Wanti-wanti Jangan Sampai Papua Berubah Seperti Amerika, Kapolda Sentil Perilaku Anggotanya, Paulus Waterpauw: Jangan Sampai Ada Kata-kata Rasisme, Hadapi dengan Sabar!

Kamis, 04 Juni 2020 | 18:42
(Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID -Kematian George Floyd setelah ditindih oleh seorang polisi menimbulkan kontroversi.

Tak hanya itu saja, kematian pria Afro-Amerika itu menimbulkan kemarahan publik yang mengakibatkan demonstrasi yang berujung kerusuhan di berbagai daerah di Amerika.

Padahal seperti diketahui, Amerika kini juga tengah berperang melawan pandemi global virus corona.

Baca Juga: Lehernya Diinjak Polisi, George Floyd Meninggal Dalam Kondisi Seperti Ini, Hasil Autopsi Kuak Fakta Mengejutkan

Tak hanya Amerika yang tengah berperang melawan corona, Indonesia pun hingga kini masih berperang melawan virus yang bermula di Wuhan, China ini.

Sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020, jumlah kasus virus corona secara nasional masih bertambah.

Di Papua, hingga Rabu (3/6/2020) terdapat 858 kasus positif corona dengan 78 orang berhasil sembuh dan 7 lainnya meninggal dunia.

Baca Juga: Menjelma Bak 'Pahlawan', Virus Ebola Justru Membantu Afrika Menghadapi Virus Corona, Berikut Penjelasan Ahli Medis

Sementara itu di Papua Barat, terdapat 172 kasus positif corona dengan 55 pasien telah dinyatakan sembuh dan 2 pasien meninggal.

Melihat angka ini, Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw bersama sejumlah Pejabat Utama Polda Papua Papua turun langsung mengecek kondisi anggota Satuan Tugas di Posko Pembatasan Sosial Diperketat dan Diperluas (PSDD) Kota Jayapura.

Melansir laman Tribratanews.polri.go.id, Irjen Pol. Paulus Waterpauw mengatakan sesuai arahan Kapolri bahwa dalam upaya pembatasan sosial tetap melakukan langkah-langkah pre-emtif serta humanis.

Kapolda Papua menjelaskan bahwa Jajaran Polda Papua melakukan sosialisasi dan imbauan dalam rangka mengajak masyarakat mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: KKB Kembali Berulah, Tembak Warga Sipil hingga Tewas di Tengah Kebun, Ngaku Sebagai Tentara Hutan yang Habis Berantas Hama Saat Kepergok Seorang Saksi

“Jadi, tadi kami baru selesai video conference dengan Wakapolri bersama pejabat utama dan saya langsung turun dengan beberapa PJU Polda Papua,” terang Jenderal bintang dua di Kabupaten Jayapura, Selasa (02/06/20).

Irjen Pol. Paulus Waterpauw memberikan arahan serta petunjuk teknis agar anggota Satuan Tugas Covid-19 tetap waspada dalam bertugas.

“Sekaligus mengecek keadaan mereka dan memberikan arahan dan petunjuk teknis agar mereka tetap waspada, mereka tetap ingat arahan pimpinan dan petunjuk protokol kesehatan,” tegas Kapolda Papua.

Baca Juga: Oniara Wonda, Pentolan KKB Papua yang Punya Sepak Terjang Menakutkan, Pernah Tembaki Rombongan Jenderal Tito Karnavian Hingga Jatuhkan Banyak Korban

Terkait dengan kejadian rasis di Amerika Serikat yang dilakukan oknum anggota Polisi perlu diingatkan agar tidak terjadi di Papua.

“Saya ingatkan mereka, jangan sampai ada kata – kata atau perilaku yang menimbulkan masalah rasisme. Bila terdapat masyarakat yang melakukan tindakan atau upaya kesengajaan kita tetap menghadapinya dengan sabar dan waspada dimana kejadian rasis pada Agustus 2019 banyak sekali kerugian materiil dan moril,” imbau lulusan Akabri Tahun 1987.

