Find Us On Social Media :

Buat Ulah di Negara Orang, Pasukan Amerika Serikat Siap Bentrok Hadap-hadapan dengan Tentara Rusia, Warga Suriah Bingung Tanahnya Jadi Ladang Perang Lagi

Sistem rudal Rusia S-300 di Suriah.

Gridhot.ID - Rusia memang tak bisa sepenuhnya akur dengan Amerika Serikat.

Konflik panas keduanya kali ini terjadi di negara orang.

Ketegangan antara Moskow dan Washington berkobar, ketika militer Rusia berusaha memperluas kehadirannya di Timur Laut Suriah yang ada di bawah kontrol Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Terkenal Sangar, Nyali Nikita Mirzani Mendadak Ciut Saat Berhadapan dengan Sosok Ini, Nyai: Gara-gara Kesebut Inisial, Besoknya Langsung Terima Laporan Polisi

Melansir The Moscow Times, gejolak terbaru antara Rusia dan AS terjadi setelah militer negeri beruang merah membangun pangkalan di dekat perbatasan Turki dan Irak pada pekan lalu.

Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan perundingan dengan sekutu Rusia, Suriah untuk memperkuat kehadiran Moskow dengan fasilitas militer tambahan di negara yang dilanda konflik itu.

Pasukan AS dan Rusia berhadap-hadapan di Timur Laut Suriah pada Selasa (2/6) dan Rabu (3/6), Al-Monitor, situs berita Timur Tengah, melaporkan, mengutip kelompok-kelompok pemantauan lokal.

Baca Juga: Niatnya Nebar Nanas Berisi Mercon Buat Cegah Hewan Rusak Tanaman, Nasib Gajah Hamil Taman Nasional India Berujung Tragis, Tewas Usai Mulutnya Meledak karena Umpan Petasan

Warga desa memprotes patroli tentara Rusia pada Selasa (2/6) di dekat Kota Al-Malikiyah di perbatasan Timur Laut Suriah, ketika konvoi pasukan AS menunggu mereka di dekatnya.

Pada Rabu (3/6), patroli tentara Rusia berhadapan dengan konvoi pasukan AS di luar Kota Al-Malikiyah, menghalangi lalu lintas kendaraan sipil selama berjam-jam.

The Moscow Times melaporkan, video AFP memperlihatkan, patroli tentara AS dan Rusia parkir di jalan, ketika warga setempat memprotes kehadiran militer Rusia.

Baca Juga: Niatnya Nebar Nanas Berisi Mercon Buat Cegah Hewan Rusak Tanaman, Nasib Gajah Hamil Taman Nasional India Berujung Tragis, Tewas Usai Mulutnya Meledak karena Umpan Petasan

Ketegangan terbaru tersebut mengikuti serangkaian insiden serupa yang terjadi di Timur Laut Suriah awal tahun ini.

"Ini bukan situasi yang berkelanjutan," kicau Brett McGurk, mantan Utusan AS untuk koalisi pimpinan negeri uak Sam melawan Negara Islam, di Twitter seperti dikutip The Moscow Times.

Para pejabat AS sebelumnya menuduh Rusia melanggar ketentuan untuk menghindari potensi bentrokan, dalam apa yang mereka sebut sebagai upaya untuk menantang kehadiran Amerika di Timur Laut Suriah.

Baca Juga: Mr H Pacar Kakaknya Settingan, Aisyahrani Bongkar Aib Sendiri, Syahrini Terpaksa Lakukan Demi Satu Hal

Rusia, sekutu setia Pemerintah Suriah, meluncurkan serangan udara di Suriah pada 2015 untuk membantu Damaskus merebut kembali bagian negara itu dari pemberontak. Moskow telah lama bersikeras, kehadiran militer AS di Suriah adalah ilegal.

Syrian Observatory for Human Rights yang berpusat di Inggris mengatakan pada Kamis (4/6), pasukan Rusia menarik diri dari Desa Qesirdib, tempat mereka berusaha untuk mendirikan pangkalan baru.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Ketegangan Rusia-AS berkobar di Suriah, pasukan sempat saling berhadapan.

(*)