Bukan Hitungan Bulan, Mantan Wapres Jusuf Kala Prediksi Lamanya New Normal di Indonesia: Itu Minimum 3 Tahun!

Senin, 01 Juni 2020 | 10:13
Kolase Kompas.com

Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Di tengah pandemi global yang melanda Tanah Air, pemerintah kini tengah mempersiapkan kenormalan baru (new normal).

Diharapkan dengan adanya new normal ini segala aktivitas yang sempat tertunda mampu kembali seperti sedia kala.

Melansir Kompas.com, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, Indonesia harus tetap produktif tetapi juga aman dari wabah penyakit infeksi pernapasan Covid-19.

Baca Juga: Tak Kuat Liat Jokowi Turun Langsung ke Mall di Tengah Pandemi, Mantan Jubir SBY Ini Tertawa-tawa: Kalau Presiden Salah, Siapa yang Mau Koreksi, Dia Kan Paling Tinggi

Untuk itu, Jokowi meminta masyarakat harus meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan sebelum masuk ke dalam pola hidup normal secara baru (new normal) di tengah pandemi Covid-19.

"Kita ingin sekali lagi masuk ke normal baru, tatanan baru dan kita ingin muncul kesadaran dan kedisiplinan kuat sehingga R0 (basic reproductive number) bisa kita tekan di bawah 1," ujar Jokowi saat meninjau kesiapan memasuki era new normal di Summarecon Mall, Bekasi, Selasa (26/5/2020).

"Kita ingin tetap produktif tapi aman Covid. Produktif dan aman Covid," lanjut Jokowi.

Baca Juga: Ogah Grusa-grusu, Sri Sultan HB X Tak Mau Gegabah Terapkan New Normal di Jogjakarta, Sang Raja: Yang di Rumah Sakit Masih Banyak

Persiapan besar-besaran menuju era new normal ditandai dengan kunjungan Presiden ke Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, dan Summarecon Mal, Bekasi, Selasa (26/5/2020) kemarin.

Jokowi mendatangi dua ruang publik itu dalam rangka mengecek kesiapan operasionalnya di fase new normal.

Persiapan memasuki era new normal ditandai dengan pengerahan personel TNI-Polri di empat provinsi dan 25 kabupaten serta kota yang akan memulai penerapan fase baru tersebut.

Personel TNI-Polri akan berjaga di tempat yang menjadi pusat keramaian untuk mengingatkan masyarakat yang dapat beraktivitas kembali di luar rumah.

Baca Juga: 5 Juni Kembali Ngantor, Menteri PANRB Terbitkan Surat pemberlakuan 'New Normal' untuk PNS, Cek Poin-poin Aturan yang Harus Diperhatikan!

Mereka akan mengingatkan masyarakat agar menaati protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak fisik saat beraktivitas di luar rumah.

"Mulai hari ini akan digelar oleh TNI-Polri, pasukan untuk berada di titik keramaian dalam rangka pendisiplinan. Lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan sesuai PSBB," kata Jokowi.

Sementara itu, dilansir dari Antara, Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12, Muhammad Jusuf Kalla, memperkirakan pelaksanaan kebijakan normal baru atau new normal di Tanah Air bisa berlangsung tiga tahun.

Baca Juga: Status Darurat Covid-19 Dicabut Sang Perdana Menteri, Jepang Mulai Babak Baru Hadapi Corona dengan 'New Normal', Berikut Praktik dan Protokolnya

"Berapa lama? Itu minimum tiga tahun," kata dia saat diskusi virtual yang diselenggarakan Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju dengan tema The New Normal Indonesia yang dipantau di Jakarta, Sabtu (30/5/2020).

Ia mengatakan misalkan vaksin COVID-19 dapat ditemukan pada Februari 2021.

Setelah ditemukan maka tahapan selanjutnya ialah produksi vaksin secara massal.

Jika jumlah penduduk dunia saat ini sekitar tujuh miliar maka lima miliar di antaranya harus divaksin.

Baca Juga: Mulai Berlangsung Bulan Juni, Protokol 'New Normal' Dapat Kajian dari Beberapa Pakar Epidemologi: Tak Bisa Langsung Diterapkan se Indonesia!

Khusus di Indonesia jumlah penduduknya sekitar 270 juta jiwa maka 250 juta orang harus diberikan vaksin.

"Artinya setelah ditemukan, uji klinis kemudian bikin pabriknya minimal butuh waktu lima bulanan," kata JK yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut.

Setelah berhasil diproduksi secara massal, maka negara-negara maju seperti Amerika, Inggris dan sebagainya akan memesan lebih duluan.

Baca Juga: Tetap Santuy, Wali Kota Bekasi Ajak Masyarakat Tak Perlu Cemas dengan Lonjakan Kasus Corona Jika New Normal Diterapkan: Ngapain Mesti Takut, Orang Kita Ada Alatnya

Indonesia sendiri, kata dia, diperkirakan baru bisa mendapat vaksin tersebut akhir tahun 2021 atau kisaran Agustus atau September.

Langkah selanjutnya ialah memikirkan pemberian vaksin secara massal dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa dan tersebar di lima pulau besar.

Misal rumah sakit hanya bisa memberikan vaksin 100 ribu per hari artinya membutuhkan waktu 2.500 hari.

Baca Juga: Menuju New Normal di Sektor Pendidikan, Menkes Terawan Gandeng Kemendikbud dan Kemenag, Begini Isi 15 Protokol Kesehatan yang Sudah Dikeluarkan

Kalau bisa, akan diupayakan satu juta vaksin dalam satu hari maka butuh waktu sekitar satu tahun.

"Mudah-mudahan bisa sejuta per hari tapi itu bukan pekerjaan gampang," ujarnya.

Baca Juga: Banyak Masyarakat Tidak Paham, Dokter Tirta Luruskan Maksud New Normal yang Sering Dibicarakan Pemerintah: Bukan Kita Nerima Wae, Pasrah, Bukan

Oleh karena itu ia terus mengingatkan masyarakat selalu menyiapkan berbagai kebutuhan kesehatan di antaranya masker untuk jangka panjang sampai kehidupan kembali normal. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, Antara