Find Us On Social Media :

Wilayah Lain Adem Ayem, Fenomena Bulan Bercincin Saat Pendemi Corona Gegerkan Warga Jawa Timur, Begini Penjelasan LAPAN

Ilustrasi fenomena bulan bercincin. Cincin cahaya yang mengitari bulan disebut dengan halo.

"Saat di awan tinggi terbentuk awan Cirrus yang dingin dengan kristal-kristal es, maka kristal es tersebut akan membiaskan cahaya bulan saat malam," jelas Thomas.

Pembiasan cahaya tersebut, kata dia, membentuk lingkaran berwarna seperti matahari.

Atau bahkan hanya tampak sekadar lingkaran hitam putih, karena warnanya tidak tampak.

Baca Juga: Meski Masuk Masa New Normal, Pemerintah Yakin Tak Akan Hentikan Bansos, Bantuan Bakal Ngalir Terus Sampai Desember

"Lingkaran ini, kemudian disebut dengan halo," kata Thomas.

Di siang hari, halo juga dapat terjadi pada matahari.

Thomas menjelaskan prosesnya juga sama seperti halo yang membuat fenomena bulan bercincin.

Baca Juga: Mengejutkan, Dulu Tempat Awal Ditemukan, Kini 9,9 Juta Orang Ikuti Tes Bebas Covid-19, Wuhan Akhirnya Klaim Wilayahnya Nihil Kasus Corona, Kok Bisa?

Pada siang hari, fenomena ini muncul karena adanya awan Cirrus yang membawa kristal es yang membiaskan cahaya dari matahari.