Mencak-mencak, Adik Kim Jong Un Sebut Pembelot Korea Utara Sebagai Anjing Bodoh, Kim Yo Jong: Menggonggog di Tempat yang Tidak Seharusnya

Selasa, 09 Juni 2020 | 20:13
YouTube KOREA NOW

Adik Kim Jong-un, Kim Yo-Jong

GridHot.ID- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mulai bertindak tegas kepadapara aktivis di negaranya yang telah menerbangkanbalon berisi pesan anti-Korea Utara (Korut).

Balon-balon itu diketahui melewati perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Pemerintah Korea Selatan mengatakan balon itu menyebabkan "ketegangan" antar kedua negara.

Baca Juga: Lindungi Para Pembelot, Korea Selatan Diancam Korea Utara, Adik Kim Jong Un Berjanji Bakal Buat Tetangganya Menderita

Namun, satu kelompok mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak punya rencana untuk berhenti melakukan aktifitas tersebut - dan bahkan memesan satu juta selebaran lagi.

Dulunya, balon-balon itu juga membawa catatan, dan bahkan cokelat.

Melansir BBC, Kamis (4/6/2020), pada tahun 2014 tentara Korea Utara berusaha menembak jatuh balon-balon tersebut, yang mengarah ke baku tembak di seberang perbatasan.

Baca Juga: Tertangkap Basah Lakukan Pertemuan Rahasia, China Ternyata Bersekongkol dengan Korea Utara, Siap-siap Lakukan Hal Ini

Korea Utara juga telah mengirim selebarannya sendiri pada balon helium melintasi perbatasan di masa lalu.

Pesan itu berisi tuntutan Korut, antara lain, untuk mengakhiri "permusuhan lebih lanjut atau tindakan bodoh".

Kim Yo-jong mengeluarkan pernyataan panjang pada hari Kamis, menyalahkan "pembelot dari Korea Utara" atas selebaran baru-baru ini.

"Aku bertanya-tanya apakah dunia tahu jenis orang hina mana para pembelot bodoh itu," kata pernyataan itu, yang diterjemahkan oleh KCNA Watch.

Baca Juga: Terbongkar! Alasan Korea Utara Tak Henti Kembangkan Senjata Nuklir, Ternyata Ada Obsesi Besar Kim Jong Un Dibaliknya

"Sampah manusia - binatang liar kecil yang mengkhianati tanah air mereka sendiri - asyik dengan tindakan yang tidak pantas ... mereka pasti akan disebut anjing mongrel ketika mereka menggonggong di tempat yang tidak seharusnya."

Kim Yo-jong kemudian mengatakan "pemilik anjing-anjing" - yaitu, pemerintah Korea Selatan - harus dimintai pertanggungjawaban.

Dia mengancam akan membatalkan perjanjian militer, menutup kantor penghubung Utara-Selatan, dan menarik diri dari Taman Industri Kaesong.

Baca Juga: Diam-diam Bersekongkol, China Kepergok Ajak Korea Utara Adakan Rapat Rahasia, Ternyata Ini yang Mereka Rencanakan

Menanggapi hal itu, Pemerintah Korea Selatan mengatakan pihaknya sedang merencanakan undang-undang melawan aksi balon, yang mereka sebut "penyebab ketegangan".

"Sebenarnya, sebagian besar selebaran telah ditemukan di wilayah kami, menyebabkan pencemaran lingkungan dan meningkatnya beban masyarakat setempat untuk membuangnya," kata juru bicara Kementerian Unifikasi Yoh Sang-key.

"Segala tindakan yang dapat mengancam kehidupan dan harta benda orang-orang itu harus dihentikan."

Sementara Park Sang-hak, ketua Pejuang untuk Korea Utara Merdeka, mengatakan mereka tidak terpengaruh - dan baru-baru ini memesan satu juta selebaran lagi.

Baca Juga: Perketat Aturan Karantina Negara Gara-gara Corona, Kim Jong Un Tembak Mati Suami Istri yang Nekat Kabur ke Korea Selatan Karena Kelaparan, Disiksa Habis-habisan Sebelum Dieksekusi Mati

Kelompoknya mengirim selebaran melintasi perbatasan 11 kali tahun lalu, dan tiga kali tahun ini.

Yang terbaru adalah pada tanggal 31 Mei, yang menyebabkan reaksi marah Kim Yo-jong.

"Kami di Korea Selatan memiliki kedaulatan kami sendiri, dan di negara demokratis ini orang memiliki tiga hak dasar - dan salah satunya adalah kebebasan berbicara," kata Park.

Baca Juga: Sampai Tega Eksekusi Mati Rakyatnya Sendiri yang Langgar Lockdown, Korea Utara Akhirnya Klaim Telah Bebas Corona, Sekolah Seantero Negeri Siap Dibuka

"Saya, Park Sang-hak, tidak tinggal di Pyongyang juga bukan budak kediktatoran keluarga Kim. Saya seorang warga negara Korea Selatan.

"Kementerian unifikasi telah berusaha membuat undang-undang ini selama 15 tahun terakhir. Silakan. Kami baik-baik saja. Kami hidup di dunia 5G sekarang.

"Jika selebaran diblokir, maka kita akan mengirim drone. Mereka tidak bisa menghentikan kami. Fakta dan kebenaran tidak bisa dihentikan. Suara 45.000 pembelot yang mencari kebenaran akan terus berlanjut." (Tatik)

Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judul "Pantas Balon-balon Ini Bikin Adik Kim Jong-un Murka dan Beri Ancaman Keras kepada Korea Selatan, Ternyata Ini Isinya"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Intisari Online