Find Us On Social Media :

Lagi Kualahan Perangi Corona, Masyarakat Kongo Tambah Dihantui Virus Ebola yang Muncul Kembali, WHO: Covid-19 Bukan Satu-satunya Ancaman

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya wabah baru dari virus ebola di tengah pandemi Covid-19

Gridhot.ID - Wabah virus corona yang sudah mendunia hingga kini masih belum bisa diatasi seutuhnya.

Di tengah pandemi tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya wabah baru dari virus ebola.

Wabah Ebola ini muncul di Pemerintah Republik Demokratik Kongo.

Baca Juga: Pernah Serang Rombongan Tito Karnavian, Anggota KKB yang Paling Dicari Sejak 2011 Kini Berhasil Ditangkap, Kapolda Papua Ungkap Detik-detik Satgas Newangkawi Lumpuhkan Oriana Wonda

Melansir situs resmi WHO, rilis pada Senin (1/6/2020) mengumumkan bahwa wabah baru penyakit virus Ebola terjadi di zona kesehatan Wangata, Mbandaka, di provinsi Equateur.

Pengumuman ini datang sebagai wabah Ebola yang panjang, sulit dan kompleks di Republik Demokratik Kongo timur dalam fase terakhir.

Kabar tak menyenangkannya, Kongo sendiri saat ini juga berjuang memerangi COVID-19 dan wabah campak terbesar di dunia.

Baca Juga: Ayahnya Sebut New Normal Hanya Hasutan Semata, Hanum Rais Sokong Omongan Amien Rais Pakai Kritikan Pedas: Jangan Buat Aturan Bagaikan Pagi Kedelai Sore Tempe Besok Tahu

Kementrian Kesehatan menginformasikan adanya enam kasus Ebola sejauh ini, yang telah terdeteksi di Wangata.

Sementara empat dari kasus tersebut telah dinyatakan meninggal dunia, dan dua lainnya masih dalam perawatan.

Tiga dari enam kasus ini telah dikonfirmasi dengan uji laboratorium.

Kemungkinan, ada lebih banyak orang yang akan diidentifikasi dengan penyakit ini karena kegiatan pengawasan telah ditingkatkan.

"Ini adalah pengingat bahwa COVID-19 bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi orang," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

Baca Juga: Terlanjur Bahagia, PNS dan Pensiunan Kini Gigit Jari, Menkeu Sri Mulyani Batal Cairkan Gaji ke-13 di Tahun Ajaran Baru, Ini Alasannya, Harap Sabar Menunggu

“Meskipun banyak perhatian kita tertuju pada pandemi, WHO terus memantau dan menanggapi banyak keadaan darurat kesehatan lainnya," ungkapnya, dikutip Selasa (2/6).

Ini adalah wabah Ebola ke-11 di Kongo sejak virus pertama kali ditemukan di negara itu pada tahun 1976.

Kota Mbandaka dan daerah sekitarnya sebelumnya telah menjadi tempat wabah Ebola ke-9 di Kongo yang terjadi pada Mei hingga Juli 2018.

Baca Juga: Meninggal Karena Asam Lambung, Jenazah Pria Ini Disebut Dipaksa Jadi Pasien Corona Sampai Disogok Rp 15 Juta Oleh Rumah Sakit, Keluarga Ricuh, Direktur Langsung Turun Tangan Ungkap Faktanya

"Itu terjadi pada saat yang penuh tantangan, tetapi WHO telah bekerja selama dua tahun terakhir dengan otoritas kesehatan, CDC Afrika dan mitra lainnya untuk memperkuat kapasitas nasional untuk menanggapi wabah," kata Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.

“Untuk memperkuat kepemimpinan lokal, WHO berencana mengirim tim untuk mendukung peningkatan respons. Mengingat kedekatan wabah baru ini dengan rute transportasi yang sibuk dan negara-negara tetangga yang rentan, kita harus bertindak cepat,” ungkapnya.

Dikutip dari Halodoc, Ebola dikatakan menjadi salah satu penyakit akibat infeksi virus yang paling mematikan.

Setidaknya, ada 5 jenis virus Ebola, dan 4 di antaranya disinyalir mampu menginfeksi tubuh manusia.

Data menunjukkan sebanyak 90 persen pengidap Ebola di seluruh dunia tidak mampu bertahan hidup.

