Tarif Listrik Dianggap Naik Selama PSBB, PLN Langsung Bongkar Faktanya, Ada Kelebihan Tagihan di Bulan Ini

Minggu, 07 Juni 2020 | 07:13
PLN

PLN

Gridhot.ID - Selama PSBB atau WFH, banyak pelanggan PLN yang mengeluhkan mengenai tarif yang ditagihkan.

Hal ini membuat pihak PLN angkat bicara.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengungkapkan tidak menaikkan tarif sehingga menyebabkan membengkaknya tagihan listrik sejumlah masyarakat.

Baca Juga: Namanya Melejit Sejak Jadi Penabuh Gendang Didi Kempot, Ketampanan Duda Anak 2 Ini Digandrungi Kaum Hawa, Terungkap Sosok Wanita yang Diduga Mantan Istri Dory Harsa

Direktur Niaga dan Management Pelanggan PLN Bob Saril bilang kenaikan pembayaran yang terjadi murni karena terjadi peningkatan konsumsi listrik akibat kebijakan WFH dan PSBB.

"Pemakaian listrik Maret dan April sebenarnya lebih tinggi karena stay at home dan PSBB. Itulah kenapa di Mei membengkak," terang Bob dalam Konferensi Pers Virtual, Sabtu (6/6).

Bob melanjutkan, memasuki masa WFH dan PSBB, PLN memutuskan untuk menggunakan skema penghitungan tagihan listrik dari tagihan 3 bulan sebelumnya.

Baca Juga: Ayahnya Terjerat Kasus Narkoba, Anak Bungsu Dwi Sasono Mengaku Malu Masuk Sekolah Gara-gara Hal Ini, Den Bagus: Nanti Temen-temanku Nanyain

Hal ini disebut memunculkan selisih antara realisasi konsumsi listrik dan tagihan yang dikenakan.

Akhirnya pelanggan membayarkan tagihan yang lebih kecil dari besaran yang seharusnya dikenakan.

Lalu, selisih tersebut lah yang nantinya akan ditagihkan pada rekening bulan Juni melalui pencatatan riil baik oleh petugas maupun verifikasi laporan mandiri pelanggan.

Baca Juga: Ramai-ramai Datangi Rumah Sakit di Makassar, Seorang Pria Ketahuan Ambil 'Cool Box' Berisi Sampel 'Swab' Jenazah PDP Covid-19, Begini Kronologinya

Bob menjelaskan, pada pembayaran rekening Juni, terjadi lonjakan akibat selisih tagihan yang belum dibayarkan alias ditangguhkan saat rekening April dan Mei.

"Jadi sebenarnya saat April itu pelanggan sudah mengkonsumsi listrik melebihi jumlah tagihan rata-rata. Tetapi yang ditagih hanya sesuai pemakaian rerata 3 bulan sebelumnya, begitu pula di Mei. Makanya ada carry over ke bulan Juni," tutur Bob.

Ia melanjutkan, menyadari lonjakan tagihan yang terjadi, PLN memberlakukan upaya perlindungan konsumen dengan melakukan angsuran atas carry over tagihan listrik.

Baca Juga: Usai Diributkan dengan Tagihan yang Melambung Tinggi, PLN Kini Dikeluhkan Kembali, Netizen: Tidak Pernah Telat, Bulan Ini Mau Bayar Ternyata Diblokir

Adapun kebijakan ini diberikan pada 1,93 juta pelanggan yang berpotensi mengalami lonjakan tagihan listrik dengan kriteria untuk pelanggan yang mengalami kenaikan tagihan 20% ke atas.

Hal ini membuat pelanggan bakal membayar besaran tagihan listrik yang terdiri dari realisasi konsumsi termasuk jika terjadi lonjakan konsumsi serta 40% dari besaran lonjakan tagihan yang di-carry over dari bulan sebelumnya.

Sisanya nanti bakal diangsur secara bertahap selama tiga kali terhitung mulai rekening Juli 2020.

Baca Juga: Beri Pengumuman Penting Soal Kasus Penipuan, Wirang Birawa Ajak Netizen Ramai-ramai Report Sebuah Akun Instagram, Sang Paranormal: Gitu Amat Sih Cari Rezekinya

PLN memberikan simulasi seorang pelanggan memiliki tagihan rata-rata sebesar Rp 1 juta yang ia bayarkan pada bulan April dan Mei tetapi telah terjadi lonjakan konsumsi listrik.

Hal ini membuat pelanggan tersebut memiliki tagihan listrik sebesar Rp 1,5 juta pada Rekening Juni. Peningkatan Rp 500 ribu atas selisih konsumsi listrik bulan-bulan sebelumnya yang diakumulasikan.

Kendati demikian, dengan ketentuan relaksasi, maka pelanggan cukup membayar Rp1,2 juta.

Baca Juga: Gantikan Atta Halilintar Sebagai King of YouTube, Baim Wong Sempat Dicuekin YouTuber Saat Ajak Collab, Karyawan Raffi Ahmad Bongkar Sosoknya

Nilai Rp 200 ribu tersebut merupakan besaran 40% dari selisih Rp 500 ribu yang di-carry over.

Selanjutnya pada rekening Juli dan dua bulan berikutnya, pelanggan diharuskan mencicil sisa tagihan yang di-carry over yakni Rp 100 ribu per bulannya.

"Rekening Juni ini bukan karena PLN naikkan tarif tapi karena di carry over dari bulan sebelumnya itu," jelas Bob.

Baca Juga: Gara-gara Pepet Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Terus Dicecar Calon Mertua, Pakar Ekspresi Bongkar Gerak-gerik Janggal Sang YouTuber: Dia Malu, Khawatir, Takut!

Disisi lain, Senior Executive Vice President Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN, Yuddy Setyo menjelaskan PLN memiliki data mengenai pelanggan yang bakal menerima relaksasi dan akan menyampaikan informasi tersebut langsung ke pelanggan.

"Mungkin memang itu ada yang tidak valid, pelanggan bisa konsultasikan ke call center PLN di 123 untuk memastikan," tutup Yuddy.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Pelanggan keluhkan tagihan listrik membengkak, ini jawaban PLN.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan