Find Us On Social Media :

Strategi Licik di Balik Kedermawanan China Hutangi Negara Lain, Mantan PM Malysia Buka Suara Peringatkan Soal 'Jebakan Maut' Tiongkok: Anda akan Dikontrol Mereka

FILE PHOTO: Former Malaysian prime minister Mahathir Mohamad smiles during an interview with Reuters in Putrajaya, Malaysia March 30, 2017. REUTERS/Lai Seng Sin/File Photo

"Jika meminjam uang dalam jumlah besar dari China, kemudian tak sanggup melunasi, pihak peminjam di bawah kontrol pemberi pinjaman," kata Mahathir kepada ABS-CBN News saat kunjungan dua hari di Filipina, mengutip The Straits Times, Jumat (8/3).

Mahathir menyarankan agar Filipina meregulasi dan membatasi pengaruh China di negara mereka.

Karena ia langsung membatalkan beberapa kesepakatan antar Malaysia-China karena dinilai tidak ada untungnya bagi Malaysia.

Baca Juga: Gaya Hidup Bak Sultan, Nagita Slavina Kepergok Timbun Barang Subsidi Pemerintah untuk Rakyat Miskin, Netizen Langsung Murka: Pantes Orang Miskin Susah Dapet!

Sementara itu Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi pintu bagi Investor China agar menanamkan modal mereka sebesar US$108 miliar.

Uang itu nantinya digunakan Filipina untuk membangun jalan raya, kereta api, bandara, dermaga dan jembatan baru dalam jangka 10 tahun ke depan.

Para pengamat ekonomi memperingatkan, poros ke China dapat mengarah pada perangkap utang.

Baca Juga: Jaman Sekolah Sering Dibully Hingga Dipanggil Sekuter oleh Kakak Kelas, Pedangdut Ini Sekarang Bangga Sebut Dirinya Sudah Terkenal: Puas Lu!

Sri Lanka contohnya, mereka terpaksa menyerahkan kontrol dua pelabuhan utamanya setelah gagal membayar utang ke China.