Dipandang Sebelah Mata oleh Menhan Malaysia, Pesawat Bikinan Indonesia Ini Justru Laku Keras, Militer Nepal Mengimpornya dengan Mahar Rp 425 Miliar

Rabu, 10 Juni 2020 | 18:00
(KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA)

PT Dirgantara Indonesia (DI) mengirimkan satu unit pesawat CN235-220 pesanan Nepalese Army (angkatan darat Nepal), Rabu (30/10/2019).

GridHot.ID- Indonesia menunjukkan kebolehannya dalam dunia kedirgantaraan dengan merancang pesawat jenisCN-235-220.

Pesawat jenis CN235-220 adalah jenis pesawat angkut militer.

Pesawat tersebut telah mengalami berbagai peningkatan berkesinambungan dalam desain, dan aplikasi teknologi.

Dengan segala kriterianya itu,Nepal pun melirik kehebatanpesawat CN-235-220.

Baca Juga: Amerika Patut Cemas, China Siap Menggertak Lawan dengan Kapal Induk Buatan Lokal, Disebut Sanggup Gendong 44 Pesawat dan 32 Jet Tempur

Dilansir dari Sosok.id, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) menerima pesanan pesawat tipe CN235-220 dari Militer Nepal senilai US$ 30 juta atau sekitar Rp 425 miliar.

Satu unit pesawat kemudian dikirim dari Bandung ke Nepal dengan rute Bandung, Medan, Yangon (Myanmar), Dhaka (Bangladesh), lalu ke perhentian terakhir di Kathmandu (Nepal).

Seperti dilansir CNBC.com, pesawat CN235-220 merupakan pesawat dengan banyak fungsi (multirole).

Baca Juga: Anggap Era Jet Tempur Telah Berakhir, Amerika Ciptakan Drone Canggih Penghancur Pesawat Perang Berawak: F-35 Tak Akan Punya Kesempatan Melawannya

Pesawat ini bisa mengangkut 48 penumpang dan digunakan untuk beberapa misi, mulai dari pengintaian, patroli maritim, dan angkutan pasukan bersenjata.

Melansir dari laman Kemlu.go.id, Pesawat CN-235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia resmi terbang di langit Himalaya, Nepal, pada 19 November 2019, setelah dilakukan Final Acceptance Flight dari Pemerintah RI kepada pihak Angkatan Darat Nepal (Nepalese Army).

Dubes RI di Dhaka, yang wilayah akreditasinya juga merangkap Nepal, mewakili Pemerintah RI dalam upacara serah terima tersebut.

Baca Juga: Makin Merajai Pertempuran Udara, Militer Amerika Ciptakan Drone Canggih Pembasmi Jet Tempur Berawak, Letjen Jack Shanahan: Era Pesawat Perang Telah Hilang!

Adapun dari pihak Angkatan Darat Nepal diwakili oleh Brigjen Kumar Rayamajhi, Chief of Army Aviation.

Ini adalah kali pertama PT Dirgantara Indonesia mengekspor pesawat ke Nepal setelah penandatanganan kontrak pengadaan 1 (satu) unit pesawat military transport tersebut pada 16 Juni 2017.

Namun baru-baru ini, kehebatan Indonesia atas keberhasilannya mengembangkan industri pesawat terbang hingga bisa diterima dunia internasional disindir oleh negara tetangga.

Baca Juga: Malaysia Sok Berani Bawa Pesawat Pembom Nuklir dari Inggris, Nggak Pernah Takut, Indonesia Sudah Pasang Kuda-kuda Pakai Rudal Pertahanan Udara Jebolan Rusia

Melansir dari Kompas.com, Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia Mohamad Bin Sabu bercerita, dia sengaja menumpang pesawat buatan Indonesia dalam perjalanannya ke Jakarta.

Ia mengatakan, biasanya perjalanan dari Malaysia ke Jakarta hanya dua jam, tetapi dengan pesawat buatan RI menjadi lebih lama.

"Sengaja saya datang ke Jakarta naik pesawat yang dibuat oleh Indonesia, CN. Walaupun dia perlahan, biasa saya sampai dalam waktu dua jam, tapi menjadi tiga jam setengah," kata Sabu dalam diskusi 'Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia' di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1/2020) awal tahun silam.

Baca Juga: Salah-salah Perang Bisa Pecah, Taiwan Luncurkan Deretan Mesin Perang Mematikan Usai Ditantang China Bakal Direbut dengan Kekerasan Bersenjata, Kekuatannya Tak Bisa Diremehkan

Namun, ia mengatakan tetap berbangga dengan capaian Indonesia.

Sabu berharap industri dirgantara Indonesia terus berkembang.

"Tak apa, ini adalah buatan Indonesia yang saya banggakan. Siapa tahu akan diperbaiki dan diperhebatkan lagi," ujarnya.

Baca Juga: Dulu Berani Mati Tembaki Pesawat Trigana Air, Mantan Anggota KKB Papua Ini Pilih Kembali ke Pangkuan NKRI, Cari Jalan Telenggen: Saya Akan Kembali ke Kampung!

"Tambah pula sekarang jadi orang Garuda," lanjut Sabu berseloroh sambil menunjuk ke arah Yenny Wahid yang turut hadir dalam acara itu.

Seperti diketahui, Yenny Wahid saat ini menjabat sebagai komisaris independen maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Yenny kemudian menimpali pernyataan Sabu dengan candaan.

Yenny bilang bahwa Indonesia menomorsatukan keselamatan.

"Pesawat Indonesia begitu karena kami terlalu mengikuti nasihat orang tua, biar lambat asal selamat," kata anak Gus Dur.(Andreas)

Artikel ini pernah tayang di Sosok.grid.id dengan judul asli "Menhan Malaysia Sebut Pesawat Buatan Orang Indonesia Buruk, Anak Gus Dur Balas Ejekan, Yenny Wahid: Biar Lambat Asal Selamat!"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Sosok.id