Find Us On Social Media :

Berambut Gimbal dengan Tenda Lusuh, Kakek yang Puluhan Tahun Semedi di Dieng Ini Bukan Sosok Sembarangan, Sempat Dijemput Orang Tak Dikenal Mbah Fanani Tiba-tiba Kembali

MISTERI Mbah Fanani Terkuak, Petapa Gunung Dieng itu Diduga Berada di Indramayu

GridHot.ID - Cerita pertapa di Dieng, Jawa Tengah, Mbah Fanani sempat menyita perhatian publik.

Saat itu, tahun 2017.

Sembilan mobil dari luar kota berhenti di depan rumah seorang warga di Jalan Raya Dieng Kulon, Sugiyono.

Mereka rupanya keluarga besar Mbah Fanani, pertapa yang telah puluhan tahun bersemedi di depan rumah Sugiyono.

Baca Juga: Ngaku Jadi Ketua RT, Pria Ini Perkosa Seorang Gadis di Depan Pacarnya yang Diikat di Pohon, Baru Diciduk Polisi Setelah Setahun Melarikan Diri

Rombongan dari Cirebon itu bermaksud mengantar Mbah Fanani yang sempat dijemput orang tak dikenal.

Warga sekitar berdatangan menyambut kehadiran pria fenomenal tersebut.

Keluarga dan warga sempat beramah tamah.

"Setelah itu ada serah terima dari keluarga ke warga. Kami warga Dieng Kulon menerima dengan tangan terbuka kedatangan Mbah Fanani lagi di Dieng. Dia sudah kami anggap warga sendiri," kata Kepala Desa Slamet Budiono, Selasa (23/5/2017).

Baca Juga: Ngaku Jadi Ketua RT, Pria Ini Perkosa Seorang Gadis di Depan Pacarnya yang Diikat di Pohon, Baru Diciduk Polisi Setelah Setahun Melarikan Diri

Tenda lusuh Mbah Fanani dibiarkan apa adanya.

Tidak ada fasilitas baru di dalam tenda.

Warga tak mengagungkan Mbah Fanani berlebihan, kecuali menganggapnya bagian dari warga, lantaran lama menetap di wilayah mereka.

"Jika Mbah Fanani ingin tinggal di tempat yang bagus, tentu dia akan betah tinggal di Indramayu. Nyatanya dia memilih kembali ke Dieng dengan kondisi tempat demikian," katanya

Baca Juga: Ramai Dituduh Lakukan Poliandri, Jedun Girang Bukan Main Saat Perceraiannya dengan Bobby Michael Disahkan Pengadilan, Sang Pengacara: Sudah Tidak Ada Hubungan

Slamet mengatakan, penjemputan Mbah Fanani dari petilasan Ki Dampu Awang Indramayu dilakukan oleh pihak keluarga dari Cirebon pada Jumat (19/5/2017).

Sebelum itu, ia bersama sejumlah warga Dieng sempat bersilaturahim ke kediaman putri tunggal Mbah Fanani, Nyai Maryam, di desa Jatisari, Plered, Cirebon.

Kepada pihak keluarga, Slamet mengutarakan permohonan maaf warga menyusul peristiwa penjemputan Mbah Fanani oleh orang tak dikenal beberapa waktu lalu.

"Saat penjemputan Mbah Fanani kebetulan saya sedang umroh. Nyai Maryam juga umroh. Setelah umroh ini, ada momentum untuk membicarakan masalah ini dengan keluarga," katanya.

Baca Juga: Ogah Disebut Pebinor, Dory Harsa Blak-blakan Soal Status Nella Kharisma dengan Cak Malik, Mantan Penabuh Gendang Didi Kempot: Aku Tahu Aturan!

Pasca kedatangan warga Dieng tersebut, keluarga langsung berembuk.

Mereka memutuskan segera menjemput Eyang Fanani dari Indramayu.

Meski berstatus keluarga, mereka tidak ingin asal menjemput.

Mereka memberitahukan aparat keamanan dan pemerintah setempat tentang rencana penjemputan.

Mereka juga menyodorkan surat pernyataan bermaterai atas nama Nyai Maryam binti Kyai Akhmad Fanani Binti Kyai Binti Kyai Banyamin sebagai bukti hubungan kekeluargaan di antara mereka.

Baca Juga: Beda dengan Presiden Indonesia Lain, Soeharto Jadi Satu-satunya yang Berani Putuskan Hubungan Diplomatik dengan China, Sosok Ini Bongkar Sejarahnya

Jumat sore (19/5/2017), rombongan keluarga menuju padepokan Ki Dampu Awang Indramayu yang ramai peziarah.

Proses penjemputan Mbah Fanani di tempat tersebut berlangsung damai.

Tidak ada perlawanan dari pihak padepokan.

"Yang menjemput adalah putrinya sendiri. Tidak ada kendala dalam proses penjemputan,"katanya

Sebelum diantar kembali ke Dieng, Mbah Fanani sempat menginap beberapa hari di rumah putrinya, Nyai Maryam, di desa Jatisari Plered Cirebon.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Berasal dari Keluarga Berada Kenapa Mbah Fanani Bertapa di Dieng? Cerita Putrinya Membuka Misteri"

(*)