Find Us On Social Media :

Meninggal Karena Asam Lambung, Jenazah Pria Ini Disebut Dipaksa Jadi Pasien Corona Sampai Disogok Rp 15 Juta Oleh Rumah Sakit, Keluarga Ricuh, Direktur Langsung Turun Tangan Ungkap Faktanya

Keluarga ajak ratusan massa padati RS Pancaran Kasih

Gridhot.ID - Sedang viral di sosial media mengenai kabar rumah sakit yang menyogok keluarga pasiennya yang sudah sudah meninggal.

Baru-baru ini, heboh seorang pasien dengan riwayat sakit lambung dikabarkan disogok oleh pihak rumah sakit untuk pura-pura menjadi pasien infeksi virus corona.

Hal ini menjadi viral di media sosial Facebook yang mengunggah kisah dari penggalan video.

"Pihak RS Pancaran Kasih menyogok pasien yang meninggal karena penyakit asam lambung untuk dimakamkan sebagai pasien Covid-19," tulis unggahan tersebut.

Baca Juga: Sudah Bayar Tagihan Sejuta Per 2 Hari, Nagita Slavina Semprot Petugas PLN Karena Listrik di Rumahnya Sering Jepret, Istri Raffi Ahmad: Malu Pak Setiap Ada Tamu!

Dalam video yang beredar, rumah sakit tersebut dipadati oleh massa yang berteriak-teriak, bahkan nekat membawa jenazah keluar dari rumah sakit untuk dipulangkan ke rumah.

RS Pancaran Kasih merupakan sebuah rumah sakit di daerah Sario, Manado, Sulawesi Utara.

Namun berdasarkan data yang diperoleh Tribun Manado, pasien meninggal pada Senin (1/6/2020) pukul 13.30 WITA bertempat di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado telah meninggal dunia Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 52 masuk rumah sakit pada Selasa (26/5/2020) pukul 10.20 WITA dan meninggal pada Senin, 1 Juni 2020 Pukul 13.30 WITA.

Baca Juga: Gara-gara Via Vallen Unggah Soal Adiknya Positif Corona, Tetangga Sampai Dirumahkan 14 Hari Tanpa Gaji, Sang Biduan: Sekarang Itu Udah Susah, Jangan Bikin Orang Tambah Susah

Menurut keterangan Perawat RSU Pancaran Kasih, pasien mengalami penyakit diagnosis mengidap pneumonia, kehilangan kesadaran, dan PDP berat.

Dengan adanya gejala penyakit tersebut maka pasien masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan akan dilakukan penanganan sesuai standar Covid-19.