Find Us On Social Media :

Ekonomi Negaranya Anjlok Terseok-seok Gara-gara Corona, Vladimir Putin Justru Makin Kokoh untuk Berkuasa, Pemungutan Suara Bakal Buat Dirinya Memimpin Hingga 2036

Presiden Rusia Vladimir Putin

Gridhot.ID - Meski negaranya sedang terseok-seok, Putin nampaknya tak bakal lengser dari kedudukannya.

Pemungutan suara atas serangkaian amandemen konstitusi Rusia yang akan memungkinkan Presiden Vladimir Putin untuk tetap berkuasa hingga 2036 akan berlangsung pada 1 Juli 2020

"Memang, 1 Juli sepertinya tanggal yang cocok untuk mengadakan pemungutan suara Rusia tentang amandemen konstitusi," kata Putin dalam konferensi video dengan Kelompok Kerja Amandemen Konstitusi, Senin (1/6), seperti dikutip The Moscow Times, setelah Ketua Komite Pemilihan Pusat Ella Pamfilova mengusulkan tanggal tersebut.

Baca Juga: Jauh Sebelum Jadi Pengusaha Besi Bekas, Masa Lalu Muzdalifah di Luar Dugaan, Istri Fadel Islami Ternyata Dulu Bekerja Sebagai Perawat

Pemungutan suara tersebut awalnya berlangsung 22 April lalu, tapi terpaksa ditunda karena wabah virus corona baru.

"Semakin lama pemungutan suara ditunda, semakin banyak dasar yang dibuat akan kabur," ujar Pamfilova seperti seperti dilansir The Moscow Times.

Pamfilova menyebutkan, pemungutan suara awal mulai 25 Juni untuk menghindari kerumunan guna menekan potensi penyebaran virus corona.

Baca Juga: Bikin Pangling, Dulu Digosipkan Pacaran dengan Mantan Reino Barack, Pengusaha Malaysia Ini Pamer Kumis dan Jambang di Momen Lebaran

Dia mengusulkan, perluasan tempat pemungutan suara untuk memasukkan lokasi di luar ruangan, tempat pemungutan suara bergerak, dan pemungutan suara online di wilayah tertentu.

Anna Popova, Kepala Rospotrebnadzor, pengawas perlindungan konsumen Rusia, mengatakan, mengadakan pemungutan suara tentang amandemen konstitusi pada 1 Juli nanti akan aman bagi publik negeri beruang merah.

Putin melepas badai politik

Baca Juga: Serang Kapolsek Daha Selatan, Simpatisan ISIS Bacok Brigadir Polisi Pakai Pedang Hingga Meregang Nyawa, Tinggalkan Secarik Kertas di Lokasi Kejadian, Ini Isinya?

Pada Januari lalu, Putin melepaskan badai politik dengan mengusulkan perombakan konstitusi, perubahan pertama atas dasar hukum Rusia sejak 1993.

Sejak itu, popularitas Putin jatuh ke posisi terendah, dengan tambahan ketidakpuasan publik tentang penanganannya atas kejatuhan ekonomi akibat wabah virus corona.

Pemungutan suara awal pada 25 Juni hanya selang satu hari setelah parade militer besar-besaran tahunan di Moskow, dari seharusnya 9 Mei yang batal karena kasus virus corona di Rusia memuncak.

Baca Juga: Dulu Bergelimang Harta, Hidup Pedangdut Ini Berubah 360 Derajat Usai Bercerai dari Janda Kaya Raya, Terpaksa Jualan Hand Sanitizer Agar Bisa Makan: Sedih...

Hingga Senin (1/6), Rusia memiliki lebih dari 414.000 kasus virus corona, tertinggi kedua di dunia di belakang Amerika Serikat.

Semantara angka kematian akibat Covid-19 di negeri beruang merah sebanyak 4.855.

Para pengamat mencatat, Kremlin merancang langkah-langkah tersebut, termasuk memilih tanggal yang dekat dengan parade Hari Kemenangan dan memperluas opsi pemungutan suara, untuk memastikan jumlah pemilih yang tinggi.

Baca Juga: Berkat Pak Bupati, Kabupaten Wonogiri Tak Lagi Menerima Tambahan Pasien Corona Baru Selama Berhari-hari, Jekek: Kami Sudah Zero Covid-19...

Jajak pendapat oleh lembaga negara dan independen menunjukkan, mayoritas atau hampir kebanyakan masyarakat Rusia mendukung amandemen, yang selain mengatur ulang batas masa jabatan presiden juga mengabadikan jaminan sosial.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Rusia gelar pemungutan suara amandemen konstitusi, Putin berkuasa hingga 2036?

(*)