Find Us On Social Media :

Merasa Jumawa Miliki 2.200 Rudal Balistik, Militer China Tak Bakal Berkutik Jika Perjanjian Ini Ditandatangani, Seluruh Alutsistanya Bakal Lenyap

China disebut memiliki ribuan rudal balistik dan jelajah dengan jangkauan 500 hingga 5.000 kilometer.

AS menarik diri dari Perjanjian INF pada Agustus 2019, menyusul pelanggaran Rusia terhadap kesepakatan dengan melakukan pengembangan dan peluncuran rudal 9M279, meski Moskow membantah itu melanggar batasan jangkauan.

Namun, laporan IISS menyebutkan, penarikan AS juga ada kaitannya dengan persenjataan rudal China, yang berkembang menjadi apa yang diyakini sebagai persediaan rudal balistik jarak pendek dan menengah terbesar di dunia.

IISS memperkirakan, China memiliki lebih dari 2.200 rudal yang termasuk dalam pembatasan Perjanjian INF.

Baca Juga: Terkenal Sebagai Youtuber Kaya Raya, Atta Halilintar Kepergok Ajak Aurel Naik Angkot, Putri Sulung Anang Hermansyah Langsung Katakan Ini

Rudal jarak pendek dan menengah ini adalah aset penting dalam memberikan tekanan kepada Taiwan, yang China anggap sebagai provinsi pembangkang dan berjanji untuk menyatukan kembali dengan Tiongkok, dengan kekerasan jika perlu.

Meski begitu, China selalu menekankan, rudal balistik dan jelajah hanya untuk tujuan defensif.

Rudal-rudal tersebut memberi China apa yang IISS gambarkan sebagai "keunggulan komparatif" di kawasan Asia-Pasifik, sehingga kecil kemungkinan Tiongkok akan dengan sukarela menandatangani pakta kontrol senjata potensial seperti Perjanjian INF.

Baca Juga: Sempat Bingung, Begini Jawaban Ahmad Dhani Saat Disuruh Pilih Prabowo Subianto atau Habib Rizieq, Suami Mulan Jameela: Itu Pertanyaan Berat...

Laporan IISS menyebutkan, AS mungkin mengerahkan rudal tersebut ke kawasan Asia-Pasifik untuk mengatasi ketidakseimbangan mereka dalam senjata itu dengan saingannya.

Hanya, IISS mengingatkan, ada risiko dua kali lipat dalam pengerahan senjata-senjata semacam itu ke Asia-Pasifik.