Konfrontasi tersebut akan bertahan puluhan tahun dan membuat negara Asia merasa hidup dalam tahanan atas konflik kedua negara.
"Konfrontasi apapun antara kedua negara sama-sama kuat ini paling mungkin berakhir seperti Perang Dingin, dengan salah satu negara lumpuh dengan tenang," tulisnya.
Maka, untuk hindari hal tesebut, Lee katakan hubungan kolaboratif dibentuk dalam perjanjian multilateral kerangka kerja.
Kerangka kerja tersebut akan membantu perkembangan sistem yang memaksa tanggung jawab dan pengekangan semua negara.
"Pilihan strategis yang dibuat AS dan China akan membentuk kontur tatanan global yang sedang muncul." ujar Lee.
"Alamiah bagi negara dengan kekuatan besar untuk bersaing.
"Namun kemampuan mereka bekerja sama adalah ujian sebenarnya apakah mereka negara yang benar-benar patut disebut negara maju.
"Dan hal tersebut akan tentukan apakah kemanusiaan membuat progress dalam masalah global.
"Contohnya dalam masalah perubahan iklim, pengembangan nuklir dan penyebaran penyakit menular."(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Menohok, Perdana Menteri Singapura Sebut China Tidak Akan Pernah Kalahkan Amerika di Laut China Selatan: 'Pasti Kalah!'"