Find Us On Social Media :

Hanya Dibalut Popok Tanpa kain Kafan, Pemakaman Jenazah Korban PDP Corona Ini Bikin Geger Sekampung, Pihak RS: Sudah Sesuai Protokol

Jenazah PDP Covid-19 asal Kebraon, Karangpilang, Surabaya yang hanya memakai popok tanpa kain kafan viral di media sosial. Pihak RS Wiyung Sejahtera memberi klarifikasi, Senin (15/6/2020).

Gridhot.ID - Protokol kesehatan terus diperketat di tengah wabah corona.

Terlebih dengan kegiatan yang berkontak langsung dengan korban, seperti pemakaman jenazah salah satunya.

Namun, baru-baru ini jagat media digegerkan dengan tersebarnya foto yang menunjukkan jenazah PDP corona hanya dibalut dengan popok tanpa kain kafan.

Baca Juga: Mantap Ajak Alyssa Daguise Nikah Muda, Siapa Sangka Al Ghazali Bakal Punya Bapak Mertua Super Tajir, Konglomerat Prancis yang Punya Bisnis Hotel dan Resort

Melansir Surya.co.id, foto tersebut viral di sosial media, dengan identitas jenazah berinisial T (72), warga Kebraon, Karangpilang, Surabaya.

Dikabarkan jenazah meninggal dunia pada Minggu (7/6/2020) di RS Wiyung Sejahtera.

Keluarga menduga jenazah diperlakukan dengan tidak layak usai melihat hanya dibalut popok tanpa kain kafan.

Baca Juga: Namanya Digadang-gadang Bakal Jadi Kandidat Presiden di Pilpres 2024, Susi Pudjiastuti Banjir Dukungan Warganet, Begini Respon Sang Mantan Menteri

"Ya benar sesuai kabar yang beredar, jenazah hanya dibalut popok," kata Ketua RW Kebraon, Supriyo, saat dikonfirmasi Senin (15/6).

Kronologi bermula saar keluarga meminta agar jenazah dapat dimakamkan di kampung halamannya.

Saat diantarkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebraon, tim medis meletakkan peti jenazah di depan TPU lalu meninggalkannya, menurut Supriyono.

Melihat hal tersebut, keluarga almarhum dan warga berinisiatif mengebumikan jenazah sendiri.

Mereka pun menggunakan jas hujan untuk mencegah adanya penularan virus.

Baca Juga: Terus-terusan Berseteru dengan Aurel Hermansyah, Krisdayanti Dapat Peringatan Keras dari Penasihat Spiritualnya, Umi Nung: Tolong Diingat, Ibu dan Anak Itu Seperti Urat Nadi dan Leher

Saat hendak memakamkan, peti jenazah tidak sengaja terbuka.

Saat itulah warga dan keluarga melihat jenazah dibalut popok tanoa kain kafan.

Kendati demikian, jenazah tetap dimasukkan ke dalam kantong.

Baca Juga: Mau Tahu Rahasia Wajah Glowing di Depan Kamera, Yuk Ikuti Tren Gaya Makeup Camera Ready Look ala Stylo Indonesia, Simak Tata Caranya

"Gak sengaja peti terbuka. Kemudian memperlihatkan jenazah T hanya dibungkus kantong jenazah dan memakai popok, tapi tidak dikafani," ujar Supriyono.

Pihak RW lantas berencana melaporkan kejadian kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya.

"Belum lapor ke Gugus Tugas Surabaya. Konfirmasi dulu ke rumah sakit seperti itu lalu saya lapor ke Gugus Tugas Surabaya," ujar dia.

Sementara pihak RS Wiyung Sejahtera melalui Humasnya Angelia Merry mengatakan, pemulasaran jenazah sudah sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

Pihak RS menyolati jenazah karena muslim, dan kemudian membalut jenazah dengan kantong sebelum dimasukkan ke peti mati.

Baca Juga: Kerja untuk Syahrini, Mantan Sopir Pribadi Luna Maya Bongkar Tabiat Asli Bekas Pacar Reino Barack: Kalau Marah Sampai Lempar Handphone

Soal kain kafan, Merry mengatakan apa yang dilakukan pihak RS sudah sesuai panduan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam.

"Jenazah [Covid-19] ditutup dengan kain kafan/bahan dari plastik (tidak dapat tembus air). Dapat juga jenazah ditutup dengan bahan kayu atau bahan lain yang tidak mudah tercemar." tulis panduan tersebut.

Pihak RS menyebut berdasarkan pedoman tersebut kantong jenazah bisa digunakan sebagai pengganti kain kafan.

Baca Juga: Baunya Sangat Busuk, Penemuan 5 Bungkusan Pocong Berisi Bangkai Ayam dan Foto-foto Wanita Gemparkan Warga Kudus, Polisi: Kami Menduga Ini Praktik Ilmu Hitam

Sementara pemberian popok agar tidak muncul cairan dari tubuh bagian bawah.

"Kami menjalankan sudah sesuai panduan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam. Dan Kami menggantikan kafan dengan kantong jenazah dari bahan plastik yang tidak tembus air," ujarnya.

"Kenapa dikasih popok, karena untuk mencegah cairan yang masih kemungkinan keluar dari dalam tubuh bagian bawah," imbuh dia.

Merry juga menampik tudingan yang menganggap jenazah T ditelantarkan.

Justru Merry malah bertanya kenapa pihak keluarga membuka peti jenazah yang bersatus sebagai PDP corona.

Baca Juga: Calon Besan Ahmad Dhani Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosok Ayah Alyssa Daguise, Pacar Al Ghazali, CEO dan Pengusaha Terpandang di Perancis

"Peti ditutup dengan delapan sekrup, apa bisa terbuka sendiri? Peti sengaja dibuka warga untuk memasukkan tanah ke dalam kantong jenazah, karena adat, tanpa memperhatikan risiko dan juga melanggar UU Wabah," ucapnya.

Menurut Merry, warga sengaja membuka peti untuk menguburkannya ke tanah seperti kebiasaan yang ada pada masyarakat.

Namun, menguburkan jenazah pasien PDP dan positif corona tanpa peti justru meningkatkan potensi penularan. (*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Geger Jenazah PDP Covid-19 Pakai Popok Tanpa Kain Kafan, Pihak RS: Sudah Sesuai Panduan!"