Satuan tugas hanya membantu warga masyarakat untuk disiplin dan merubah mindset untuk bersama-sama dalam menekan penyebaran virus corona agar tidak meluas.

Kapolda Papua juga mengingatkan anggota tetap waspada dalam bertugas serta mengutamakan keselamatan dan kesehatan.

Baca Juga: Pernah Serang Rombongan Tito Karnavian, Anggota KKB yang Paling Dicari Sejak 2011 Kini Berhasil Ditangkap, Kapolda Papua Ungkap Detik-detik Satgas Newangkawi Lumpuhkan Oriana Wonda

“Tadi malam ada rekan kita yang melaksanakan tugas tiba – tiba ada kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak anggota sehingga korban terjatuh dan kepala korban mengenai benturan aspal hingga pingsan dan tidak sadarkan diri. Sampai saat ini korban masih dalam pengawasan medis di ICU RS Dok 2 Jayapura,” tutur Irjen Pol. Paulus Waterpauw.

Agar lakukan evaluasi akan tempat / jarak aman guna menjaga keselamatan personel di Posko PSDD.

“Besok, Rabu 3 Juni 2020 akan ada keputusan dari Pemerintah Provinsi tentang pembatasan ini apakah dilanjutkan atau ada perubahan,” tutup lulusan Lemhanas Tahun 2014.

Baca Juga: Santai Ngomong 'Tikus Padi Kami Sudah Bunuh di Belakang', KKB Papua Tembak Mati Satu Warga Tak Berdosa, Ngaku Tentara Hutan Saat Ada Saksi yang Melihat

Sementara itu, dilansir dari Antara Papua, Pemerintah Provinsi Papua memberi kelonggaran atau relaksasi bagi warga di 14 kabupaten/kota yang berada di zona merah pandemi covid-19 untuk bisa beraktivitas dari pagi pukul 06.00 hingga malam pukul 18.00 WIT.

Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, di Jayapura, Kamis (4/6/2020) mengatakan sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat (PSDD) maka waktu aktivitas masyarakat dibatasi hanya hingga pukul 14.00 WIT.

"Sedangkan untuk 15 kabupaten yang berada di zona kuning, silakan beraktivitas seperti biasa namun kepala daerahnya harus bertanggungjawab memastikan bahwa dengan kondisi tersebut tidak ada situasi yang terjad," katanya.

Menurut Klemen, meskipun diberikan kelonggaran hingga pukul 18.00 WIT, aktivitas masyarakat hanya diperbolehkan hingga pukul 17.00 WIT di mana sisa satu jam diperuntukkan bagi dunia usaha untuk menutup toko ataupun kiosnya.

Baca Juga: Dengar 8 Kali Bunyi Tembakan, Pastor Niko Langsung Dihampiri Anggota KKB Papua, Sang Pendeta Dapati Karung di Hadapannya Berisi Tubuh Manusia

"Dalam kesepakatan bersama yng ditandatangani bersama forkompinda serta kepala daerah di 29 kabupaten/kota ini hanya bersifat umum," ujarnya.

Dia menjelaskan dalam kesepakatan ini juga akan diatur protokol dalam beribadah, baik yang ke Pura atau gereja dan lain sebagainya.

"Kami minta masyarakat disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah agar jumlah kasus di Papua tidak meningkat," katanya lagi.

Baca Juga: Tega Tembaki Karyawan Freeport Hingga Tewas, Anggota KKB Papua Asuhan Joni Botak Ini Malah Ditemukan Dirawat di Wisma Atlet, Seolah Kena Karma Perbuatan Biadabnya Dibalas Corona

Sekadar diketahui, Provinsi Papua memiliki 29 kabupaten/kota di mana 14 di antaranya berada di zona merah, yakni Kota Jayapura, Kabupatem Mimika, Jayapura, Biak, Nabire, Keerom, Merauke, Boven Digoel, Jayawijaya, Sarmi, Mamberamo Tengah, Supiori Waropen, dan Kepulauan Yapen. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Tribratanews.polri.go.id., Antara Papua