Ogah Grusa-grusu, Sri Sultan HB X Tak Mau Gegabah Terapkan New Normal di Jogjakarta, Sang Raja: Yang di Rumah Sakit Masih Banyak

Sabtu, 30 Mei 2020 | 19:00
Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma

Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kompleks Kepatihan

GridHot.ID - Pandemi global virus corona belum berakhir.

Pemerintah mencanangkan adanya new normal atau normal yang baru untuk masyarakat agar beradaptasi dengan pandemi ini.

New normal ini identik dengan pembukaan sarana atau ruang publik, perkantoran, industri, sekolah, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Status Darurat Covid-19 Dicabut Sang Perdana Menteri, Jepang Mulai Babak Baru Hadapi Corona dengan 'New Normal', Berikut Praktik dan Protokolnya

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyampaikan tidak perlu tergesa-gesa untuk menerapkan new normal di wilayahnya.

Saat ini, Sri Sultan masih akan melihat kesiapan DIY untuk new normal.

"Belum, nanti Selasa saya masih pertemuan dengan asosiasi-asosiasi. Jangan tergesa-gesa lah," ujar Gubernur DIY Sri Sultan HB X, di Kepatihan, Jumat (29/5/2020).

Baca Juga: Mulai Berlangsung Bulan Juni, Protokol 'New Normal' Dapat Kajian dari Beberapa Pakar Epidemologi: Tak Bisa Langsung Diterapkan se Indonesia!

Sri Sultan menyampaikan, masih akan melihat perkembangan kasus Covid-19 di DIY.

Sebab, pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) masih banyak.

"Kan yang di rumah sakit masih banyak, ya harapan kami negatif semua. Jangan ada yang positif, dalam artian yang PDP dan sebagainya masih banyak, nah nanti kecenderunganya bagaimana," ucap dia.

Jika kecenderunganya turun dan tidak fluktuatif lagi, kata Sultan, bisa berjalan untuk menuju new normal.

Baca Juga: Tetap Santuy, Wali Kota Bekasi Ajak Masyarakat Tak Perlu Cemas dengan Lonjakan Kasus Corona Jika New Normal Diterapkan: Ngapain Mesti Takut, Orang Kita Ada Alatnya

Tetapi, ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk new normal.

Misalnya, untuk hotel dan restoran harus menyediakan fasilitas cuci tangan, rajin membersihkan fasilitas dan mengatur jarak kursi.

Selain itu, juga mengontrol pengunjung untuk menjalankan protokol jaga jarak. Jika hal itu tidak bisa dijalankan, maka justru nantinya dikhawatirkan akan menjadi permasalahan baru.

Baca Juga: Menuju New Normal di Sektor Pendidikan, Menkes Terawan Gandeng Kemendikbud dan Kemenag, Begini Isi 15 Protokol Kesehatan yang Sudah Dikeluarkan

"Begini, ini kan perlu pendekatan yang lebih spesifik, di pasar apa bisa. Jangan terus merasa justru di new normal terus merasa aku kok wis bebas, bukan itu," ujar dia.

Karenanya, dalam telekonferensi pada Jumat 29 Mei 2020, Kemendagri akan menyenggarakan lomba bagi daerah.

Lomba ini untuk daerah membuat pencerminan yang dimaksud dengan new normal.

"Bagaimana bisa punya pencerminan yang dimaksud kehidupan baru itu, dia datang misalnya mau ke restoran sudah cuci tangan, duduknya punya jarak. Ini kan jadi tempat untuk sosialisasi untuk supaya masyarakat bisa memahami kehidupan baru itu tidak hanya saat pademi, tetapi itu akan terjadi terus," pungkas dia.

Baca Juga: Banyak Masyarakat Tidak Paham, Dokter Tirta Luruskan Maksud New Normal yang Sering Dibicarakan Pemerintah: Bukan Kita Nerima Wae, Pasrah, Bukan

Update Covid-19 di DIY

Dua kasus baru covid-19 muncul di wilayah DIY pada hari ini, Jumat (29/5/2020), setelah pada hari Kamis (28/5/2020) kemarin tidak ada tambahan kasus.

Berdasarkan data terakhir dari gugus tugas penanganan virus corona DIY sore ini, menunjukkan adanya tambahan 2 kasus baru terkonfirmasi positif covid-19.

Dengan demikian, hingga hari ini total kasus positif Covid-19 di DIY berjumlah 230 orang.

Baca Juga: Ada Lonjakan Kasus di Tengah Persiapan New Normal, Jokowi Langsung Minta 6 Provinsi Ini Diperhatikan Khusus, Jawa Timur Siap-siap

Berikut rincian selengkapnya tambahan kasus positif Covid-19 di DIY hari ini, Jumat (29/5/2020) :

- Kasus 231, laki-laki usia 63 tahun WNA India riwayat dari klaster Jemaah Tabligh

- Kasus 232, perempuan usia 31 tahun warga Sleman riwayat dari Purworejo dan pernah kontak dengan kasus positif

Selain itu, berdasarkan data terbaru dari gugus tugas penanganan covid-19 DIY, terdapat tujuh penambahan kasus positif yang dinyatakan sembuh, karena uji lab 2 kali menyatakan hasil negatif.

Baca Juga: Skenario New Normal Dianggap Salah Kaprah, Amien Rais Sebut Pemerintah Belum Siap: Ini Bisa Mengelabui Kita, Karena Apapun Dianggap Normal

Penambahan pasien sembuh inipun menjadi kabar baik, mengingat tingkat kesembuhan di wilayah DIY kian bertambah.

Total hingga saat ini, sudah ada 150 orang pasien yang telah sembuh dari covid-19.

Berikut rincian pasien yang dinyatakan sembuh :

Baca Juga: New Normal Diterapkan, Mal dan Pusat Keramaian Akan Dijaga TNI/Polri, Presiden Jokowi: Kita Ingin Masuk ke Tatanan Baru

1. Kasus 28 : Perempuan, 52 tahun, Sleman

2. Kasus 80 : Laki laki, 60 tahun, Sleman

3. Kasus 144: Laki laki, 49 tahun, Kulon Progo

4. Kasus 155: Laki laki, 28 tahun, Sleman

5. Kasus 188: Laki laki, 31 tahun, Kulon Progo

Baca Juga: Menuju New Normal, Ini Daftar Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Dijaga Ketat TNI-Polri, Masyarakat Diharuskan Mengikuti Protokol Kesehatan Sesuai PSBB

6. Kasus 190: Perempuan, 29 tahun, Sleman

7. Kasus 206: Laki laki, 49 tahun, Gunung Kidul

Laporan konfirmasi kasus Covid-19 di DIY per 29 Mei 2020 adalah total PDP sebanyak 1.480 orang di mana 149 orang masih menjalani perawatan.

Baca Juga: Terjunkan TNI dan Polri Demi Lancarkan New Normal, Jokowi Dapat Kritikan Pedas dari Pengamat, Sebut Kebijakan Terbaru Tak Jelas Cuma Tebak-tebakan

Berdasarkan hasil lab, 230 orang dinyatakan positif (150 orang sembuh, 8 orang meninggal dunia), 1.101 orang dinyatakan negatif, dan masih menunggu hasil lab sebanyak 149 orang (20 orang meninggal dunia). Sementara itu, total ODP yang tersebar di seluruh DIY yakni 6.591 orang.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judulSri Sultan HB X Tak Ingin Tergesa-gesa Terapkan 'New Normal' di Wilayah DIY(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber TribunJogja.com