Baca Juga: Kurang Ajar Tulis Wanita Sunda Cocok Jadi Istri, Wanita Jawa Cocok Jadi Pembantu di Twitter, Pemuda Ini Jadi Buronan Netizen Satu Indonesia, Begini Omongannya Setelah Digeruduk Warganet

Oleh karenanya, Ebola harus lekas ditangani agar tidak kian merebak di dunia.

WHO sendiri saat ini sudah berada di Mbandaka untuk mendukung respons terhadap penyakit akibat Ebola ini, sebagai bagian dari kapasitas yang dibangun selama wabah di tahun 2018.

Tim mendukung pengumpulan dan pengujian sampel, dan rujukan ke laboratorium nasional untuk konfirmasi.

Baca Juga: Santai Ngomong 'Tikus Padi Kami Sudah Bunuh di Belakang', KKB Papua Tembak Mati Satu Warga Tak Berdosa, Ngaku Tentara Hutan Saat Ada Saksi yang Melihat

Pelacakan kontak terhadap warga juga sedang dilakukan.

Pekerjaan sedang berlangsung untuk mengirim pasokan tambahan dari Kivu Utara dan dari Kinshasa untuk mendukung respons yang dipimpin pemerintah.

25 pasukan tambahan juga dikerahkan di Mbandaka untuk membantu proses pelacakan.

WHO juga berperan untuk memastikan kelengkapan layanan kesehatan kepada masyarakat terlepas dari kejadian darurat ini.

Adapun outbreak Ebola ke-10 di Republik Demokratik Kongo, terjadi di provinsi Kivu Utara, Kivu Selatan, dan Ituri.

Pada 14 Mei 2020, Departemen Kesehatan memulai penghitungan 42 hari untuk deklarasi akhir dari wabah tersebut.

Baca Juga: Warisi Karya dan Harta untuk Anak Istri Tercinta, Terkuak Tarif Mangung Mendiang Didi Kempot, Satu Jam Tampil Nyaris Dapat Ratusan Juta

Wabah baru Ebola diperkirakan terjadi di Republik Demokratik Kongo, mengingat keberadaan virus di reservoir hewan di banyak bagian negara itu.

Kongo, saat ini tengah berjuang mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Per 31 Mei 2020, terdapat 3195 kasus Covid-19 telah dilaporkan, termasuk 72 kematian.

Baca Juga: Sudah Bayar Tagihan Sejuta Per 2 Hari, Nagita Slavina Semprot Petugas PLN Karena Listrik di Rumahnya Sering Jepret, Istri Raffi Ahmad: Malu Pak Setiap Ada Tamu!

Sementara sejak 2019, terdapat 369 520 kasus campak dan 6779 kematian telah dilaporkan.

Selain kedua wabah itu, Kongo menghadapi wabah baru dari virus Ebola.

Wabah ke-11 sedang berlangsung di Mbandaka, provinsi Equateur.

Kemunculannya diumumkan pada 1 Juni 2020. Sejauh ini terdapat 6 kasus (3 dikonfirmasi, 3 suspect).

Dari ke enam pasien, 4 orang meninggal dunia dan 2 orang dalam perawatan.

Wabah ke-10: virus Ebola di Kongo, terjadi di Provinsi Kivu Utara, Kivu Selatan, dan Ituri.

Baca Juga: Gara-gara Via Vallen Unggah Soal Adiknya Positif Corona, Tetangga Sampai Dirumahkan 14 Hari Tanpa Gaji, Sang Biduan: Sekarang Itu Udah Susah, Jangan Bikin Orang Tambah Susah

Wabah itu masih berlangsung hingga saat ini sejak dinyatakan pada 1 Agustus 2018.

Terdapat 3463 kasus (3317 dikonfirmasi dan 146 suspect).

Dari jumlah tersebut, 2.280 orang meninggal dan 1.171 selamat.

Baca Juga: Terawangan Mbah Mijan Soal Betrand Peto Dianggap Kelewat Batas, Sarwendah Sempat Ingin Labrak Sang Paranormal, Ruben Onsu: Orang yang Diem Aja Bisa Marah, Lu Keterlaluan!

Wabah ke-9 virus Ebola di Kongo terjadi pula di Mbandaka, provinsi Equateur.

Dinyatakan pada 8 Mei 2018 dan berakhir pada 24 Juli 2018.

Terdapat 54 kasus (38 dikonfirmasi dan 16 suspect). Dari mereka, 33 meninggal dan 21 selamat. (*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.Id dengan judul "Ebola, Infeksi Virus Paling Mematikan Kembali Muncul di Tengah Pandemi Covid-19, WHO: Ancaman Kesehatan Kita Bukan Hanya Corona"