Find Us On Social Media :

Berdiri Tepat di bawah Moncong Meriam, Pasukan Garuda Berhasil Paksa Tank Merkava Israel Putar Balik di Perbatasan Lebanon, Begini Kata TNI

Respon Kilat Personel TNI Cegah Perang Lebanon Vs Israel, Rupanya Panser Buatan Indonesia Berani Lawan MBT Merkava

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Para prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) baru-baru ini menjadi sorotan dunia.

Pasalnya, dengan gagah berani mereka berhasil menggagalkan perang antara Lebanon dengan Israel.

Mengutip Kompas TV, pasukan TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon menghadang tank Israel yang ingin menerobos perbatasan kedua negara.

Baca Juga: Ogah Diam Saja Hanya Menunggu Perang Pecah, Indonesia Akhirnya Ikut Campur Tangan, Kirim dan Siagakan 3 Kapal Perang ke Laut China Selatan Demi Bentengi Tanah Air

Video tindakan TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB tersebut sempat viral di kalangan militer Lebanon.

Video berdurasi satu menit, itu terekam dalam video yang disiarkan Lebanese Army.

Sementara itu, melansir laman Instagram @lebanese.army_, prajurit TNI terekam kamera ikut menghadang sebuah mobil tank milik Israel di perbatasan Lebanon.

Baca Juga: Cium Pergeseran Wilayah Konflik China VS Amerika, TNI AL Kirim 4 KRI ke Laut Natuna, Pangkoarmada I: Berpotensi ke Perairan Indonesia

Prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda XXIII-M/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) tersebut terlihat berani berada di depan meminta mobil tank Israel untuk putar balik.

Terlihat dalam video tersebut, mereka tampak berpencar, ada yang mengenakan rompi pasukan perdamaian lengkap dengan pelindung kepala.

Dan juga membawa bendera PBB tanpa satupun diantara mereka yang memegang senjata.

Padahal saat itu prajurit TNI berada tepat dibawah moncong meriam tank Israel.

Baca Juga: Kalau Bukan Gara-gara Indonesia, Perang di Lebanon Bakal Berkecamuk Lagi, Begini Aksi Berani Kontingen Garuda Hadang Tank Israel Meski Moncong Senjata Sudah di Muka Prajurit TNI

Namun dengan begitu tenang, para TNI memaksa tank Israel untuk berbalik arah dan meninggalkan perbatasan.

 

Sementara tentara Lebanon yang tak jauh dari lokasi tampak berjaga-jaga apabila tentara Israel memulai pertempuran yang tak teduga.

Dilansir dari Antara, Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang membenarkan informasi bahwa prajuritnya yang dikirim untuk misi perdamaian di Lebanon menghadang tank Israel di daerah "Blue Line" yang merupakan wilayah netral.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Indonesia Ternyata Miliki 4 Senjata Tempur Kelas Dunia, Kerap Langganan Juara di Kompetisi Militer Internasional

"Pada 2 Juni 2020, pasukan kita yang di Lebanon, tentara Garuda kita yang di Lebanon di daerah 'Blue Line' sana menghadang pertikaian antara tentara Lebanon dan tentara Israel," kata Mayjen Victor kepada wartawan di Jakarta, Jumat (19/6/2020).

Aksi prajurit TNI di bawah bendera PBB itu terekam dalam video yang disiarkan Lebanese Army dengan durasi satu menit, memperlihatkan sejumlah prajurit TNI dengan tenang menghadang Tank Merkava Israel yang menerobos pagar pembatas kedua negara di "Blue Line", yakni batas netral kedua negara yang terletak di wilayah Adisa, bagian selatan Lebanon.

Victor menjelaskan Indonesia menempatkan satu kompi TNI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian di "Blue Line" Lebanon-Israel untuk menjaga perbatasan kedua negara.

 

"Itu namanya 'Blue Line'. Jadi dulu ada perjanjian yang dibuat oleh PBB namanya 'Blue Line'. Itu perbatasan antara negara Israel dan Lebanon. Pasukan kita satu kompi di sana disiapkan di sana untuk menjaga perbatasan itu. Jadi sehari-hari mereka ada di sana," katanya.

Baca Juga: Bak Gayung Bersambut, Indonesia Berhasil Perkuat Perairan Natuna Usai Beberapa Kali Dipepet China, Datangkan 2 Kapal Fregat Raksasa Kelas Gahardari Denmark

Menurut dia, kawasan "Blue Line" Lebanon-Israel memiliki panjang sekitar 400 kilometer yang dijaga pasukan perdamaian PBB dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Jadi, itu dibagi-bagi. Ada yang dari Spanyol, negara lain juga, untuk mengamankan 'Blue Line' itu," katanya.

Mayjen Victor mengungkapkan pasukan dua negara yang berujung pada penghadangan dan pengusiran tank Israel itu terjadi di wilayah "Blue Line" yang dijaga pasukan perdamaian PBB dari Indonesia.

Baca Juga: Lawan PLA Navy, Indonesia Siapkan Taktik Jitu Demi Amankan Natuna Utara dari Serobotan China, Peneliti Progam Keamanan Maritim Berikan Penjelasan

Victor menceritakan bahwa ketegangan itu diawali masuknya Tank Merkava milik Israel Defence Forces (IDF) di wilayah "Blue Line" yang terpantau pasukan Lebanese Armed Forces (LAF) yang melakukan patroli.

Tank Merkava milik Israel sempat meninggalkan lokasi, namun kembali lagi dengan kekuatan lebih besar melakukan manuver latihan dengan pasukan daratnya di lokasi.

Di sisi lain, tambahan pasukan Lebanon bersenjatakan 16 pucuk senapan M16 tiba di lokasi, dan bergabung dengan pasukan patroli yang memantau sejak awal pergerakan tentara Israel.

Pasukan perdamaian PBB dari Indonesia yang mendapatkan laporan segera menuju ke lokasi dipimpin oleh Mayor Inf Handi Wibowo selaku Komandan Kompi Alfa dengan kekuatan sekitar 23 orang.

Baca Juga: Lontarkan Diri dari Kokpit, Pilot Pesawat Tempur TNI AU Begini Kondisinya Sekarang, Jatuh 30 Meter dari Lokasi

Pasukan TNI kemudian menempatkan diri di antara pasukan IDF dan LAF dengan mengibarkan bendera UN (United Nation), dan menghimbau agar tidak terjadi konfrontasi antarkedua angkatan bersenjata.

Akhirnya, Tank Merkava Israel beserta pasukan IDF meninggalkan lokasi, disusul oleh pasukan LAF sehingga tidak terjadi konfrontasi bersenjata.

Baca Juga: 3 Petinggi Matra TNI Diajak Olahraga Pagi, Jokowi Diam-diam Titipkan Pesan Ini, Presiden Perintahkan KSAD, KSAL dan KSAU Laksanakan Instruksi

"Tidak ada letusan, tapi mereka sudah saling mengerahkan kekuatan. Israel menambah kekuatan, terus Lebanon juga menambah kekuatan," kata Victor. (*)