Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Pada Jumat (15/5/2020) lalu terjadi penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Pada waktu itu, KKB menyerang pos polisi di Paniai, Papua.
Seolah belum reda, belum lama ini beredar kabar bahwa kembali terjadi insiden penembakan di Paniai.
Namun, kali ini insiden tersebut dikabarkan dilakukan oleh aparat gabungan TNI-Polri.
Kejadian tersebut disebutkan berada di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madi yang terletak di Kabupaten Paniai, Papua.
Insiden tersebut dikabarkan terjadi pada Rabu (10/6/2020) dan membuat resah.
Melansir kanal YouTube PABI-Taawroli, terdapat seorang berbaju biru tengah mendapat perawatan di dalam rumah sakit.
Dalam unggahan video berdurasi 1 menit 26 detik itu, dinarasikan bahwa aparat keamanan melakukan tindak kekerasan.
Disebutkan pula bahwa lokasi kejadian, yakni berada di halaman RSUD Paniai.
Narasi dari video tersebut menyebutkan bahwa aksi yang dilakukan aparat keamanan itu disaksikan oleh sejumlah saksi.
"Di halaman RSUD Paniai di depan perawat, dokter, cleaning service, (dan) satpam, (korban) dihajar kayak babi buta oleh aparat keamanan gabungan TNI-Polri," ucap seseorang yang merekam video.
Menanggapi video yang meresahkan tersebut, Kapolda Papua angkat bicara.
Dilansir Gridhot dari Antara Papua, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, memastikan tidak ada warga yang menjadi korban penembakan di Paniai.
"Saya sudah mengecek ke Paniai dan tidak ada warga yang mengalami luka tembak," ucap Irjen Pol Paulus Waterpauw, Kamis (11/6/2020) ketika ditanya tentang video viral yang menyatakan korban luka tembak di RSUD Enarotali.
Dijelaskan, dari laporan yang diterima insiden berawal saat salah seorang warga, yakni Sarah Yeimo, yang berasal dari Kampung Pugo, Rabu (10/6/2020) sekitar pukul 16.30 WIT melintas melewati parit yang ada di samping portal.
Akibatnya Sarah terluka di kaki terkena sisa kawat duri yang ada di parit, sehingga masyarakat marah dan merusak portal yang didirikan untuk membatasi aktivitas masyarakat di tengah pandemik COVID-19.
Melihat aksi massa yang melakukan perusakan para petugas yang berada di posko COVID-19 langsung ke Mapolres Paniai untuk mengamankan diri mereka.
Waterpauw mengatakan, dari laporan yang diterima Kasat Samapta Polres Paniai, Iptu Harsat Muthalib, bersama anggota ke TKP untuk menenangkan masyarakat hingga mereka membubarkan diri.
Sekitar pukul 16.45 WIT sekelompok masyarakat berjumlah sekitar 50 orang kembali datang dan langsung melakukan perusakan terhadap portal dan posko COVID-19 dengan menggunakan kampak dan parang yang menyebabkan portal dan posko rusal berat.
Situasi kembali kondusif setelah aparat keamanan TNI-Polri kembali ke TKP, namun sekitar pukul 17.30 WIT terlihat enam sepeda motor termonitor turun dari sekitar Pugo hingga akhirnya anggota mengeluarkan tembakan peringatan, dan keenam sepeda motor yang penumpangnya nampak membawa panah dan busur tidak jadi ke TKP.
Karena itulah dipastikan tidak ada anggota yang mengalami luka tembak, tegas Waterpauw seraya menambahkan, terkait beredarnya foto korban luka-luka dipastikan seorang terluka akibat terkena pukulan saat merusak portal. (*)