Gridhot.ID - Ketegangan antara Amerika Serikat dan China terus terjadi.
Kedua negara tersebut terus melakukan adu kekuatan militer di Laut China Selatan.
Oleh sebab itu, Indonesia ikut bersiaga dengan ancaman pecahnya perang di Laut China Selatan.
Memang, temperatur Laut China Selatan sedang memanas akhir-akhir ini.
Bukan karena kadar air lautnya melainkan negara-negara yang memiliki kepentingan di wilayah perairan tersebut sedang bergejolak dan saling senggol.
Bahkan Negara sebesar Amerika Serikat (AS) kini untuk pertama kali dalam sejarah mengirimkan 3 kapal Induknya sekaligus ke Laut China Selatan.
Selain itu, masih ada lagi konflik antara China dengan negara tetangganya yang berbatasan langsung seperti Vietnam dan Filipina menambah tensi di perairan itu meningkat.
Kondisi itu ditangkap jelas oleh TNI Angkatan Laut Indonesia saat ini bahkan hal itu berpotensi menyeret Indonesia masuk dalam konflik tersebut.
Meningkatnya tensi di Laut China Selatan itupun menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi Indonesia.
Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari konflik China dan AS itupun TNI AL mengambil inisiatif.
Beberapa kapal perang TNI AL pun dikirim di halaman depan wilayah Nusantara lebih tepatnya di kawasan Laut Natuna.
Perintah itu disampaikan oleh Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., kemarin, Kamis (18/6/2020).
Pengiriman kapal tempur ke kawasan Laut Natuna itu disampaikan saat meninjau langsung kesiagaan unsur KRI yang sedang melaksanakan patroli di wilayah Perairan Laut Natuna Utara di Selat Lampa, Natuna.
“Mandala operasi kekuatan militer asing yang sedang memanas tersebut berpotensi bergeser ke selatan memasuki Perairan Indonesia Laut Natuna Utara," tutur Pangkoarmada I.
Pangkoarmada I mencium pergeseran wilayah konflik yang saat ini berada di kawasan Laut China Selatan dekat dengan Tiongkok.
Pergeseran tersebut diperkirakan akan ke arah Selatan atau dengan kata lain bisa sampai ke kawasan Utara Laut Natuna.
"Situasi tersebut mendorong untuk meningkatkan kesiapsiagaan TNI AL dalam hal ini Koarmada I di Perairan Laut Natuna Utara dengan meningkatkan patroli unsur KRI, serta kewaspadaan terhadap perkembangan situasi yang terjadi,” imbuhnya.
Oleh analisis tersebut, mendorong TNI AL untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengamankan wilayah NKRI dari gangguan asing.
Tak hanya mengirimkan empat kapal tempur milik TNI AL ke wilayah Natuna Utara, Pangkoarmada I juga berujar untuk semua pihak saling mendukung.
Termasuk dengan jajaran Lantamal dan Lanal di wilayah bersangkutan untuk saling dukung dalam operasi ini.
Namun Pangkoarmada I menambahkan bahwa anak buahnya diwanti-wanti untuk bertindak hati-hati di kawasan tersebut.
Sebab menurutnya dalam operasi ini tidak boleh salah bertindak atau akan berdampak pada hubungan antarnegara.
Oleh karena itu seluruh prajurit wajib meningkatkan profesionalisme dan pengetahuannya.
Koarmada I sampai dengan saat ini telah mengerahkan 4 unsur KRI yakni KRI Bung Tomo-357, KRI Yos Sudarso-353, KRI Wiratno-379 dan KRI Bontang-907 untuk melaksanakan siaga di Perairan Laut Natuna Utara dan memantau perkembangan situasi di lapangan.
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judulGawat! Konflik Tiongkok vs Kapal Induk AS Berpotensi Geser ke Laut Natuna, TNI AL Siagakan 4 Kapal Tempur Sekaligus: Militer Asing yang Sedang Memanas Berpotensi Geser ke Selatan