Find Us On Social Media :

Tiongkok Makin Tak Terhentikan, Amerika Serikat Bareng Sekutu Kewalahan Lenyapkan Ketangguhan Negeri Panda, NATO Bongkar Konflik Sengketa Laut China Selatan Tak Ada Apa-apanya Dibanding Misi Utama Mereka

Diplomasi Prajurit Serigala China, Taktik Militer Negeri Panda untuk Menggulung Kekuatan Amerika

Gridhot.ID - Amerika Serikat memang terlihat sangat berusaha untuk mengintimidasi China.

China kini sedang melaju untuk memajukan negara mereka, dan salah satu yang berusaha menghentikannya adalah Amerika Serikat bersama para sekutunya

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang di dalamnya ada Amerika Serikat (AS), Inggris dan negara Barat lainnya sedang menyusun rencana.

Baca Juga: Berang Aurel dan Azriel Simpan Luka Batin Usai Pergoki Krisdayanti Selingkuh, Ibunda Anang Hermanyansyah Bongkar Borok Mantan Menantu: Untung Cucu-cucu Saya Tegar

Rencana yang dimaksud ialah menggulingkan China dari jalannya menjadi negara hegemoni baru dunia.

Ini menjadi prioritas utama NATO sekarang.

NATO mengatakan, negara-negara Barat tidak bisa mengabaikan kebangkitan China. Karena itu, penting bagi Inggris untuk meninjau kembali peran Huawei dalam jaringan 5G untuk memastikan keamanannya.

Baca Juga: 2,5 Tahun Buron, Kuasa Hukum Novel Baswedan Anggap Putusan 1 Tahun Penjara Terhadap Terdakwa Penyiram Air Keras Adalah Lelucon dan Sandiwara: Hukum yang Digunakan Alakadarnya

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan, China semakin dekat ke Barat dalam berbagai cara, di Kutub Utara, dunia maya, dan dalam infrastruktur kritis termasuk telekomunikasi.

"Saya percaya, Pemerintah Inggris akan merancang jaringan mereka dengan cara yang melindungi jaringan dan memastikan Inggris telah mengamankan jaringan 5G," kata Stoltenberg kepada Radio BBC, Rabu (10/6), seperti dikutip Reuters.

"Karena itu, menurut saya, juga penting sekarang akan ada tinjauan baru yang melihat dengan tepat bagaimana memastikan hal itu terjadi," ujar dia.

Baca Juga: Diajak Amerika dan Rusia Lakukan Gencatan Senjata Nuklir, China Malah Bolos Undangan Perundingan, Ngerasa Superior karena Punya Rudal yang Lebih Canggih