Sampai Disebut Mau Jadi Wuhannya Indonesia, Surabaya Justru Punya Strategi Luar Biasa Lawan Corona, 519 Pasien Sembuh Kurang dari Seminggu, Begini Rahasianya

Minggu, 07 Juni 2020 | 14:13
KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN

Dijuluki Wuhan-nya Indonesia karena Angka Kasus Corona Melonjak Fantastis, bak Keajaiban Ratusan Lebih Pasien Covid-19 di Surabaya Dinyatakan Sembuh, Ternyata Ini Rahasianya!

Gridhot.ID - Surabaya memang kini menjadi perhatian khusus karena sempat menjadi salah satu epicentrum penyebaran corona di Indonesia.

Banyaknya kasus yang tiba-tiba melonjak tajam membuat Surabaya sempat disebut bakal menjadi Wuhanya Indonesia.

Bahkan Kota Surabaya sempat menjadi satu-satunya kota di Jawa Timur yang dinyatakan sebagai zona hitam penyebaran covid-19.

Belum lama dinyatakan sebagai salah satu kota yang jadi tempat persebaran virus corona terbanyak di Indonesia, kini Surabaya mengagetkan publik.

Baca Juga: Dibully Hingga Dijauhi Teman, Ustaz Abdul Somad Mengaku Dapat Perlakuan Buruk Usai Dukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2014, UAS: Saya Bukan Penjahat

Bagaimana tidak, dalam lima hari berturut selepas dinyatakan sebagai zona hitam penyebaran covid-19, Surabaya membuat gebrakan.

Gebrakan tersebut adalah catatan tingkat kesembuhan pasien covid-19 yang luar biasa dan dicapai hanya dalam waktu lima hari.

Tercatat, sebanyak 519 pasien positif covid-19 sembuh selama tanggal 1 - 5 Juni 2020.

Sebuah kemajuan dan kabar baik yang bisa menjadi pelecut semangat bagi banyak pihak untuk segera menetaskan pandemi ini.

Baca Juga: China Bakal Ketar-ketir, India Segel Kerja Sama Militer dan Maritim dengan Australia, Dendam Kesumat Sejak Lama Bakal Jadi Kekuatan Utama Lawan Tiongkok

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini pun buka suara mengenai kesuksesan jajarannya hingga merubah Surabaya dari zona hitam menjadi kota terbanyak pasien sembuh dalam 5 hari.

Menurut Risma, meningkatnya jumlah pasien sembuh adalah upaya banyak pihak baik di jajaran pemerintahan kota (Pemkot) dan masyarakat.

Dan terutama adalah jargo 3T yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya dalam melawan persebaran virus corona.

3T tersebut adalah Testing, Tracing, Therapy.

Baca Juga: Jatuh Lalu Terbakar, Kecelakaan Helikopter Milik TNI AD Tewaskan 4 Crew, Kepala Dinas Penerangan: Kondisi Baik Sebelum Terbang

Didukung dengan mobil laboratorium dari BNPB dan BIN untuk melakukan rapid test dan tes swab massal semala tujuh hari terakhir menjadi kunci Surabaya sukses lawan virus corona.

"Adanya dukungan mobil PCR (polymerase chain reaction) ini yang menjadi salah satu indikator peningkatan kesembuhan pasien itu," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Jumat (5/6/2020).

Pencapaian pasien sembuh dari covid-19 yang menyentuh angka 519 orang itu menjadi tren positif yang ingin dijaga oleh Risma.

Salah satu kesuksesan dalam meningkatnya tren pasien covid-19 yang sembuh tak lepas dari peran mobil PCR.

Baca Juga: Keseringan Bentrok Sampai Korbankan Pasukan, India dan China Mulai Kirimkan Jet Tempur dalam Mode Siap Perang, Senjata Super Canggih Seakan Tak Cukup Mengintimidasi

Sebab, Surabaya telah memiliki mobil PCR untuk memeriksa sampel cairan tenggorokan atau swab pasien positif Covid-19.

Kolase Instagram/Surya
Kolase Instagram/Surya

Walikota Surabaya marah soal banyuan mobil PCR dari BNPB

"Warga yang mestinya sudah harus swab yang kedua itu tertunda karena tidak punya alat. Dengan alat ini (mobil PCR), maka percepatan itu bisa kelihatan," jelas Risma.

Kini Risma pun sedang menggalakan kebiasaan untuk menerapkan protoko kesehatan demi melawan persebaran virus corona.

Seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan dengan sabun untuk para pasien yang telah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Rp 16 Triliun Hilang dari Asuransi Jiwasraya, Mantan Bos Didakwa Pakai Duit Negara Buat Nonton Konser Coldplay Bareng Istrinya, Perusaahaan Ini yang Jadi Ladang Kong Kali Kong Semuanya

"Bahkan mungkin nanti ke depan saya minta protokol seperti ini. Selalu cuci tangan dan menggunakan masker kalau mereka keluar. Karena itulah cara satu-satunya kita menjaga kesehatan kita pada saat seperti ini," kata Risma.

"Karena itu saya tidak mau warga lengah meskipun mereka sudah dinyatakan sembuh oleh dokter," tutur Risma.

Senada dengan Risma, Koordinatir Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengungkap ada beberapa faktor yang membuat angka kesembuhan di Surabaya meningkat.

Salah satunya dukungan moril dari tim medis di rumah sakit dan pusat-pusat karantina.

Baca Juga: Duduk Jauhan Sampai Pakai Masker, Puluhan Siswa Ini Nyatanya Langsung Positif Terinfeksi Corona, Nekat Buka Sekolah Malah Berujung Bencana

Dukungan itu membuat pasien yang dinyatakan positif dan sedang dirawat di fasilitas kesehatan tersebut jadi gembira.

"Kalau di Asrama Haji itu positif tapi OTG (orang tanpa gejala), mereka gembira imunnya naik, kemudian kita berikan vitamin. Kemudian makannya juga kita pantau, dan mereka juga olahraga berjemur," ungkap Febria.

Selian itu, menurut Febria, keberadaan mobil PCR milik BIN dan BNPB menjadi komponen penting hingga membuat tingkat kesembuhan pasien covid-19 meningkat tajam.

"Memang swab kemarin sempat tertunda, jadi kita lakukan swab ulang. Tapi sekarang bisa cepat, karena kemarin terhambat karena labnya lama kemudian antre, kalau sekarang bisa cepat," ujar dia.

Baca Juga: Bikin Merinding, Tidak Terekam Saat Syuting di Kantor Ruben Onsu, Suara Ketawa Misterius Terdengar Di Video Raffi Ahmad

Rinciannya, 95 orang berasal dari Hotel Asrama Haji yang selesai menjalani karantina dan 37 orang dari Rumah Sakit Husada Utama.

Sebelumnya, pada 1 Juni pasien sembuh di Surabaya berjumlah 17 pasien.

Peningkatan terjadi beberapa hari berikutnya, sebanyak 60 pasien sembuh pada 2 Juni.

Lalu, 240 pasien sembuh pada 3 Juni dan 70 pasien sembuh pada 4 Juni. Adapun total pasien sembuh sampai hari ini berjumlah 742 pasien.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Gebrakan Baru Surabaya yang Patut Dicontoh Kota Lain, Dalam 5 Hari Sebanyak 519 Pasien Corona Sembuh, Ini Rahasianya!

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Sosok.id