Proyek ini menjadi salah satu usaha panjang Amerika gunakan robot untuk tingkatkan kemampuan militer negaranya.
Shanahan, meski begitu menyebut jika sistem turun temurun tidak akan terhapus saja dalam semalam dan pertanyaan pentingnya adalah tentukan keseimbangan antara peran manusia dan robot untuk lebih efisien lagi.
"Hal terakhir yang akan aku klaim adalah kapal induk, pesawat tempur serta satelit akan hilang dalam beberapa tahun mendatang," ujarnya.
Awal tahun ini, Elon Musk juga masuk dalam diskusi tersebut dan mengatakan pada pengunjung konferensi militer di Orlando, Florida jika "era pesawat tempur telah hilang".
Elon Musk mengatakan kompetisi jet tempur F-35 harusnya dilakukan dengan drone, dikontrol dengan remot oleh manusia dengan manuver yang diperbesar oleh otonomi.
"F-35 tidak akan punya kesempatan melawannya," ujarnya dalam cuitan Twitternya.
Selanjutnya Shanahan mengatakan militer harus menyerap pelajaran bagus dari kerja mobil otomatis dalam sektor komersial.
Namun ia ingatkan jika dari para pembuatnya, 10 perusahaan yang habiskan 13-17 miliar Dolar Amerika untuk penelitian dalam 10 tahun terakhir masih belum kembangkan kendaraan otomatis level 4.
Kendaraan level 4 adalah kendaraan yang tidak perlu perhatian supir manusia untuk keamanannya.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com "Makin Canggih, Angkatan Udara Negara dengan Militer Nomor 1 di Dunia Ini Akan Gunakan Pesawat Drone Duel Dengan Pesawat Berawak, 'Ide Sangat Berani'"