempat drone itu dirakit, dan sebuah film animasi yang menunjukkan bagaimana drone digunakan dalam situasi perang yang sebenarnya.

“Drone memiliki beberapa keunggulan. Kapal selam dengan awak di atas kapal, tentu saja, adalah senjata yang kuat, tetapi ada batasan tertentu pada faktor manusia," kata mantan Kolonel Direktorat Intelijen Utama (GRU) Rusia Alexander Zhilin.

"Poseidon secara praktis bisa waspada dan melakukan tugas kapan saja,” ujar dia kepada Sputnik Radio di bawah kontrol Kremlin, Selasa (26/5), seperti dikutip Moscow Times.

Baca Juga: Anaknya Jadi Kesayangan Vladimir Putin, Ayah Khabib Nurmagomedov Dijamin Dapat Perawatan Terbaik di Rusia Setelah Dilaporkan Terinfeksi Virus Corona, Sang Petarung Sampai Peringatkan Semuanya Agar Salat di Rumah Saja

Zhilin, Kepala Pusat Studi Masalah Keamanan Nasional Terapan Publik Universitas Lobachevsky, Rusia, menepis kekhawatiran tentang potensi kerentanan drone terhadap peretas dan cyberterrorist.

“Penampilan drone sekelas ini, tentu saja, membutuhkan banyak tanggungjawab karena dikelola melalui perangkat lunak. Jelas bahwa ada risiko tertentu ketika dalam operasi peretas dapat mencoba mengambil kendali," katanya.

"Tetapi, berbicara dengan insinyur dan desainer kami, saya sampai pada kesimpulan bahwa ada perlindungan besar-besaran terhadap gangguan eksternal,” ujar Zhilin kepada Sputnik Radio seperti Moscow Times kutip.

Baca Juga: China Siaga Tempur di Laut Pasifik, Pentagon Tambah Percaya Diri dengan Persenjataannya: Pasukan Nuklir AS Sudah Bersiap Hadapi Semua Musuh termasuk Korea Utara

Dengan kemampuan Poseidon yang bisa menyelam dalam, Rusia dapat melawan sistem pertahanan rudal AS dan memastikan pencegahan dengan kemampuan serangan kedua.

Rencananya, Rusia mengerahkan 16 drone Poseidon pada gugus tugas tempur Armada Utara.

Dua kapal selam tujuan khusus, Belgorod dan Khabarovsk, akan membawa Poseidon. Kedua kapal selam itu dibangun di Sevmash, Severodvinsk.

Belgorod adalah kapal selam prototipe dari kapal selam bertenaga nuklir kelas-II Oscar.

Baca Juga: Jika Perang Dunia ke 3 Meletus, Amerika Serikat Sudah Siapkan Senjata Nuklir Pembawa Kiamat Ini, 30 Tahun Tak Pernah Diuji Tersimpan Rapat di Bawah Kaki Rakyat Negeri Paman Sam

Meluncurkan pada April 2019 dan akan memulai uji coba laut dalam beberapa bulan.

Kapal selam kedua yang membawa Poseidon adalah Khabarovsk. Kapal selam prototipe khusus dari kapal selam rudal balistik generasi keempat Rusia kelas Borei.

RIA Novosti awal musim semi ini melaporkan, Khabarovsk akan meluncur dari Sevmash pada awal Juni 2020, diikuti pengujian selama dua tahun.

Baca Juga: 3 Minggu Sembunyikan Batang Hidungnya, Kim Jong Un Tau-tau Muncul di Pertemuan Militer, Operasi Siaga Tinggi Jadi Bahan Pembicaraan Sang Diktator, Ada Apa?

Baik RIA Novosti maupun Zhilin tidak menyebutkan, di mana lokasi peluncuran uji coba drone Poseidon.

Tapi, senjata berbasis kapal selam biasanya menjalani percobaan di Laut Putih.

Laut ini memiliki keuntungan karena tidak menjadi perairan internasional, di mana angkatan laut negara lain atau kapal mata-mata bisa berlayar.

Baca Juga: Siap Siaga Tabuh Genderang Perang, Negara Ini Diprediksi Kuat Bisa Memulai Perang Dunia Ketiga, Senjata Nuklir Canggihnya Siap Hancur Leburkan Negara yang Coba Mengusik Kedaulatannya, Bukan China Tapi Selalu Mesra dengan Amerika

Juga, area pengujian dekat dengan Severodvinsk, tempat pembuatan kapal selam dan drone.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judulBisa Ciptakan Tsunami Setinggi Puluhan Meter, Beginilah Ganasnya 'Senjata Nuklir Hari Kiamat' Poseidon Milik Rusia(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber intisari